Alasan Bapemperda DPRD DKI Belum Bahas Raperda ERP


Arsip foto - Kendaraan bermotor melintas di bawah alat Sistem Jalan Berbayar Elektronik (ERP) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama/aa.
MerahPutih.com - Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta menyatakan belum membahas lebih lanjut mengenai Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) soal jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP)
Rencananya, aturan itu akan dibahas bersamaan dengan Raperda Rencana Induk Transportasi (RIT).
Baca Juga
[HOAKS atau FAKTA]: Pemprov DKI Lakukan Uji Coba ERP Mulai 25 Januari
"Belum terbahas karena ada raperda rencana induk transportasi (RIT) dulu. Nah, Raperda RIT ini kita pansuskan, jadi harapannya biar terintegrasi semua," kata Ketua Bapemperda DPRD DKI, Pantas Nainggolan, Selasa (7/2).
Dengan demikian, lanjut Pantas, rencana aturan jalan berbayar di Jakarta tidak diberlakukan tahun ini. Sebab Bapemperda mesti merombak dahulu judul aturan ERP.
"Ada kemungkinan, ada kemungkinan. karena kan ada perubahan judul juga, bukan semata-mata erp, tapi PL2SE. jadi memang melihatnya harus secara menyeluruh," terangnya.
Baca Juga
Pantas menuturkan, bahwa penolakan dari elemen ojek online (Ojol) menjadi materi dalam pembahasan jalan berbayar.
Namun, ditegaskan Pantas, tujuan atau inti dari rencana pemberlakuan jalan berbayar elektronik ini untuk mengurai kemacetan di Jakarta yang kembali semrawut.
"Itu jadi salah satu materi, tetapi kan target utama kita, pertama adalah kemacetan, ya kan. nah mengatasi kemacetan, salah satu kendalinya ya itu tadi, dengan kemajuan teknologi dengan PL2SE. Yang di dalamnya ada komponen ERP," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga
Heru Budi Tampung Aspirasi dan Keluhan Masyarakat Soal Wacana ERP
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Fantastis! Segini Besaran Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD DKI yang Lebih Besar dari DPR

Pengamat Soroti Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI, Aturannya Dianggap tak Jelas

Audiensi dengan Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi, DPRD DKI Klaim Bakal Sesuaikan Tunjangan Perumahan Anggota Sesuai Anggaran

Usai Digeruduk AMPSI, DPRD DKI Berjanji akan Lebih Terbuka Terkait Gaji dan Tunjangan

DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu

Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik

Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Jakarta Kalahkan DPR, Tembus Rp 70 Jutaan Per Bulan

Pimpinan DPRD DKI Ingatkan Gubernur Pramono Hati-Hati Buka Ragunan hingga Malam

Operator Parkir Ilegal Masih Merajalela di Jakarta, Pemrov DKI Diminta Beri Tindakan Tegas

Jakarta Menuju Kota Global, Tidak Terpisahkan Kawasan Tanpa Rokok Termasuk di Gerbong Kereta
