Akhir Pekan Rupiah Makin Perkasa

Luhung SaptoLuhung Sapto - Jumat, 09 Oktober 2015
Akhir Pekan Rupiah Makin Perkasa

Pegawai menghitung uang sebelum didistribusikan di Cash Centre Bank BNI, Jakarta, Rabu (8/7). (Foto Antara/Wahyu Puto A)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Keuangan - Reli nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin tajam. Menutup akhir pekan, mata uang rupiah semakin menjauh dari Rp14.000 per dolar AS. 

Mengutip data Bloomberg, Jumat (9/10) sore kurs rupiah terhadap dolar AS berdiri kokoh di level Rp13.412 per dolar AS. Berdasarkan Yahoo Finance, rupiah bertengger di posisi Rp13.340 per dolar AS. Sementara data Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR) rupiah menguat ke posisi Rp13.521 per dolar AS dibandingkan sebelumnya di level Rp13.809 per dolar AS.

Bank Indonesia (BI) mengimbau kepada masyarakat yang masih memegang dolar AS untuk mau bersama-sama mulai menjualnya. Dikatakan Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, meski nilai tukar rupiah terhadap dolar AS secara terus menerus mengalami penguatan yang cukup signifikan beberapa hari terakhir ini, namun fundamental nilai tukar rupiah masih mengalami undervalue

Secara fundamental rupiah masih undervalue. Sejak tiga hari lalu penguatan rupiah signifikan. Karena banyak yang cut loss, baik individu maupun korporasi. Kita bantu dorong sedikit saja. Jadi yang pada pegang USD sebaiknya dijual dolar AS-nya," kata Mirza. 

Penguatan rupiah berdampak positif kepada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG ditutup menguat 92,37 poin atau setara 2,1 persen ke posisi 4.583. Indeks saham unggulan LQ45 pun juga menguat 19,48 poin ke 788, serta JII menguat 13,06 poin ke 614.

Pada pembukaan tadi pagi, IHSG dibuka menguat 51,58 poin atau setara 1,1 persen ke posisi 4.543. Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 juga naik 12,67 poin ke 781, serta JII menguat 10,60 poin ke 611. (Luh) 

Baca Juga:

  1. Rupiah Berjaya ke Rp13.481 per Dolar AS
  2. Dalam 2 Hari Harga Emas Antam Turun Rp10.000 per Gram
  3. Terungkap, Aksi Beli Investor Jepang Dorong Penguatan Rupiah
  4. Paket Kebijakan Ekonomi III Dirilis, IHSG Tembus 4.503
  5. Waspada, Rupiah Bisa Berbalik Melemah

 

#Bank Indonesia #Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS #Kurs Rupiah #Rupiah Menguat
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Purbaya menyampaikan bahwa proses pencairan dana akan dilakukan segera setelah penandatanganan dilakukan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Indonesia
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Langkah Bank Indonesia (BI)- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melakukan burden sharing dengan membeli surat berharga negara (SBN) mendapatkan sorotan tajam
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Indonesia
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memproyeksikan nilai tukar (kurs) rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.350 - 16.450 per dolar Amerika Serikat (AS pada perdagangan hari ini.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu
Indonesia
Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang
Menko Airlangga berpesan kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak bertanggung jawab, serta menciptakan suasana yang damai dan saling menghormati.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang
Indonesia
Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo
Pada pembukaan perdagangan hari Senin, di Jakarta, nilai tukar rupiah tercatat berada di level Rp 16.472 per dolar Amerika Serikat (AS).
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Ekonom mengungkapkan arah kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate) periode Agustus 2025, antara bertahan di level 5,25 persen atau turun, yang menunjukkan sinyalemen kebijakan moneter lebih longgar.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Indonesia
Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
Sementara itu, ULN swasta mengalami kontraksi
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
Indonesia
Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut, Payment ID tunduk kepada aturan mengenai perlindungan data pribadi (PDP)
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga
Indonesia
Solo Raya Alami Lonjakan Transaksi QRIS, Volume Capai 51,91 Juta
Melesatnya transaksi QRIS ini sejalan dengan peningkatan mercant QRIS, total ada 961.872 merchant. Untuk nominal transaksi QRIS ini menembus Rp 961,6 miliar dengan pertumbuhan 100,6 persen secara year on year (yoy).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Solo Raya Alami Lonjakan Transaksi QRIS, Volume Capai 51,91 Juta
Indonesia
Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025
BI memproyeksikan inflasi Jakarta akan berada dalam kisaran target 2,5% ± 1%
Angga Yudha Pratama - Senin, 11 Agustus 2025
Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025
Bagikan