Amankan Midodareni dari Massa Intoleran, Kapolresta Surakarta Malah Dipukul

Kapolresta Surakarta, Jawa Tengah, Kombes Pol Andy Rifai. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Kapolresta Surakarta, Kombes Andy Rifai terkena pukulan dari sekelompok orang intoleran yang berbuat anarkis saat berusaha membubarkan paksa acara pernikahan atau midodareni di rumah Almarhum Assegaf bin Jufri, Kampung Mertodranan, Kelurahan Semanggi, Pasa Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (8/8) pukul 17.00 WIB. Beruntung mantan Kapolres Sukoharjo tersebut tidak mengalami luka serius.
"Saya ikut mengamankan lokasi kejadian. Tiba-tiba ada sejumlah pelaku intoleran nekat memukul salah satu peserta acara pernikahan saat berjalan keluar rumah. Saya berusaha melindungi korban. Bagian punggung saya malah kena pukulan," ujar Andy, Minggu (9/8).
Baca Juga
Andy mengaku tidak mengalami luka sama sekali setelah terkena pukulan tersebut. Sekelompok orang intoleran yang berbuat anarkis dan melakukan pemukulan saat ini sedang diburu petugas.
"Negara kita ini Bhineka Tunggal Ika. Semua perbedaan diakui negara. Kelompok intoleran harus ditindak tegas," katanya.
Polresta Surakarta akan segera menangkap pelaku intoleran yang berani berbuat anarkis di Solo. Ia juga menginbau pada masyarakat Solo untuk bersama menjaga kondusifitas wilayah.
"Masyarakat yang punya acara saya minta melapor untuk diberikan perlindungan. Tugas kami melindungi," tutup dia.

Ketua Gerakan Pemuda Ansor Solo Arif Jihan, mengecam aksi intoleran yang dilakukan sekelompok orang pada warga Solo yang sedang melakukan kegiatan. Ia meminta pada polisi agar menangkap pelakunya.
"Dilarang keras kegiatan anarkisme dan main hakim sendiri di Solo. Negara kita negara hukum. Tidak diperbolehkan main hakim sendiri," tutur Arif.
Ia menambahkan Banser dan Ansor Solo mendukung kepolisian menanangkap pelaku intoleran yang berbuat anarkis dan siap membantu menjaga kondusifitas Solo.
Baca Juga
Penantang Gibran Sediakan 20.000 e-KTP Syarat Dukungan untuk Tutupi Kekurangan di KPU
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 30 orang tiba-tiba mendatangi rumah Almarhum Assegaf bin Jufri di Kampung Mertodranan, Kelurahan Semanggi, Pasa Kliwon, Solo, Jawa Tengah Sabtu (8/8) pukul 17.00 WIB. Di rumah tersebut diadakan acara pernikahan atau midodareni.
Acara tersebut dianggap telarang oleh kelompok intoleran ini sehingga dibubarkan paksa. Akibat kejadian tersebut tiga orang peserta acara pernikahan mengalami luka terkena lemparan batu dan dipukuli. Selain itu, lima kendaraan mobil dan dan sepeda motor di rusak. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial

Polisi Temukan Mobil yang Dipakai Membawa Lari Uang Nasabah Bank Jateng Wonogiri, Uang Rp 10 Miliar Lenyap

Cegah Rabies, Pemkot Solo Sediakan 1.100 Kuota Vaksin Gratis

Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang

Aktivis Sebut Penonaktifan 5 Anggota DPR RI Bodohi Rakyat, Gaji Tetap Diterima

Solo International Performing Arts 2025 Diramaikan 9 Negara, Perkuat Posisi sebagai Kota Budaya Dunia

Warga Solo Ramai Pasang Spanduk Tolak Tindakan Anarkistis

Perbaikan Kerusakan Fasilitas Umum akibat Demo Ricuh di Solo Pakai Biaya Tidak Terduga

Polisi Tangkap 3 Remaja Terduga Pembakar Gedung DPRD Solo, Sita 5 Bom Molotov

Fasilitas Umum Dirusak Massa, Walkot Solo Tegaskan Perbaikan Segera Dilakukan
