Akibat Kerusuhan, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total


Kemacetan parah terjadi di sejumlah ruas jalan di kawasan Jakarta Pusat (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Akibat adanya aksi kerusuhan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian, sejumlah ruas jalanan di Jakarta Pusat macet total.
Kendaraan sama sekali tak bisa bergeral akibat ruas jalan ditutup.
Baca Juga:
Titik-titik kemacetan seperti Jalan Bendungn Hilir, Jalan Gatot Subroto, Jalan Pemuda, Patal Senayan hingga Pejompongan.
Antrian kendaeraan mengular hingga membuat warga menjadi kesal.
"Wah macet parah. Gimana nih gak bisa lewat," kata salah satu pengendara.

Polisi yang bertugas hanya dengan sabar memberitahu pengendara bahwa ada kericuhan antara mahasiswa dengan polisi.
Mahasiswa yang nongkrong di kawasan Simpang Susun Semanggi usai ditembak mundur polisi dari kawasan DPR/MPR sedikit demi sedikit mulai pulang.
Kehadiran aparat kepolisian dan TNI tambahan yang keluar dari Polda Metro Jaya nampaknya berhasil membuat beberapa dari mereka bubar. Namun, masih saja ada yang tidak mau bubar. Padahal polisi dari mobil pengurai massa (raisa) sudah memberikan imbauan.
Beberapa mahasiswa yang tak pulang nampak melempari polisi dengan batu. Ada juga yang menyanyikan lagu yang memprovokasi. Massa yang tak mau pulang akhirnya nampak disiram dengan mobil water cannon.
Kemudian polisi juga menembakan gas air mata karena mereka masih juga tak mau pulang. Gas air mata beberapa kali ditembakkan. Hal itu lantas membuat mahasiswa bubar. Dari pantauan mereka lari bubar ke segala arah.
Pihak kepolisian mengimbau kepada para mahasiswa yang masih bertahan untuk melakukan aksi unjuk rasa di sekitaran Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan untuk kembali ke rumah masing-masing.
"Untuk adek-adek mahasiswa agar bisa kembali, untuk bisa kembali ke rumah masing-masing," kata salah satu petugas di mobil komando.
Sampai saat ini, para mahasiswa masih terus mencoba menyerang petugas kepolisian dengan melemparkan batu ke barikade polisi bertameng.
"Jika ada yang cidera kami akan siapkan paramedis," jelasnya.
Baca Juga:
Hingga Kini, Para Mahasiswa Masih Lakukan Perlawanan Terhadap Polisi
Permintaan tersebut tidak digubris oleh para mahasiswa. Mereka malah terus melakukan perlawanan terhadap pihak kepolisian. Akhirnya water canon dan gas air mata pun diluncurkan untuk memukul mundur massa.
Seperti diketahui, mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa dengan tujuan menuntut dibatalkannya pengesesahan UU KPK dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
RKUHP menjadi perbincangan masyarakat karena terdapat sejumlah pasal kontroversial. Pasal-pasal kontroversial tersebut di antaranya delik penghinaan terhadap presiden/wakil presiden (Pasal 218-220), delik penghinaan terhadap lembaga negara (Pasal 353-354), serta delik penghinaan terhadap pemerintah yang sah (Pasal 240-241).(Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan

Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi

Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

Korban Tewas Demo Gen Z di Nepal Terus Bertambah, Militer Ambil Alih Kendali Negara

Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik

Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids

Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8 di Depan Gedung DPR

Pramono Akui Transjabodetabek Belum Berhasil Urai Kemacetan di Jalan TB Simatupang
