Akibat Kerusuhan, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 24 September 2019
 Akibat Kerusuhan, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Kemacetan parah terjadi di sejumlah ruas jalan di kawasan Jakarta Pusat (MP/Kanu)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Akibat adanya aksi kerusuhan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian, sejumlah ruas jalanan di Jakarta Pusat macet total.

Kendaraan sama sekali tak bisa bergeral akibat ruas jalan ditutup.

Baca Juga:

Gerbang Tol Dekat Gedung BPK Dibakar Massa

Titik-titik kemacetan seperti Jalan Bendungn Hilir, Jalan Gatot Subroto, Jalan Pemuda, Patal Senayan hingga Pejompongan.

Antrian kendaeraan mengular hingga membuat warga menjadi kesal.

"Wah macet parah. Gimana nih gak bisa lewat," kata salah satu pengendara.

Dampak kerusuhan antara mahasiswa melawan polisi menyebabkan jalan macet total
Dampak kerusuhan membuat sejumlah ruas jalan di Jakarta Pusat macet total (MP/Kanu)

Polisi yang bertugas hanya dengan sabar memberitahu pengendara bahwa ada kericuhan antara mahasiswa dengan polisi.

Mahasiswa yang nongkrong di kawasan Simpang Susun Semanggi usai ditembak mundur polisi dari kawasan DPR/MPR sedikit demi sedikit mulai pulang.

Kehadiran aparat kepolisian dan TNI tambahan yang keluar dari Polda Metro Jaya nampaknya berhasil membuat beberapa dari mereka bubar. Namun, masih saja ada yang tidak mau bubar. Padahal polisi dari mobil pengurai massa (raisa) sudah memberikan imbauan.

Beberapa mahasiswa yang tak pulang nampak melempari polisi dengan batu. Ada juga yang menyanyikan lagu yang memprovokasi. Massa yang tak mau pulang akhirnya nampak disiram dengan mobil water cannon.

Kemudian polisi juga menembakan gas air mata karena mereka masih juga tak mau pulang. Gas air mata beberapa kali ditembakkan. Hal itu lantas membuat mahasiswa bubar. Dari pantauan mereka lari bubar ke segala arah.

Pihak kepolisian mengimbau kepada para mahasiswa yang masih bertahan untuk melakukan aksi unjuk rasa di sekitaran Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan untuk kembali ke rumah masing-masing.

Aparat kepolisian membubarkan aksi unjuk rasa para mahasiswa
Polisi mulai membubarkan secara paksa aksi unjuk rasa para mahasiswa (MP/Rizki Fitrianto)

"Untuk adek-adek mahasiswa agar bisa kembali, untuk bisa kembali ke rumah masing-masing," kata salah satu petugas di mobil komando.

Sampai saat ini, para mahasiswa masih terus mencoba menyerang petugas kepolisian dengan melemparkan batu ke barikade polisi bertameng.

"Jika ada yang cidera kami akan siapkan paramedis," jelasnya.

Baca Juga:

Hingga Kini, Para Mahasiswa Masih Lakukan Perlawanan Terhadap Polisi

Permintaan tersebut tidak digubris oleh para mahasiswa. Mereka malah terus melakukan perlawanan terhadap pihak kepolisian. Akhirnya water canon dan gas air mata pun diluncurkan untuk memukul mundur massa.

Seperti diketahui, mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa dengan tujuan menuntut dibatalkannya pengesesahan UU KPK dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

RKUHP menjadi perbincangan masyarakat karena terdapat sejumlah pasal kontroversial. Pasal-pasal kontroversial tersebut di antaranya delik penghinaan terhadap presiden/wakil presiden (Pasal 218-220), delik penghinaan terhadap lembaga negara (Pasal 353-354), serta delik penghinaan terhadap pemerintah yang sah (Pasal 240-241).(Knu)

Baca Juga:

Sejumlah Mahasiswa Tumbang Terkena Gas Air Mata dari Polisi

#Demo Mahasiswa #Demo Rusuh #Kemacetan #Rekayasa Lalin
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan
Pembebasan para aktivis, mahasiswa, dan pelajar yang saat ini mendekam di tahanan-tahanan kepolisian, salah satu tuntutan utama disampaikan GNB kepada Presiden Prabowo dalam pertemuan di Istana Kepresidenan RI.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan
Indonesia
Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi
Pejabat publik harus lebih banyak mendengar sebelum berbicara dan bertindak.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi
Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Dunia
Korban Tewas Demo Gen Z di Nepal Terus Bertambah, Militer Ambil Alih Kendali Negara
Militer telah mengambil alih kendali keamanan di negara tersebut setelah gelombang protes yang dipimpin oleh generasi muda, dikenal sebagai “Generasi Z” dan memaksa perdana menteri mengundurkan diri.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Korban Tewas Demo Gen Z di Nepal Terus Bertambah, Militer Ambil Alih Kendali Negara
Dunia
Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik
Para ahli harus bersatu untuk mencari jalan keluar, dan parlemen masih berdiri.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik
Dunia
Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids
Protes ini juga menjadi titik puncak sentimen lama terhadap politisi, keluarga mereka, dan kekhawatiran atas korupsi.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids
Dunia
Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan
Namun, kelompok Gen Z, yang memimpin protes tersebut, telah menjauhkan diri dari aksi perusakan itu.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Berita Foto
Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8 di Depan Gedung DPR
Aksi demo mahasiswa UI dan UIN Jakarta menagih janji Tuntutan Rakyat 17+8 di depan Gedung DPR, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 09 September 2025
Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8  di Depan Gedung DPR
Indonesia
Pramono Akui Transjabodetabek Belum Berhasil Urai Kemacetan di Jalan TB Simatupang
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, layanan Transjabodetabek belum berhasil mengurai kemacetan di Jalan TB Simatupang.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
Pramono Akui Transjabodetabek Belum Berhasil Urai Kemacetan di Jalan TB Simatupang
Bagikan