6 Destinasi Wisata Unik dan Melegenda di Lasem

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Sabtu, 18 Maret 2017
6 Destinasi Wisata Unik dan Melegenda di Lasem

Ukiran unik di Klenteng Cu An Kiong. (Dokumen merahputih.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Lasem adalah kota kecil di pesisir utara sebelah timur Jawa Tengah. Lesem terletak di wilayah Kabupaten Rembang. Menurut salah seorang sejarawan Lasem, Edi Winarno, sebelum Rembang terbentuk sebagai kabupaten, Lasem lebih dulu menjadi kabupaten.

Salah satu bupatinya adalah Oei Ing Kiat atau Raden Widyaningrat. Oei Ing Kiat adalah orang keturunan Tionghoa yang menjadi bupati Lasem pada tahun 1740-an.

Yang sangat terkenal dari kepemimpinan Oei Ing Kiat ini adalah pada masa Perang Kuning, di mana ribuan orang-orang Tiong Hoa di Batavia dibantai oleh VOC Belanda, dan sebagian bersembunyi menyelamatkan diri ke Lasem.

Pada saat itulah terjadi "Perang Kuning" atau "Geger Pecinan". Masyarakat Jawa Lasem, santri dan orang-orang Tionghoa bersatu-padu melawan VOC Belanda. Peristiwa ini juga yang menjadi simbol harmonisasi antara warga Tionghoa Lasem, santri dan orang-orang Jawa di daerah tersebut.

Jejak sejarah Lasem dari zaman ke zaman pun hingga saat ini masih ada dan menjadi salah satu kekayaan cagar budaya. Nah, buat Anda yang ingin mengetahui banyak tentang sejarah perkembangan masyarakat etnis Tionghoa, santri, dan orang-orang Jawa Lasem dari zaman ke zaman, ini bisa menjadi refrensi Anda jika ingin berlibur ke Lasem.

1. Kelenteng Cu An Kiong

Klenteng Cu An Kiong (Dokumen merahputih.com)

Kelenteng Cu An Kiong diyakini sebagai klenteng tertua di Nusantara. Klenteng ini terletak di Jalan Dasun, Desa Soditan, Kecamatan Lasem. Menurut salah seorang pengelola Klenteng Cu An Kiong, Sie Whie Djan alias Pak Gandor, klenteng ini dihuni oleh 36 dewa. Untuk itu, jika Anda berkunjung ke klenteng ini hendaklah berhati-hati, dan tidak boleh sembrono apalagi membawa pikiran buruk. Karena dipercaya bisa membawa celaka. Jika pengunjung mempunyai hobi memotret, juga tidak boleh memotret sembarangan tanpa seizin "yang mbahu rekso" penunggu klenteng, atau pengelola yang dituakan di klenteng ini.

2. Omah Lawang Ombo

Sumur rahasia di Omah Lawang Ombo, Lasem. (Dokumen merehputih.com)

Omah Lawang Ombo terletak bersebelahan dengan Klenteng Cu An Kiong. Bangunan rumah bergaya Tiongkok ini dulunya adalah gudang yang dijadikan sebagai tempat penyeundupan candu pada abad 18-an. Di dalam rumah ini juga terdapat sebuah sumur yang di bawahnya terdapat terowongan rahasia menuju pelabuhan Lasem. Terowongan ini dulunya dijadikan sebagai akses keluar masuknya candu "gelap" dari Tiongkok yang diambil di pelabuhan Lasem. Di dalam Omah Lawang Ombo ini juga terdapat makam seorang kapiten bersama isteri dan seekor kuda putih.

3. Kelenteng Gie Yong Bio

Kelenteng Gie Yong Bio (Dokumen merahputih.com)

Kelenteng Gie Yong Bio terletak di Desa Bagan, Kecamatan Lasem. Klenteng ini unik, dan berbeda dengan klenteng-klenteng di daerah manapun. Karena, selain terdapat altar tempat persembahyangan, ada satu altar lagi yang terdapat patung priyayi Jawa, yaitu Raden Panji Margono. Patung ini adalah sebagai bentuk penghormatan warga Tionghoa tehadap Raden Panji Margono, sebagai simbol harmonisasi warga Jawa Lasem dan orang-orang Tionghoa. Raden Panji Margono adalah sahabat seperjuangan Oei Ing Kiat dalam melawan VIC Belanda di peristiwa "Geger Pecinan".

4. Masjid Jami Lasem

Masjid Jami’ Lasem

Masjid Jami Lasem berada di depan alun-alun Lasem. Ini bukan sekadar masjid biasa. Interior bangunan masjid ini dipenuhi dengan kaligrafi dan ukiran kayu khas pantura timur Jawa. Di area masjid ini terdapat makam waliullah seperti Mbah Sambu, salah seorang penyebar agama Islam zaman Kerajaan Majapahit. Ada juga makam Adipati Tejakusuma I dan makam simbah KH Ma’shum, salah seorang ulama besar Lasem yang dihormati hingga sekarang.

