80 Persen Bahan Baku Obat Sirop Diduga Penyebab Gagal Ginjal Anak Impor


Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Foto: ANTARA/Andi Firdaus
MerahPutih.com - Kasus gangguan ginjal akut pada anak di Indonesia melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun sudah melarang apotek untuk menjual obat sirop.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut bahan baku obat yang diduga menjadi penyebab gangguan ginjal akut pada anak berasal dari impor.
Baca Juga
Gangguan Ginjal Akut pada Anak Disebabkan Senyawa Kimia Cemari Obat
“Nanti akan kita lihat mulai dari bagaimana alur dan jenis dari bahan baku yang masuk ke Indonesia, karena memang 80 persen kandungan bahan baku obat kita kan masih impor,” ujar Muhadjir kepada wartawan, Sabtu (22/10).
Menurut Muhadjir, bahan baku yang diimpor sudah mendapatkan izin dari Kementerian Perdagangan untuk diproduksi di Indonesia. Untuk itu, Kemenperin akan ikut dalam penyelesaian kasus tersebut.
“Karena itu nanti (bahan baku impor) kemudian diproduksi di Indonesia, maka Kementerian Perindustrian juga ikut harus kita ajak bicara, harus kita ajak bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini,” jelasnya.
Bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu memastikan pemerintah menyetop dan menarik obat sirop dari peredaran agar tidak terjadi risiko yang lebih besar.
“Sekarang untuk menghindari kemudharatan resiko yang jauh lebih besar, maka semua obat cair terutama sirop, stop dulu. Nanti baru kita cek mana sirop yang tadi mengakibatkan itu,” ujar Muhadjir.
Baca Juga
Instruksi Penting Jokowi di Tengah Melonjaknya Kasus Gangguan Ginjal Akut Anak
Muhadjir mendukung langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pihak Kementerian Kesehatan dan juga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait kasus gangguan ginjal.
Berikut 5 merek obat sirop yang yang diminta untuk ditarik peredarannya oleh BPOM:
1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml
5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml. (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Tekor! Indonesia Impor Obat Rp 176 Triliun Tapi Ekspor Cuma Rp 6,7 Triliun

TNI Masuk Bisnis Obat, Komisi I Anggap Bukan Pelanggaran Dwifungsi ABRI

Jokowi Masih Pemulihan, Eks Menko Muhadjir Bertemu 1 Jam Doakan Kesehatan

Gaya Hidup Picu Gagal Ginjal di Kalangan Remaja, DPR Desak Solusi Tunggakan BPJS

BPOM Minta Bantuan Polri Melawan Mafia Obat dan Skincare Ilegal

Efek Samping Umum dan Jangka Panjang Penggunaan Omeprazole

31 Tahun Beroperasi, 'Niu An Cong' Kini Hadir di Indonesia

Cegah Gagal Ginjal Anak, Disdik DKI Inspeksi Rutin Penjualan Makanan di Sekolah
DPR Soroti Kasus Diabetes dan Gagal Ginjal Anak yang Makin Meningkat

Kebiasaan Mengonsumsi Garam Beresiko Terkena Gagal Ginjal
