Ancaman Krisis Pangan Tidak Bisa Dianggap Enteng


Pedagang beras. (Foto: ANTARA/ Mansyur)
MerahPutih.com - Ancaman krisis pangan semakin menghantui dunia termasuk masyarakat Indonesia. Kondisi ini, harus disikapi pemerintah agar masalah ini tidak menjadi bom waktu.
"Ancaman krisis pangan tidak bisa dianggap enteng. Karena akan berdampak pada sebagian besar masyarakat. Pemerintah pun harus menyikapi dengan serius," ujar Ketua DPD RI, LaNyalla Mattalitti dalam keterangannya, Senin (18/7).
Baca Juga:
Indonesia Harus Waspadai Krisis Pangan Seperti Terjadi di Sri Lanka
Senator asal Jawa Timur mengingatkan, pemerintah harus menjalankan komitmennya memperkuat ketahanan pangan dan akselerasi pertumbuhan dan aktivitas perekonomian nasional.
"Pemerintah harus memiliki strategi yang tepat. Ancaman krisis pangan dalam negeri kini sudah mulai dirasakan. Hal ini terlihat dari pasokan sejumlah komoditas yang terus berkurang," katanya.
LaNyalla menambahkan, kondisi ini semakin memberatkan masyarakat karena dibarengi harga yang terus melonjak.
"Kondisi ini yang saya bilang bisa menjadi bom waktu apabila pemerintah tidak benar-benar mempersiapkan strategi yang matang," katanya.
Alumnus Universitas Brawijaya Malang ini menegaskan, belum melihat strategi konkret dari pemerintah untuk menghadapi ancaman global krisis pangan. Aktivitas ekonomi dan sektor-sektor pendukungnya pun masih berjalan normatif.
"Pemerintah perlu secepatnya mempersiapkan rantai pasokan dan produksi pangan yang seimbang. Selain itu masyarakat harus diberikan pemahaman terkait ancaman krisis pangan dan upaya serta langkah menghadapinya," katanya. (Pon)
Baca Juga:
Kembangkan Potensi Lokal Perluas Pasar Pangan
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Berbagai Harga Pangan di Jakarta Berfluktuasi, Beras Premium, Minyak Goreng dan Gula Masih Alami Kenaikan

Dapat Pagu Anggaran Rp 40 Triliun, Mentan Teruskan Program Cetak Sawah Buat Swasembada Pangan

Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Harga Beras Meroket, Mentan Klaim Terjadi Penurunan di 22 Provinsi

Prabowo Senang Bupati Bangun Irigasi, Produksi Pangan Tetap Naik Saat Hadapi Musim Kering

Pemerintah Akui Harga Beras Naik Dampak HPP Gabah Rp 6.500, Tapi Petani Nyaman

Pemerintah Pantau Penggilingan Padi, Harga Beras Harus Sesuai HET

Ritel Modern Diklaim Sudah Dibanjiri Beras SPHP, Harga Mulai Turun

Prabowo Mau Sikat ‘Orang Kuat’ di Balik Tambang Ilegal, DPD RI Beri Dukungan
