AHY: KSP Moeldoko Tidak Mencintai Partai Demokrat, Tapi Hanya Ingin memiliki
Moeldoko menyampaikan pidato perdana saat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). ANTARA FOTO/Endi Ahmad/Lmo/aww.
Merahputih.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai bahwa Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko tidak mencintai Demokrat.
"Yang jelas KSP Moeldoko tidak mencintai (Partai Demokrat), tapi (hanya) ingin memiliki Partai Demokrat," kata AHY saat menggelar rapat pimpinan di DPP Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/3).
Baca Juga:
AHY juga menyindir kader yang meninggalkan Demokrat di saat partai sedang terpuruk. Namun, ketika Demokrat sedang naik daun, oknum tersebut datang kembali seolah-olah mencintai Demokrat. "Seolah-olah, saya ulangi seolah-olah mencintai," sambung AHY.
Moeldoko memang mendatangi KLB Demokrat di The Hill Hotel and Resort Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat malam lalu, 5 Maret 2021.
Ia mengenakan jaket Demokrat dan menyampaikan pidato politik menyebut KLB itu konstitusional. AHY menyebut hal itu tak masuk akal sehat. "Tetapi itulah mereka, itulah sikap dan perilaku mereka," kata AHY.
AHY juga menilai sikap Moeldoko yang menerima penobatan dirinya sebagai ketua umum Demokrat sebagai tindakan tak terpuji, tidak kesatria, dan memalukan karena jauh dari moral etika dan keteladanan.
Menurut dia, Demokrat mempunyai hak dan kewajiban moral melawan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat.
"Kalau kami diam, artinya sama saja bahwa Partai Demokrat juga membunuh demokrasi di negeri kita," kata AHY, disambut teriakan "lawan!" dari jajaran pengurus pusat Demokrat yang hadir.
Baca Juga:
Komentari Manuver Moeldoko Duduki Kursi Ketum Demokrat, SBY Singgung Nama Jokowi
Jika diam, AHY melanjutkan, mereka sama saja membiarkan Partai Demokrat diambil alih oleh mereka yang berkomplot dengan motif pribadi, uang, kekuasaan, kedudukan, lantas semena-mena melakukan segala cara tanpa memandang konstitusi.
Dia juga menyebut pendongkelan Demokrat ini contoh buruk dalam demokrasi. "Banyak pihak masyarakat luas, civil society yang mengatakan terlalu, berlebihan, cross the line, too much and too far," ujar AHY. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
9 Jurus Menko AHY Pecahkan Kebuntuan Aturan Zero ODOL yang Mandek 16 Tahun
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Kajian Dampak Zero ODOL BPS Rampung Desember 2025, AHY Ungkap Potensi Positif Ekonomi dan Keselamatan
AHY Instruksikan Pemeriksaan Konstruksi Bangunan Publik, Cegah Insiden ‘Mengerikan’ Ponpes Al Khoziny Terulang
Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu
AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin