Si Menggemaskan yang Mematikan


Felis ngiripes terlihat imut, tapi amat berbahaya.(pexels.com Skyler Ewing)
KUCING yang tampak lucu menggemaskan nyatanya tak selalu friendly. Ada kucing imut yang teryata bisa jadi predator wahid. Felis nigripes, kucing asal Afrika, mungkin hanya setinggi 20-25 cm dengan berat kira-kira 200 kali lebih kecil daripada singa rata-rata, tetapi sebenarnya ia merupakan kucing predator paling menakutkan di planet ini.
Kucing berkaki hitam ini, seperti dikabarkan Odditycentral, sebenarnya ialah kucing terkecil Afrika, bahkan lebih kecil daripada kucing rata-rata. Meski demikian, kamu tidak boleh tertipu oleh perawakannya yang imut ini karena sebenarnya kucing ini merupakan yang paling mematikan dari semua kucing di dunia. Bola bulu yang menggemaskan ini memiliki metabolisme yang dipercepat yang mengharuskannya berburu hampir tanpa henti. Itu berarti ia membunuh rata-rata 10 hingga 14 tikus atau burung kecil setiap malam, lebih banyak korban daripada perburuan macan tutul dalam sebulan. Selain itu, keberhasilan pemangsaannya sekitar 60 persen, sedangkan singa hanya berhasil menangkap korbannya sekitar 20 persen hingga 25 persen.
BACA JUGA:
Lagi, Seekor Kucing Membajak Pesawat Hingga Mendarat Darurat
Bagi kita manusia, dan bahkan bagi hewan besar seperti rusa kutub, kucing berkaki hitam Afrika bukanlah masalah. Namun, bagi penghuni sabana yang lebih kecil, kucing imut ini ialah mimpi buruk yang nyata. Penglihatan dan pendengaran malam mereka yang luar biasa mengubah hampir semua yang bergerak menjadi makanan potensial, dan peluang buruan untuk lolos sangat kecil.

Kucing berkaki hitam hanya ditemukan di tiga negara Afrika, yakni Botswana, Namibia, dan Afrika Selatan. Spesies ini dianggap langka jika dibandingkan dengan kucing lain di Benua Afrika. Mereka lebih suka dataran rumput, gurun semak, dan dataran pasir, serta daerah dengan kepadatan hewan pengerat dan burung yang tinggi. Bahkan ada legenda asli Afrika yang mengklaim kucing berkaki hitam dapat menjatuhkan jerapah. Itu jelas hanya mitos. Meski begitu, mitos tersebut memberi penghormatan kepada kegigihan pembunuh alami yang lucu ini.
Sayangnya, hewan imut ini tengah menghadapi beberapa ancaman buatan manusia, mulai dari perusakan habitat, hingga berkurangnya basis mangsa. Kedua kondisi itu terutama disebabkan penggembalaan ternak yang berlebihan. Beberapa ekor kucing lucu ini juga dipelihara segelintir orang kaya. Domestifikasi telah membuat sifat asli dari kucing ini berkurang dan bahkan sudah tidak buas lagi.(jhn)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Kucing Uya Kuya Terlantar Pasca-Penjarahan. Kini Dirawat Puskeswan Ragunan Masih Diinfus

Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

LEGO Datangkan Petualangan di Set One Piece, Yuk Menjelajah Bersama Kru Topi Jerami

Hai Anak Muda, Hipertensi Mengicarmu! Begini Cara Mengatasinya

4 Alasan Kenapa Harus Konsumsi Keju

DKI Jakarta Targetkan 22 Ribu Sterilisasi Kucing 2025, Strategi Jitu Kendalikan Populasi Hewan Liar

Kucing Merah Kalimantan Muncul Setelah 20 Tahun, Ini Keunikan dan Ancaman terhadap Keberadaannya

Dangdut hingga Hip Hop, Jakarta Qualifier Red Bull Dance Your Style Tampilkan Banyak Kejutan

Aduh! Kucing Ini Jadi Kurir Narkoba di Penjara Kosta Rika, Diamankan Petugas dan Dibawa ke Layanan Kesehatan Hewan

Build the Thrill Bawa Keseruan Kolaborasi LEGO dan F1
