80 Orang Meninggal Akibat Suplemen, Petinggi Perusahaan Kesehatan Jepang Resign


Ilustrasi suplemen. (foto: pexels_pixabay)
MerahPutih.com - Petinggi perusahaan suplemen Jepang Kobayashi Pharmaceutical mengumumkan pengunduran diri mereka pada Selasa (23/7). Keputusan resign mereka bertepatan dengan penyelidikan internal perusahaan terkait puluhan kematian yang mungkin disebabkan oleh tablet penurun kadar kolesterol produk keluaran mereka.
Presiden Akihiro Kobayashi dan ketua Kazumasa Kobayashi meninggalkan jabatan mereka dan keduanya merupakan anggota keluarga pendiri perusahaan. "Keputusan itu dibuat untuk memperjelas tanggung jawab eksekutif atas serangkaian tindakan oleh perusahaan kami yang terkait dengan masalah 'beni koji'," kata Kobayashi Pharmaceutical, seperti dikutip dari CNA, Selasa (23/7).
Dewan direksi Kobayashi Pharmaceutical merilis laporan eksternal yang mengatakan bahwa perusahaan telah gagal memprioritaskan keselamatan konsumen dan bertindak dengan rasa urgensi tidak memadai.
Beras ragi merah atau "beni koji", yang merupakan kandungan tablet itu telah digunakan dalam makanan, minuman beralkohol, dan pengobatan tradisional selama berabad-abad di Asia Timur. Studi medis mengatakan bahan ini dapat mengurangi kadar kolesterol tetapi juga meningkatkan risiko kerusakan organ, tergantung pada kandungan kimianya.
Baca juga:
Skandal itu mencuat pada bulan Maret ketika perusahaan itu menarik tiga merek suplemen makanan setelah pelanggan mengeluhkan masalah ginjal. Kemudian perusahaan itu mendeteksi asam berpotensi beracun yang dihasilkan oleh jamur di salah satu pabriknya. Pemerintah Jepang juga telah memeriksa fasilitas dimiliki perusahaan itu.
Bulan lalu, perusahaan itu mengatakan sedang menyelidiki total 80 kematian yang mungkin terkait dengan konsumsi suplemennya. Mereka yang mengonsumsi suplemen tersebut mengalami kerusakan ginjal dan meninggal dunia. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
