Anak-Anak Kelahiran 2021 Lebih Banyak Berhadapan dengan Bencana

annehsannehs - Selasa, 05 Oktober 2021
Anak-Anak Kelahiran 2021 Lebih Banyak Berhadapan dengan Bencana

Kebakaran hutan dan tanda kekeringan. (Foto Pixabay/manfredrichter)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEIRING dengan perkembangan zaman, kita akan memprediksi bahwa anak-anak yang lahir di era kontemporer akan mengalami kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Meski begitu, kemajuan yang baik itu juga diiringi dengan semakin tingginya ancaman hidup bagi generasi muda yang diperoleh dari perubahan iklim.

Terlepas dari perkembangan kecanggihan teknologi yang diciptakan manusia. Kesehatan Bumi tercinta ini menjadi semakin buruk karena perubahan iklim yang sangat berpengaruh dari waktu ke waktu.

Baca Juga:

Inilah Kota Teraman di Dunia Tahun 2021

UN melaporkan apa dampak dari pemanasan global. (Foto Daily Mail)
UN menjabarkan dampak dari pemanasan global. (Foto: Daily Mail)

Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir pada 2021 cenderung melalui lebih banyak bencana semasa hidupnya dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.

Dikutip dari Daily Mail, studi menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir pada 2021 akan mengalami gelombang panas (heatwave) setidaknya tujuh kali, kebakaran hutan sebanyak dua kali, dan kekeringan sebanyak hampir tiga kali selama hidupnya dibandingkan dengan kehidupan kakek dan nenek mereka.

Tidak hanya itu, bayi yang baru lahir pada 2021 juga akan mengalami banjir sungai hampir tiga kali lipat lebih banyak dan gagal panen hampir tiga kali lipat dibandingkan orang yang lahir pada 60 tahun yang lalu.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Vrije Universiteit Brussel di Belgia ini melihat bagaimana manusia dalam kelompok usia berbeda di seluruh dunia akan terpengaruh oleh bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim yang terjadi dari waktu ke waktu.

Baca Juga:

Pemuda Negeri Aing Serukan Gerakan Anti Sampah Plastik demi Kebaikan Lingkungan

Efek perubahan iklim bagi anak-anak berdasarkan geografis. (Foto UNICEF)
Pengaruh perubahan iklim bagi anak-anak berdasarkan geografis. (Foto: UNICEF)

Penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak dan generasi muda saat ini akan mengalami nasib yang jauh lebih buruk, terutama mereka yang hidup di negara yang berkembang.

"Orang-orang yang lebih muda dari usia 40 hari ini akan menjalani kehidupan yang belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan di bawah skenaroi perubahan iklim yang paling ketat," ungkap ketua penelitian Wim Thiery dikutip dari Daily Mail.

Hasil penelitian ini menyoroti ancaman berat terhadap keselamatan generasi muda dan menyerukan untuk pengurangan emisi drastis demi melindungi masa depan mereka.

Thiery berpendapat jika tiap negara bisa memangkas emisi gas rumah kaca seperti yang oleh lebih dari 190 negara di bawah Perjanjian Paris, maka beberapa skenario yang paling mengkhawatirkan dalam studi dapat dihindari. (SHN)

Baca Juga:

Pentingnya Kualitas Udara di Ruang Belajar Anak

#Kerusakan Lingkungan #Bencana Alam
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Aliran air dari Pintu Air Angke Hulu diperkirakan akan mencapai Pos Pantau Cengkareng Drain pada Kamis dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Indonesia
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Selain itu, masyarakat diimbau menjauhi jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Indonesia
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Pemerintah Filipina telah menyalurkan bantuan keuangan serta logistik untuk mendukung upaya pemulihan di wilayah yang terdampak paling parah.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Indonesia
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Regulasi yang tumpang tindih antara kebijakan pemerintah pusat dan peraturan daerah ini yang membuat Pemprov Bali maupun kabupaten/kota sulit mengontrol alih fungsi lahan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Lifestyle
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Tak sekadar pakai lagu Tepuk Gempa, Jepang menanamkan kesiapsiagaan sejak dini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Indonesia
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
Beberapa bencana hidrometeorologi basah termasuk ancaman banjir bandang sering menimbulkan korban jiwa ketika terjadi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
Indonesia
BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada
Musim hujan di Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak Agustus
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada
Dunia
Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum telah menggelar pertemuan virtual dengan para gubernur dari lima negara bagian terdampak untuk mengoordinasikan respons darurat.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak
Indonesia
Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami
Gempa Bumi M 7,6 mengguncang Filipina, Jumat (10/10) pagi. Akibat dampak tersebut, wilayah Sulawesi Utara dan Papua berpotensi tsunami.
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami
Indonesia
Kubah Masjid Agung Sukoharjo Patah Diterjang Angin Ribut
Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Kubah Masjid Agung Sukoharjo Patah Diterjang Angin Ribut
Bagikan