Amerika Serikat Diserang Wabah Flu Terparah Sepanjang Sejarah
Ilustrasi Flu (Foto: thecostaricanews)
MerahPutih.Com - Pemerintah Amerika Serikat memberlakukan kondisi darurat wabah flu yang menyerang ribuan warganya. Selama sepekan terakhir, sudah banyak orang yang diperiksa dan dirawat sehingga jumlah pasien rawat inap terus melonjak.
Pejabat kesehatan Amerika Serikat pada Sabtu (3/2) menyatakan kondisi tersebut adalah jumlah tertinggi dalam 10 tahun terakhir ini. Hampir semua ruangan rumah sakit dipenuhi pasien yang terkena wabah flu.
Enam belas anak-anak meninggal karena flu hingga 27 Januari, sehingga jumlah kematian anak-anak mencapai 53 orang untuk musim ini, menurut laporan mingguan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC).
Dari setiap 100.000 orang, diperkirakan 51,4di antaranya telah dirawat di rumah sakit karena flu, melebihi angka pada musim terakhir yang parah pada 2014-2015 ketika 710.000 orang dirawat di rumah sakit dan 148 anak meninggal. Orang dewasa yang berusia 65 atau lebih tua menjadi yang paling banyak dirawat inap, diikuti oleh mereka yang berusia 50-64 tahun dan balita.
"Sejauh ini, tingkat kumulatif rawat inap adalah yang tertinggi sejak kami mulai melacak dengan cara ini," kata Dr. Anne Schuchat, direktur utama lembaga tersebut melalui panggilan telepon seperti yang dilansir Antara dari Reuters.
Dengan catatan sebelumnya yang sekarang sudah dipecahkan, pihaknya khawatir tahun ini mungkin akan lebih buruk dari 2014-2015.
Warga Amerika Serikat telah menjalani 10 minggu memasuki musim flu saat ini, yang diperkirakan akan berlangsung setidaknya beberapa minggu lagi.
Jenis virus yang dominan selama musim flu ini adalah yang sangat buruk yang disebut influenza A (H3N2), yang di masa lalu dikaitkan dengan penyakit dan kematian yang parah terutama pada orang tua dan muda.
Schuchat ditunjuk sebagai direktur CDC awal pekan ini setelah Dr. Brenda Fitzgerald mengundurkan diri dari jabatan tersebut karena kepentingan konflik keuangan, termasuk pembelian tembakau dan persediaan kesehatan saat bertugas.
Flu menyebar luas di 48 negara bagian, turun dari 49 pekan lalu saat Oregon melaporkan aktivitas flu yang kurang, demikian pernyataan CDC.
"Kami belum keluar dari masalah," kata Schuchat, serta menekankan bahwa orang yang sakit harus tinggal di rumah untuk menghindari penularan virus ke orang lain, sering mencuci tangan, dan menutup mulut saat batuk atau bersin.
Pejabat CDC juga mengatakan belum terlambat untuk mendapatkan vaksin flu.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Jerman Dilanda Wabah Flu Burung H5N1, 500 Ribu Unggas Dimusnahkan
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat