Kesehatan

Aktif Bergerak dalam BOKS untuk Cegah Diabetes pada Anak

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 14 November 2022
Aktif Bergerak dalam BOKS untuk Cegah Diabetes pada Anak

Anak-anak harus aktif agar sehat. (Foto: Unsplash/Larm Rmah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PULUHAN anak dari berbagai ras dan daerah nampak tertawa bahagia dalam sebuah video berdurasi kurang lebih 2 menit. Mereka bermain bersama, melempar pesawat kertas, dan berkejar-kejaran. Tawa mereka seakan tak kalah cerah dari pendaran warna kuning yang menghiasi lantai 2 Bale Nusa, Jakarta Selatan. Video singkat itu seakan ingin mengatakan kepada penonton kalau aktif bergerak bisa membawakan kebahagiaan.

Video tersebut ditayangkan pada Peluncuran Program BOKS Sun Life & Wahana Visi Indonesia, Senin (14/11). Acara ini dilangsungkan bertepatan dengan Hari Diabetes Sedunia. Seperti namanya, dalam acara kali ini ada sebuah program bernama BOKS yang diperkenalkan dan disebut sebagai langkah awal untuk kemajuan anak Indonesia.

Baca Juga:

Waspadai Penyakit Menular di Lingkungan Anak Bersekolah

BOKS adalah singkatan dari Build Our Kids' Success. Program ini ditujukan untuk menghadirkan sebuah rangkaian kegiatan fisik yang bertujuan untuk mengajak anak aktif bergerak. Secara spesifik, program BOKS bekerja sama dengan berbagai sekolah dasar di Jakarta dan Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

"Program BOKS ini didesain untuk memastikan program fisik pada anak-anak. Harapannya mereka bisa memahami pentingnya kegiatan fisik bagi anak-anak, sehingga mereka paham kegiatan fisik itu bisa dilakukan di mana saja," ungkap Ministry Quality and Impact Director dari Wahana Visi Indonesia Mitra Tobing.

Anak harus banyak gerak agar terhindar dari diabetes. (Foto: Unsplash/Diabetesmagazijn.nl)

Di Indonesia, program ini telah berjalan sejak 2021. Indonesia menjadi negara berkembang pertama yang menerapkan program ini bagi anak-anak. Di luar sana, ada sederet negara maju yang turut menerapkan BOKS. Misalnya Kanada, Jepang, dan Amerika Serikat.

Salah satu motivasi utama mengapa Sun Life dan Wahana Visi Indonesia menghadirkan BOKS adalah karena mereka sadar bahwa angka aktivitas fisik yang aktif di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini didukung oleh report card 2 tahunan yang disampaikan oleh Agus Mahendra, Country Leader dari Active Healthy Kids Indonesia (AHKI).

Report card, seperti namanya, adalah laporan yang dinilai dari seberapa aktif dan seberapa maju fasilitas olahraga di Indonesia. Mengejutkannya adalah secara rata-rata Indonesia masih berada di level F atau paling rendah. Hanya 20 persen anak Indonesia yang bergerak fisik secara aktif tiap harinya. Bergerak aktif di sini dinilai dari 60 menit kegiatan harian yang memaksa otot serta jantung untuk bekerja secara optimal. Di negara lain, setidaknya anak-anak melakukan kegiatan olahraga lima hari dalam seminggu. Sedangkan Indonesia hanya sehari dalam seminggu.

Baca Juga:

Awas, Bahaya Gadget Mengintai Anak

Report card ini merupakan produk AHKI yang kini dinaungi oleh organisasi global Active Kids Global Health Alliance (AKGHA). Tujuannya tentu menilai seberapa aktif anak di Indonesia bila dibandingkan dengan negara lain. Harapannya, Indonesia dapat mendorong anak dan generasi muda Tanah Air untuk lebih aktif bergerak. Baik itu dalam bidang olahraga ataupun kegiatan sehari-hari.

Nah, BOKS mencoba menerapkan konsep tadi ke dalam programnya. Misalnya dengan mengajak anak-anak di 50 sekolah dasar terpilih untuk melakukan banyak kegiatan fisik, seperti permainan tradisional atau olahraga di sekolah. BOKS juga sebisa mungkin selalu menyisipkan kegiatan jasmani dalam pelajaran lain seperti matematika.

Sun Life mengajak anak-anak menerapkan BOKS. (Foto: merahputih.com/Marcella)

Hal ini bertujuan agar anak merasa antusias dan tidak bosan, serta tubuhnya sehat kala belajar. Program ini pun menuai respons positif dari para murid karena mereka merasa semakin semangat ketika harus pergi ke sekolah dan menantikan permainan apa yang akan diajar hari ini. Harapannya, program ini tak hanya berlaku di sekolah dasar terpilih saja. Namun juga menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lainnya.

Kegiatan fisik tak melulu harus tentang olahraga seperti basket, bulu tangkis, dan voli. Apalagi mengingat tak semua sekolah mampu menyediakan alat olahraga yang cukup. Oleh sebab itu, guru bisa menyiasatinya dengan permainan kreatif selama itu melibatkan gerakan fisik.

Head of Branding & Communications Sun Life Indonesia Wennyta Soebroto menjelaskan bahwa kegiatan fisik secara aktif dan rutin akan membuat anak terhindar dari diabetes tipe 2. Diabetes jenis ini biasanya muncul karena pola hidup yang tidak sehat, salah satunya kurang bergerak. Kurangnya aktivitas fisik dapat mengarah pada penumpukan gula darah pada anak. (mcl)

Baca Juga:

Polusi Udara Tingkatkan Risiko Diabetes

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Bagikan