6 Efek Buruk Menggunakan Kipas Angin Nonstop ketika Tidur


Banyak orang yang mengandalkan kipas angin untuk tidur di malam hari. (Foto: Pexel/Alireza Kaviani)
Merahputih.com - Ada enam dampak buruk menggunakan kipas angin secara tidak henti ketika tidur. Hal tersebut berdampak pada kualitas hidup seseorang. Menggunakan kipas angin menjadi pilihan moderat bagi beberapa orang, ditinjau dari segi ekonomis dan fungsinya.
Pasalnya, penggunaan kipas angin dianggap lebih murah listrik dan biaya untuk membelinya lebih terjangkau, tidak perlu perawatan khusus sampai tingkat kesejukannya masih bisa ditolerir.
Masalahnya, pertimbangan tersebut belum lepas dari risiko masalah kesehatan. Misalnya saja risiko masuk angin.
Baca juga:
Sebaiknya Hindari Tidur Sore, Nanti Bisa Depresi
Dilansir dari berbagai sumber, menggunakan kipas nonstop saat tidur dapat menimbulkan enam risiko kondisi seperti berikut:
1. Dehidrasi dan Hipotermi
Suhu tubuh bisa menurun drastis saat terkena angin dingin dari kipas angin, yang berpotensi menyebabkan dehidrasi dan hipotermi. Walaupun potensi hipotermia sangat kecil, tapi kondisi ini perlu diwaspadai.
2. Kekurangan Oksigen
Arah angin yang langsung diarahkan langsung ke wajah tidak baik untuk kesehatan. Pasalnya dapat memicu seseorang mengalami kekurangan oksigen.
Hal tersebut bisa terjadi karena angin yang dihasilkan oleh kipas berupa karbon dioksida, yang dapat menghambat tubuh mendapatkan oksigen yang cukup.
Baca juga:
Lakukan Ini jika Tidur Tidak Memenuhi Waktu yang Dibutuhkan Tubuh
3. Menimbulkan Alergi
Kipas angin biasanya mengikat debu pada bagian baling-balingnya. Jika tidak dibersihkan dapat menyebarkan debu halus yang besar kemungkinan terhirup tubuh.
Kondisi itukah yang memicu adanya alergen. Bentuk reaksi elergen berbagai macam, namun biasanya tubuh selalu bersin, ingusan, mata berair, tenggorokan gatal, serta gangguan pernapasan, terutama bagi penderita asma dan alergi.
Alergen-alergen ini bisa sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki kondisi pernapasan kronis.
4. Mata dan Kulit Kering
Paparan angin dari kipas angin selama tidur dapat membuat mata dan kulit menjadi kering. Mata yang kering rentan lama lama iritasi, sedangkan kulit kering dapat memperburuk kondisi seperti eksim dan psoriasis.
Baca juga:
Posisi Tidur yang Dianjurkan untuk Pasien Gagal Jantung
5. Risiko Bell’s Palsy
Kipas angin diyakini memicu kondisi Bell’s Palsy, yaitu kelumpuhan pada sistem saraf wajah yang menyebabkan pembengkakan di area tertentu wajah, sehingga sulit untuk berekspresi, seperti tersenyum atau tertawa.
Mencegah kondisi ini perhatikan penggunaan kipas angin, termasuk kebiasaan tidur dengan kipas angin menyala semalaman.
Akan lebih baik jika kipas angin dengan berbagai fitur. Coba kipas angin dengan fitur pengaturan waktu. Sehingga kipas angin tidak hidup terus semalaman.
6. Nyeri Otot dan Pegal Linu
Udara dingin dari kipas angin bisa menyebabkan otot-otot tubuh menegang dan kram, terutama jika diarahkan ke wajah dan leher. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
