Amerika Gandakan Produksi Amunisi, Ukraina Minta Ratusan Pesawat Tempur


Prajurit Ukraina di dekat perbatasan dengan Belarusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Volyn, Ukraina (12/1/2023). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich/aww.
MerahPutih.com - Amerika Serikat berencana melipatgandakan produksi amunisi alam beberapa tahun ke depan, terutama di tengah kondisi global yang memanas akibat perang di Timur tengah dan Eropa.
"Hanya dalam beberapa tahun, kami akan memproduksi amunisi tiga kali lipat di Amerika Serikat," kata Wakil Menteri Luar Negeri untuk Pengendalian Senjata dan Keamanan Internasional Bonnie Jenkins dikutip Sputnik, Selasa (9/7).
Ia mengatakakan, peluru tersebut, akan mengisi kembali persediaan AS, serta untuk meningkatkan postur pencegahan aliansi dan membantu Ukraina memenangi perang melawan Rusia
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Christine Wormuth mengatakan pada pembukaan pabrik General Dynamics untuk pembuatan suku cadang peluru artileri bahwa fasilitas tersebut akan memungkinkan peningkatan produksi peluru nasional secara signifikan.
Baca juga:
Ukraina Tersingkir dari Euro 2024, Pelatih Tak Salahkan Pemain
Pabrik baru tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah AS untuk meningkatkan jumlah peluru artileri yang dibuat di negara itu setiap bulannya, yang juga penting untuk Ukraina, menurut Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.
Negara-negara Barat telah meningkatkan bantuan militer, keuangan, dan lainnya ke Ukraina sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022, yang jumlahnya mencapai ratusan miliar dolar.
Rusia secara konsisten memperingatkan agar pengiriman senjata ke Ukraina tidak dilanjutkan karena hal tersebut dianggap akan menyebabkan eskalasi konflik lebih lanjut.
Para pejabat Rusia juga telah memperingatkan bahwa setiap kargo berisi senjata untuk Ukraina adalah target yang sah.
Baca juga:
Paus Fransiskus Bahas Proposal Perdamaian Perang Rusia-Ukraina
Sementara tu, Ukraina menegaskan membutuhkan sedikitnya 128 jet tempur F-16 yang diharapkan segera disediakan oleh Barat, karena jika tidak maka Ukraina tidak akan mampu menandingi angkatan udara Rusia, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
"Jadi, sampai saat itu tiba ketika kami memiliki 128 jet, kami tidak akan bisa menandingi mereka (Rusia) di udara. Bagaimanapun, itu akan sulit," kata Zelenskyy di sela-sela KTT NATO pada Selasa (9/7).
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah

Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar

Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
![[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat](https://img.merahputih.com/media/57/be/b4/57beb4f39c46834d56d0e5242ebe5b5d_182x135.png)
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina

Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan

1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan

Israel Bakal Duduki Gaza, PBB Ingatkan Kematian dan Kehancuran Besar Bakal Terjadi kal Terjadi
