Sains

Agroforestri Salak Bali Ditetapkan Jadi Warisan Pertanian Dunia FAO

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 24 September 2024
Agroforestri Salak Bali Ditetapkan Jadi Warisan Pertanian Dunia FAO

FAO tetapkan agroforestri salak bali sebagai warisan pertanian dunia.(foto: pexels-adityo-cahyo-)

Ukuran:
14
Audio:

MERAHPUTIH.COM - SISTEM budi daya (agroforestri) salak bali punya arti penting bagi pertanian global. Sistem tanam salak bali menunjukkan penghidupan dan keanekaragaman hayati serta praktik pengetahuan nan berkelanjutan. Hal itulah yang menjadi alasan bagi FAO menetapkan agroforestri salak bali sebagai sebagai warisan pertanian dunia.

"Ketetapan ini dilakukan kelompok penasihat ilmiah Globally Importan Agricultural Heritage System (GIAHS) saat menggelar pertemuan pada Kamis, 19 September 2024," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Moch Arief Cahyono dalam keterangan resmi yang dilansir ANTARA, Senin (23/9).

Selain dinilai mengusung praktik berkelanjutan, agroforestri salak bali juga dinilai punya lanskap menakjubkan. Budi daya buah dengan kulit bersisik ini juga disebut memiliki nilai-nilai kebudayaan dan praktik-praktik ketahanan pangan. Sistem tersebut memiliki arti yang penting pada kelestarian dan mata pencaharian.

FAO menyebut setiap bagian dari pohon salak bali kerap dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai keperluan sehingga menjadikannya sebagai tanaman tanpa limbah. Hal itu menunjukkan efisiensi sumber daya yang sangat tinggi. Hal itu menjadi salah satu alasan sistem ini dinilai sangat berkelanjutan oleh FAO.

Baca juga:

Biji Salak dan Kulit Jeruk Potensial Jadi Obat Kanker



"Masyarakat Bali juga mengintegrasikan sistem agroforesti dengan tanaman mangga, pisang, dan tanaman obat sehingga mampu memperluas diversifikasi tanaman," ujar Arief.

FAO menilai agroforestri di Bali mampu mengintegrasikan budidaya buah salak dengan beragam tanaman. Sistem ini dikembangkan masyarakat adat Bali dengan menggunakan sistem subak tradisional dalam pengelolaan air.

Hebatnya, sistem ini mampu menunjukkan keamanan pangan serta menjaga nilai-nilai sosial dan warisan budaya lokal dan bahkan mampu memiliki tingkat keberlanjutan yang sangat baik untuk generasi mendatang.

"Pertanian kita memiliki ragam komoditas yang kalau kita kembangkan mampu memiliki aspek lain seperti peningkatan ekonomi, daya saing dan yang pasti warisan sejarah yang terus dijaga," katanya.

FAO juga, tambah Arief, menetapkan sistem budidaya kolam ikan karper di Australia dan sistem agroforestri kakao di Sao Tome dan Principe. Dengan tambahan terbaru ini, maka daftar sistem pertanian global kini terdiri 89 sistem di 28 negara di seluruh dunia.(*)

Baca juga:

5 Makanan Khas Bali yang Paling Diincar Wisatawan

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan