Unik

Adu Lambat di Pacuan Kuda Ban Ei

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 04 Oktober 2021
Adu Lambat di Pacuan Kuda Ban Ei

Pacuan kuda Ban'ei yang unik di Pulau Hokkaido. (instagram rikaoalfa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PACUAN kuda biasanya tentang kecepatan. Namun hal berbeda terjadi di pacuan Ban'ei. Pacuan kuda di Pulau Hokkaido, Jepang, ini memang unik. Alih-alih memperlombakan kecepatan, pacuan kuda ini mempertandingkan ketahanan dan stamina yang dimiliki kuda.

Kuda pacu yang gunakan dalam balap ini ialah jenis Ban'ei, yang juga dikenal sebagai Banba. Kuda Ban'ei sangat berbeda dari kuda ras cepat yang biasa dikaitkan dengan pacuan kuda. Beratnya bisa mencapai 1.200 kilogram dengan ukuran lebih dari dua kali ukuran kuda Dosanko kecil asli Hokkaido. Kuda-kuda ini merupakan persilangan dari kuda pekerja yang diimpor dari Prancis dan Belgia pada akhir abad ke-19 untuk membantu petani menggarap lahan mereka. Di masa kini, kuda Ban'ei dianggap sebagai ras Jepang. Tergantung pada ukurannya, hewan kuat ini dapat menarik beban hingga satu 1 ton. Jenis kekuatan itulah yang dibutuhkan untuk memenangi pacuan kuda paling lambat di dunia ini.

BACA JUGA:

Si Menggemaskan yang Mematikan

Kuda balap Ban'ei diharuskan menarik kereta luncur berat dengan berat antara 450 kilogram dan 1 ton ke atas. Mereka akan melintasi trek balap pasir lengkap dengan setidaknya dua jalur landai. Itu merupakan pekerjaan yang sulit. Dalam hal ini, kuda memerlukan sering istirahat, terutama setelah melewati rintangan. Joki juga berperan, tetapi itu tidak memastikan bahwa kuda berlari secepat mungkin. Joki bahkan tidak membawa cambuk, melainkan hanya menggunakan tongkat berat untuk mendorong kuda maju. Joki akan sering memacu kudanya, bahkan menghentikan mereka di antara dua rintangan untuk memberi mereka kesempatan pulih dan meningkatkan peluang mereka untuk mencapai garis finish.

Menang dengan mudah bukanlah pilihan dalam balapan Ban'ei, karena kuda harus menarik kereta luncur mereka sepenuhnya melintasi garis finish. Sebuah aturan yang unik untuk bentuk pacuan kuda ini.

Sejarah balap kuda Ban'ei dapat ditelusuri kembali ke 1887. Namun, baru pada pertengahan abad ke-20 olahraga ini menjadi populer di seluruh Pulau Hokkaido. Pada puncaknya, pada 1991, balap kuda Ban'ei dipraktikkan di Kota Obihiro, Asahikawa, Kitami, dan Iwamizawa. Penjualan tiket untuk pacuan unik itu bahkan sudah melebihi 32 miliar yen. Namun, gelembung ekonomi Jepang meledak. Pada 2006, arena pacuan kuda di Obihiro menjadi satu-satunya yang masih beroperasi.

Untungnya, pada 2012, pacuan kuda Ban'ei dinyatakan sebagai warisan budaya penting Hokkaido. Sponsor perusahaan besar bergegas untuk memastikan kelangsungannya melalui sumbangan. Olahraga itu berkembang pesat sejak itu. Pada tahun fiskal 2017, pendapatan dari pacuan ini meningkat menjadi 21,9 juta yen, 36,1 persen lebih tinggi daripada tahun sebelumnya.(jhn)

BACA JUGA:

Perayaan Membakar Gunung di Jepang

#Wisata #Unik #Jepang
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Jepang Cabut Imbauan Megaquake, Minta Warga Tetap Waspada Sepekan setelah Gempa Magnitudo 7,5
Berarti warga di bawah peringatan tidak lagi diminta tidur dengan pakaian lengkap, mengenakan helm, serta menyiapkan sepatu dan tas darurat di sisi tempat tidur jika gempa bermagnitudo 8 atau lebih besar terjadi.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
Jepang Cabut Imbauan Megaquake, Minta Warga Tetap Waspada Sepekan setelah Gempa Magnitudo 7,5
ShowBiz
ONE OR EIGHT Rilis 'GATHER Limited Edition', Merchandise Spesial Sambut Mini Album Baru
ONE OR EIGHT merilis merchandise eksklusif 'GATHER Limited Edition' untuk menyambut mini album GATHER dan tur perdana mereka pada 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
ONE OR EIGHT Rilis 'GATHER Limited Edition', Merchandise Spesial Sambut Mini Album Baru
Dunia
Pemerintah Jepang Ingatkan Kemungkinan Gempa Besar dalam 1 Pekan Mendatang
Warga di 182 munisipalitas di wilayah itu diminta memeriksa kesiapsiagaan darurat mereka selama satu minggu mendatang.
Dwi Astarini - Selasa, 09 Desember 2025
Pemerintah Jepang Ingatkan Kemungkinan Gempa Besar dalam 1 Pekan Mendatang
Dunia
14 Gempa Susulan Hantam Prefektur Aomori Jepang, Peringatan Tsunami Sudah Dicabut
Prefektur Aomori bagian utara Jepang kembali dilanda 14 gempa susulan dengan kekuatan 3,6-6,4 magnitudo
Wisnu Cipto - Selasa, 09 Desember 2025
14 Gempa Susulan Hantam Prefektur Aomori Jepang, Peringatan Tsunami Sudah Dicabut
Dunia
Gempa Magnitude 7,6 Guncang Wilayah Timur Laut Jepang, 7 Orang Terluka dan 90 Ribu Penduduk Dievakuasi
Pemerintah Jepang telah membentuk kantor respons di pusat manajemen krisis perdana menteri dan mengadakan rapat tim darurat.
Dwi Astarini - Selasa, 09 Desember 2025
 Gempa Magnitude 7,6 Guncang Wilayah Timur Laut Jepang, 7 Orang Terluka dan 90 Ribu Penduduk Dievakuasi
Indonesia
Setelah Kemalingan, Museum Louvre Alami Kebocoran yang Merusak Koleksi Buku
Kebocoran tersebut merupakan masalah besar ketiga yang dihadapi museum yang paling banyak dikunjungi di dunia tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Dwi Astarini - Selasa, 09 Desember 2025
  Setelah Kemalingan, Museum Louvre Alami Kebocoran yang Merusak Koleksi Buku
Dunia
China Kerahkan 100 Kapal AL Imbas Pernyataan Kontroversial PM Jepang
PM Takaichi menyatakan Jepang dapat merespons secara militer jika China menyerang Taiwan.
Wisnu Cipto - Jumat, 05 Desember 2025
China Kerahkan 100 Kapal AL Imbas Pernyataan Kontroversial PM Jepang
ShowBiz
Album Baru Awich 'Okinawan Wuman' Usung Misi Persatuan Hip-Hop Global
Awich merilis album Okinawan Wuman, kolaborasi dengan RZA dan musisi hip-hop global. Perpaduan budaya Jepang–Amerika hadir kuat dalam proyek ini.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 November 2025
Album Baru Awich 'Okinawan Wuman' Usung Misi Persatuan Hip-Hop Global
Indonesia
Ketok Harga Bikin Orang Kapok Liburan di Banten, DPRD Desak Regulasi Tarif Wisata
Ketiadaan standar harga yang jelas sering kali dimanfaatkan untuk mematok tarif semaunya sehingga wisatawan kapok liburan di Banten
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Ketok Harga Bikin Orang Kapok Liburan di Banten, DPRD Desak Regulasi Tarif Wisata
Fun
Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel
Survei SiteMinder 2026 mencatat 59% wisatawan RI menginginkan layanan hotel berbasis AI untuk pengalaman menginap lebih efisien.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel
Bagikan