Ahok: Kalau Punya Rp10 Triliun Taruh di Deposito Dapat Rp60 M per Bulan
Basuki Tjahaja Purnama mengenakan atribut PDIP setelah mendaftar Pilkada DKI Jakarta periode 2017 di kantor KPU provinsi DKI Jakarta, Rabu (21/9). (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
MerahPutih Megapolitan - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menepis tudingan dirinya memberikan mahar senilai Rp10 triliun kepada PDI Perjuangan, untuk mengusungnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurutnya, hal itu tidak masuk akal.
“Kalau saya punya Rp10 triliun deposito (dapat) hampir Rp60 miliar tiap bulan. Gue bisa bantu orang. Dana abadi. Aku belum pernah ketemu perusahaan yayasan hebat yang menaruh Rp10 triliun dana abadi,” ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/10).
Ahok menilai informasi yang menyebut dirinya telah membayar mahar mencapai Rp 10 triliun ke PDI-P adalah tindakan pengecut lawan-lawan politiknya.
"Kita tanding saja ngomongin program, jangan asal bukan Ahok. Ayo dong ngomong program, ngomong sama saya gitu lho,” kata Ahok.
BACA JUGA:
- Gara-gara Surat Al Maidah, Suara Ahok Diprediksi Berkurang
- Perihal Surat Al-Maidah 51, Tim Ahok: Pernyataan Ahok Telah Disesatkan
- Dikecam Karena Surat Al-Maidah 51, Ini Pembelaan Ahok
- Hari Ini, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Laporkan Ahok
- Ahok: Tidak Pilih Saya Dibohongi Surat Al-Maidah 51
Bagikan
Berita Terkait
Konfercab PDIP, Aria Bima Jadi Ketua DPC Solo Gantikan Rudy
Megawati Soekarnoputri Apresiasi Aksi Kemanusiaan Bersama Dokter Diaspora di Lokasi Bencana
PDIP Kirim Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Aceh, Sumut, dan Sumbar, Pulihkan Kondisi Daerah Bencana
FX Hadi Rudyatmo Mundur Plt DPD PDIP Jateng, Ungkap Ada yang Menyebutnya Lulusan TK
Megawati Tegaskan Pentingnya Pendataan Bencana: Jangan Setelah Bersih Lalu Lupa
FX Rudy Mundur Plt Ketua DPD PDIP Jateng, PDIP Solo Duga Ada Kaitannya dengan Konferda
Megawati Perintahkan Donasi Rp 2 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra, Pramono: Sami'na wa Atho'na
FX Rudy Temui Megawati Jelang Konferda PDIP, Pasrah Ditempatkan di Mana Saja
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Aria Bima Ingatkan Mahasiswa Penggugat UU MD3 Soal Sistem Pengambilan Keputusan di Lembaga Legislatif