Akibat Gempa 5,2 SR, Sekitar 10.464 Warga Mamasa Mengungsi


Ilustrasi (foto: pixabay/kiwi_lisa)
MerahPutih.Com - Gempa berkekuatan 5,2 SR yang mengguncang Kabupaten Mamasa menyebabkan gelombang pengungsian warga. Sampai Rabu malam tercatat sebanyak 10.464 warga Mamasa yang mengungsi akibat gempa.
Kepala Pelaksana Harian (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa, Daud Sattu mengatakan, warga yang mengungsi akibat gempa tersebut tersebar di sejumlah titik, termasuk hingga ke wilayah Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Mamuju.
"Warga mengungsi karena masih terus terjadinya gempa susulan. Warga mengungsi di sejumlah lokasi yang dampak gempanya tidak terlalu keras, termasuk ada yang mengungsi hingga ke Polewali Mandar dan Kabupaten Mamuju," kata Daud di Mamuju, Rabu (7/11) petang.
Pengungsi terbanyak terbanyak di Kecamatan Sumarorong, yakni mencapai 5.300 orang.

Warga yang mengungsi terbanyak di Kecamatan Sumarorong dan sampai saat ini sudah tercatat sebanyak 5.300 orang, kemudian di beberapa titik lainnya seperti, di Kecamatan Messawa, Mambi, Tawalian, Balla dan di sejumlah titik di Kecamatan Mamasa.
"Selain masih terus terjadinya gempa susulan, semakin banyaknya warga yang mengungsi akibat adanya informasi hoaks yang menyatakan bahwa ada rongga di bawah tanah yang dapat membuat bencana seperti di Petobo dan Palu, Sulawesi Tengah. Pemkab Mamasa bersama BPBD dan BMKG Majene sudah turun ke lapangan dan menyampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar," terang Daud Sattu sebagaimana dilansir Antara.
Saat terjadinya gempa,menurut dia, Pemkab Mamasa telah mengingatkan warga tidak panik namun tetap waspada dan jika terjadi getaran harus berlari keluar rumah dan mencari tanah lapang.
"Jadi, warga yang mengungsi karena inisiatif sendiri akibat masih sering terjadi gempa susulan ditambah informasi hoaks yang banyak merebak di media sosial," kata Daud.
Daud menyerukan warga untuk tidak terpancing dengan isu-isu dan hoaks provokatif terkait penyebab gempa Mamasa.
"Jadi, sekali lagi kami mengimbau isu bahwa ada rongga di bawah tanah itu tidak benar dan mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," tandas Daud Sattu.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Rupiah Terus Menguat, Pengamat Sebut Fundamental Ekonomi Indonesia Makin Solid
Bagikan
Berita Terkait
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gempa Dangkal Parigi Moutong Terasa Hingga Palu dan Poso, BKMG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Landa Parigi Moutong Sulteng Pagi Tadi, Sekolah Langsung Diliburkan

Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban

Gempa Afghanistan, Korban Tewas Bertambah Jadi 900, Tim Penyelamat Sisir Pegunungan Cari Penyintas

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Tasikmalaya Pagi Ini

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Lampung Pagi ini, BMKG Jamin Tak Berpotensi Tsunami

Warga Bandung Catat! Ini 6 Titik Evakuasi Jika Terjadi Gempa Dahsyat Sesar lembang

Lemhanas Tegaskan Pemindahan Warga Gaza ke Pulau Galang untuk Dapat Pengobatan Murni Atas Dasar Kemanusiaan
