Aktivis PMII Penolak Full Day School Kembali Bikin Ricuh di Gedung DPRD Surabaya


Demo menolak Full Day School oleh mahasiwa dari PMII berakhir ricuh, Surabaya, Rabu (16/8). (MP/Bud Lentera)
MerahPutih.com - Seusai kericuhan di Gedung Dinas Pendidikan Jawa Timur, massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur yang melakukan aksi menolak Full Day School, melanjutkan aksinya di Gedung DPRD Jawa Timur, Jalan Indrapura, Surabaya.
Lagi-lagi mahasiswa terlibat bentrok dengan petugas. Aksi yang semula damai berubah menjadi anarkis. Mahasiswa mencoba memaksa masuk halaman Gedung DPRD Jatim dengan mendorong pagar besi.
Puluhan petugas kepolisian yang disiagakan berupaya menghalau mengingat di dalam Gedung DPRD Jatim, sedang berlangsung Rapat Paripurna.
Aksi saling dorong antara mahasiswa pengunjuk rasa dengan polisi tak terhindarkan. Puncaknya, salah seorang petugas kepolisian merampas bendera PMII. Mahasiswa berusaha merangsek ke dalam dan berhasil merobohkan pagar besi.
Mahasiswa sempat masuk ke halaman, dan berusaha masuk ke gedung. Namun, puluhan polisi telah sigap dan berhasil memukul mundur mahasiswa.
"Kami sebenarnya hanya ingin melakukan dialog dengan wakil rakyat. Tapi mengapa polisi justru menghalangi dan merampas bendera kami," kata Ahmad, salah satu peserta demo.
Seperti diketahui, mahasiswa yang tergabung dalam PMII melakukan aksi unjuk rasa di beberapa titik. Mereka menuntut penolakan Full Day School dengan alasan tidak cocok dipraktekkan di Indonesia. (*)
Berita ini berdasarkan laporan Budi Lentera, kontributor Merahputih.com untuk Surabaya dan sekitarnya. Baca juga ulasan sebelumnya terkait demo menolak Full Day School lainnya di: Demo PMII Menolak Full Day School Berakhir Ricuh
Bagikan
Berita Terkait
Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara

Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan

Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi

Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

Korban Tewas Demo Gen Z di Nepal Terus Bertambah, Militer Ambil Alih Kendali Negara

Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik

Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids

Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

583 Demonstran Masih Ditahan, Polri Fokus Cari Aktor Intelektual dan Perusak Fasilitas Umum
