Alasan Ngotot Pemerintah Wajibkan Penumpang Pesawat Tes PCR

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 25 Oktober 2021
Alasan Ngotot Pemerintah Wajibkan Penumpang Pesawat Tes PCR

Tes COVID-19. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah menetapkan syarat wajib tes Polymerase chain reaction (PCR), bagi penumpang moda transportasi pesawat. Dalam aturan teranyar, kapasitas angkut diperbolehkan 100 persen.

"Kita tahu kalau yang 100 persen di pesawat, dalam ruangan yang sempit dan tertutup itu jaga jarak tentu akan sulit dilakukan," ujar Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Hery Trianto Minggu (24/10).

Baca Juga:

Lebih Mahal Dibanding Tiket, Harga Tes PCR Didesak Hanya Rp 150 Ribu

Dia menjelaskan, aturan syarat tes PCR bagi penumpang pesawat ke Jawa dan Bali tercantum dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2021 dan Surat Edaran Satgas COVID-19 Nomor 21 Tahun 2021.

"Jadi mereka di level berapa pun daerahnya masing-masing atau tujuannya masing-masing, itu diwajibkan untuk tes PCR ya 2x24 jam," kata Hery.

Menurutnya, kebijakan ini sejalan dengan keputusan pemerintah yang memperbolehkan moda transportasi udara bisa menampung penumpang hingga 100 persen tersebut. Aturan ini berlaku tidak untuk seluruh wilayah Indonesia. Di daerah perintis, kata dia, tidak berlakukan PCR sebagai syarat wajib karena keterbatasan laboratorium.

Ia juga memastika, ada lebih dari 700 laboratorium untuk pengetesan PCR di Indonesia dan mungkin nanti akan ditambahkan di daerah dengan banyak orang yang bepergian.

Tes COVID-19. (Foto: MP/Ismail)
Tes COVID-19. (Foto: MP/Ismail)

Hery mengatakan, pemerintah terus mendorong harga tes PCR di harga terendah dan memenuhi segala keekonomian,” katanya.

Sejak awal pandemi Rp 1 juta lebih, kemudian ditetapkan maksimal Rp 900 ribu, kemudian oleh Presiden ditetapkan maksimal Rp 500 ribu. Kini maskapai penerbangan juga bisa menyelenggarakan tes PCR dengan harga yang rendah yakni di kisaran Rp 250 ribu.

"Tentu saja semakin kesini karena juga juga stok makin banyak, mestinya juga juga semakin murah. Karena buktinya India itu bisa lebih murah,” ungkap Hery.

Hery mengatakan, saat ini Indonesia masih berada di situasi kritis serta ancaman gelombang ketiga COVID-19. Menurutnya, jangan terlalu mempertimbangkan ekonomi misalnya kemudian jadi lalai.

"Tetapi kita juga tidak ingin juga terlalu mengekang ekonomi sehingga masyarakat juga semakin berat," katanya.(Knu)

Baca Juga:

Kapolri Perintahkan Tes PCR Bagi Wisman di Bali Cepat dan Sesuai SOP

#Pesawat #COVID-19 #Kasus Covid #PPKM #Satgas COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pesawat ke-2 A400M MRTT Bagi Indonesia Uji Terbang di Spanyol
Uji terbang ini dilakukan untuk memastikan kualitas pesawat pesanan Kementerian Pertahanan itu sebelum dikirim ke Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Desember 2025
Pesawat ke-2 A400M MRTT Bagi Indonesia Uji Terbang di Spanyol
Indonesia
Seluruh Armada Airbus A320 di Indonesia Rampungkan Pembaruan Software ELAC
Semua maskapai Indonesia telah merampungkan pembaruan ELAC pada Airbus A320. Langkah ini memastikan standar keselamatan penerbangan tetap terjaga.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 Desember 2025
Seluruh Armada Airbus A320 di Indonesia Rampungkan Pembaruan Software ELAC
Indonesia
Pesawat N219 Nurtanio Buatan PTDI Siap Terjun ke Pasar Komersial Angkut Penumpang dan Kargo
PTDI menargetkan 10 titik di Kepulauan Riau untuk penerbangan komersial N219
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Pesawat N219 Nurtanio Buatan PTDI Siap Terjun ke Pasar Komersial Angkut Penumpang dan Kargo
Indonesia
Penyebab Jatuhnya Pesawat Jenis GA8 Airvan di Karawang
Lima awak dalam pesawat ini dilaporkan selamat tanpa alami lukas serius. Kelima awak pesawat itu sudah ditangani tim medis.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 22 November 2025
Penyebab Jatuhnya Pesawat Jenis GA8 Airvan di Karawang
Indonesia
Pesawat BRO Skydive Indonesia Jatuh dan 'Nyungsep' di Sawah Karawang, Lima Awak Dipastikan Selamat
Kondisi pesawat saat mendarat darurat di sawah berada dalam posisi "nyungsep"
Angga Yudha Pratama - Jumat, 21 November 2025
Pesawat BRO Skydive Indonesia Jatuh dan 'Nyungsep' di Sawah Karawang, Lima Awak Dipastikan Selamat
Berita Foto
Momen Presiden Prabowo Subianto Serah Terima Alutsista Pesawat Airbus A400M
Presiden Prabowo Subianto (kiri) didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kedua kiri) meninjau pesawat Airbus A400M saat kegiatan serah terima pesawat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (3/11/2025).
Didik Setiawan - Senin, 03 November 2025
Momen Presiden Prabowo Subianto Serah Terima Alutsista Pesawat Airbus A400M
Indonesia
Unit Pertama A400M Sampai dengan Selamat, Prabowo Malah Sudah Kode Nambah Armada 4 Kali Lipat
Presiden Prabowo Subianto menerima unit pertama pesawat angkut berat A400M untuk TNI AU dan memberi sinyal negosiasi 4 unit tambahan.
Angga Yudha Pratama - Senin, 03 November 2025
Unit Pertama A400M Sampai dengan Selamat, Prabowo Malah Sudah Kode Nambah Armada 4 Kali Lipat
Indonesia
A400M Sang Raja Angkut Berat TNI AU Bikin Presiden Bangga dan Langsung Disiram Air Kembang, Siap Diterbangkan ke Gaza?
Prabowo perintahkan A400M dilengkapi ambulans udara dan penambahan batalyon kesehatan TNI
Angga Yudha Pratama - Senin, 03 November 2025
A400M Sang Raja Angkut Berat TNI AU Bikin Presiden Bangga dan Langsung Disiram Air Kembang, Siap Diterbangkan ke Gaza?
Indonesia
Pesawat Angkut Rasa Ambulans! Prabowo Ingin A400M TNI AU Jadi "Super Lifter" yang Jago Evakuasi Medis dan Lawan Kebakaran Hutan Sekaligus
Prabowo Perintah A400M TNI AU Dilengkapi Ambulans Udara: Siap SAR dan Bencana
Angga Yudha Pratama - Senin, 03 November 2025
Pesawat Angkut Rasa Ambulans! Prabowo Ingin A400M TNI AU Jadi
Indonesia
Ketua Komisi II DPR Kritik KPU: Kalau Bisa Pakai Pesawat Biasa, Kenapa Harus Private Jet?
Komisi II DPR mengkritik KPU yang menyewa private jet dibandingkan menggunakan pesawat biasa.
Soffi Amira - Rabu, 29 Oktober 2025
Ketua Komisi II DPR Kritik KPU: Kalau Bisa Pakai Pesawat Biasa, Kenapa Harus Private Jet?
Bagikan