5. Kampung Batik Karangturi

Tempat pembuatan batik di Lasem (Dokumen merahputih.com)

Belum ke Lasem kalau belum belanja batik. Batik Lasem terkenal dengan batik tulisnya. Selain memiliki keindahan motif, salah satu batik Lasem juga memiliki nilai sejarah, yaitu untuk batik motif kricak, atau batik kricaan. Batik kericaan ini memiliki sejarah, untuk mengenang warga Lasem yang kala itu banyak menjadi korban kekejaman penjajah pada saat proses pembangunan Jalan Deandels dari titik Nol sampai Panarukan, yang melintasi Jalan Raya Lasem. Batik ini juga menjadi salah satu batik kebanggaan masyarakat Lasem.

6. Tiongkok Kecil Heritage

Bangunan Tiongkok Kecil Heritage (Dokumen merahputih.com)

Tiongkok Kecil Heritage terletak di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem. Tiongkok Kecil Heritage atau disebut rumah merah ini adalah bangunan cagar budaya, sekaligus tempat kegiatan kebudyaan Tionghoa Lasem. Salah satu bangunan di Tiongkok Kecil Heritage ini juga dijadikan sebagai home stay. Di sini juga terdapat terowongan rahasia di bawah tanah yang menghubungkan antara satu bangunan dengan bangunan lainnya.

Rudi Hartono, pengelola sekaligus pemilik Tiongkok Kecil Heritage mengaku, jika terowongan rahasia ini dulunya dijadikan sebagai tempat persembunyai jika keadaan bahaya atau dalam ancaman musuh. Ia juga mengungkapkan, konsep Tiongkok Kecil Heritage ini sendiri mengadopsi dari Benteng Heritage yang berada di Pasar Lama Kota Tangerang.

Bagaiamana, Anda tertarik untuk berkunjung ke Lasem, melihat tempat-tempat bersejarah yang unik ini. Untuk mengikuti artikel lain tentang Lasem, baca juga: Batik Tiga Negeri Simbol Harmonisasi Masyarakat Lasem

#Lasem #Wisata Lasem #Klenteng Tertua
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Travel
Arsip Bersejarah Lasem Diajukan sebagai Memori Kolektif Bangsa
Arsip yang akan diajukan sebagai Memori Kolektif Bangsa merupakan arsip penting Lasem yang belum pernah diungkap sebelumnya.
Dwi Astarini - Jumat, 01 Desember 2023
Arsip Bersejarah Lasem Diajukan sebagai Memori Kolektif Bangsa
Travel
Makam Kapitan Tionghoa Tertua Ditemukan di Lasem
Struktur makam itu masih utuh walaupun bongpainya retak.
Dwi Astarini - Senin, 11 September 2023
Makam Kapitan Tionghoa Tertua Ditemukan di Lasem
Tradisi
Menyelamatkan Nisan Tionghoa Kuno Lasem
Dilakukan dengan mengumpulkan nisan tak bertuan, tidak memiliki ahli waris, juga makam nan telah hancur atau hilang karena telah menjadi permukiman.
Dwi Astarini - Kamis, 27 Juli 2023
Menyelamatkan Nisan Tionghoa Kuno Lasem
Fashion
Kelompok Nawasena Menangi Kompetisi Desain Motif Batik Lasem 2023
Kelompok Nawasena dari Lasem yang mengembangkan motif dengan inspirasi dari Mustaka Masjid Jami Lasem.
Dwi Astarini - Minggu, 09 Juli 2023
Kelompok Nawasena Menangi Kompetisi Desain Motif Batik Lasem 2023
Fashion
Melihat ‘Tiongkok Kecil’ dalam Karya Nominasi Kompetisi Desain Motif Batik Lasem 2023
Para nominasi Kompetisi Desain Motif Batik Lasem 2023 mewujudkan desain mereka dalam selembar kain.
Dwi Astarini - Sabtu, 08 Juli 2023
Melihat ‘Tiongkok Kecil’ dalam Karya Nominasi Kompetisi Desain Motif Batik Lasem 2023
Tradisi
6 Besar Pilihan Juri Stay Action di Kompetisi Desain Motif Batik Lasem 2023
Kompetisi Desain Motif Batik Lasem 2023 umumkan 6 finalis.
Dwi Astarini - Jumat, 02 Juni 2023
6 Besar Pilihan Juri Stay Action di Kompetisi Desain Motif Batik Lasem 2023
Fashion
Kabari dari Rembang Gelar Kompetisi Desain Motif Batik Lasem
Kompetisi ini dimulai sejak 5 April hingga 5 Juni.
Dwi Astarini - Kamis, 27 April 2023
Kabari dari Rembang Gelar Kompetisi Desain Motif Batik Lasem
Indonesia
Klenteng Tien Kok Sie Solo Memandikan Patung Para Dewa Jelang Imlek
Umat Konghucu Solo di Klenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede menggelar ritual memandikan Kiem Sien atau patung dewa. Ritual ini ini sebagai simbol kesiapan umat membersihkan diri menyambut datangnya Imlek 2023.
Mula Akmal - Rabu, 28 Desember 2022
Klenteng Tien Kok Sie Solo Memandikan Patung Para Dewa Jelang Imlek
Bagikan