Ahli Gizi: Pengidap Diabetes Jangan Berlebihan Konsumsi Buah


Buah-buahan. (Unsplash/Julia Zolotova)
MerahPutih.com - Buah yang datang dengan sejumlah manfaatnya untuk kesehatan, tak datang tanpa risiko. Khususnya untuk pengidap penyakit tertentu seperti diabetes.
Ahli gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Inti Makaryani menganjurkan penderita diabetes tidak berlebihan dalam mengonsumsi buah, karena bisa menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah.
"Buah itu boleh dikonsumsi, tapi kalau berlebihan bisa menyebabkan kadar gula meningkat, karena tidak semuanya digunakan oleh tubuh. Kemudian, kalau berlebihan, dia (gula) juga akan diubah menjadi lemak," terang Inti dalam acara diskusi daring dilansir Antara, Senin (22/7).
Baca juga:
Pentingnya Rutin Periksa Gula Darah, Ampuh Cegah dan Obati Diabetes
Dalam mengonsumsi buah, menurut dia, pengidap diabetes sebaiknya memilih buah-buahan yang seratnya larut dalam air seperti jeruk, apel, jambu biji, pir, tin, dan beri-berian.
Inti menyampaikan bahwa pada dasarnya pengidap diabetes juga mesti menerapkan pola diet yang seimbang dan menyesuaikan asupan makanan dengan kebutuhan tubuh sehari-hari.
Baca juga:
Paparan Cahaya Terang Ponsel di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes
"Jadi itu perlu menjadi perhatian utama untuk diabetes. Tidak hanya asupan karbohidratnya saja, tapi juga lemak harus dikontrol," terang Inti.
"Bukan berarti ketika dibolehkan boleh dikonsumsi sebanyak mungkin. Jadi, kalau diabetes itu pada prinsipnya tetap total, jumlah, jenis, semuanya harus sama, harus pas dan sesuai (kebutuhan)," sambungnya.
Baca juga:
Diabetes pada Anak, Kenali Tanda Awal Gejalanya
Diabetes mellitus adalah kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula atau glukosa dalam darah secara terus-menerus.
Inti menjelaskan bahwa kadar gula darah pasien diabetes saat puasa baiknya dijaga dalam kisaran 80 sampai 110 Mg/dL dan kadar gula darah dua jam setelah makan sebaiknya dijaga 110 sampai 160 Mg/dL.
Dia mengatakan bahwa penderita diabetes tetap boleh mengonsumsi gula, tetapi dalam jumlah terbatas. "Jadi bukannya tidak boleh konsumsi gula. Pasien boleh mengonsumsi, tapi hanya lima persen dari kebutuhan energi total," pungkasnya. (*)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
