5 Pekerjaan yang Rentan Bikin Depresi


5 profesi ini bisa bikin stres berat. (Foto: frepik/ tirachardz)
MERAHPUTIH.COM - BEBERAPA pekerjaan punya beban yang berat. Beban kerja dan waktu kerja yang panjang sering kali membuat lelah. Akibatnya, stres mudah menyerang.
Dalam jangka panjang, stres dapat memicu timbulnya depresi. Seperti dilansir Health, beberapa jenis profesi memang lebih membuat stres ketimbang yang lain. Apa saja?
?
Berikut peringkat lima teratas pekerjaan dengan tingkat depresi tertinggi.
?
1. Perawat anak atau lansia
?
?
Profesi sebagai perawat pribadi ada di puncak daftar pekerjaan dengan tingkat deperesi tertinggi. Hampir 11 persen pekerja di bidang ini mengaku mengalami depresi.
Pekerjaan harian yang meliputi menyuapi, memandikan, dan terlebih merawat mereka yang tidak mampu mengekspresikan rasa terima kasih karena telalu sakit ataupun terlalu muda merupakan beban nyata pekerjaan ini.
Psikolog klinis di Tufts University yang juga pengarang buku Child's Mind, Christopher Willard, menyebut, "Melihat orang sakit dapat amat membuat tertekan. Terlebih tanpa adanya timbal balik positif dari situasi itu."
?
?
?
2. Staf pelayan restoran
Siapa sangka pekerja yang menghidangkan makanan di restoran favorit kamu mungkin saja memendam depresi. Faktanya, 10 persen pekerja pria di bidang ini mengalami depresi, dan hampir 15 persen pekerja perempuan mengaku mengalami hal yang sama.
Upah yang rendah dan pekerjaan yang melelahkan menjadi faktor pemicu. Yang membuat beban pekerjaan ini makin berat ialah mereka harus menerima perintah dari berbagai macam orang.
"Ini sering kali pekerjaan tanpa apresiasi," ujar Deborah Legge, PhD, konselor kesehatan mental berlisensi di Buffalo.
Baca juga:
?
3. Pekerja sosial
Tidak mengherankan jika karier sebagai pekerja sosial masuk di daftar pekerjaan dengan tingkat depresi tinggi. Menangani anak korban kekerasan atau masalah sosial lainnya amatlah membuat tertekan. Ditambah lagi, keharusan berurusan dengan birokrasi yang bertele-tele.
Selain itu, pekerjaan ini memiliki jam kerja yang panjang, bahkan hingga 24 jam, 7 hari seminggu.
"Pekerja sosial bekerja menghadapi mereka yang amat membutuhkan. Akan amat susah untuk tidak banyak berkorban dalam menjalankan pekerjaan ini. Hal inilah yang membuat para pekerja di bidang ini mudah terjangkit depresi," ujar Willard.
?
?
4. Pekerja di bidang kesehatan
?
Dokter, perawat, dan terapis termasuk di kategori pekerjaan ini. Waktu kerja yang tak menentu dan pajang menjadi faktor penyumbang stres pada profesi ini. Terlebih ketika mereka menyadari bahwa hidup mati orang lain ada di tangan mereka. Akibatnya, tingkat stres bisa melonjak tajam.
"Melihat pasien yang sakit, trauma, dan kematian setiap hari dapat membuat persepsi seseorang terhadap dunia menjadi kelabu," ujar Willard.
?
?
5. Artis, penghibur, dan penulis
?
Meskipun terkesan glamor, profesi ini tidak memberikan kepastian dalam jumlah penghasilan. Selain itu jam kerjanya juga tak pasti. Mereka yang menekuni profesi ini kerap terisolasi dari kehidupan sosial.
Sekitar 9 persen pekerja di bidang ini mengaku mengalami depresi. Bahkan, 7 persen pekerja pria di bidang ini mengaku mengalami depresi berat.
"Banyak artis yang mengalami gangguan bipolar. Kehidupan artistik dan gaya hidup menjadi faktor penyumbang gangguan mental tersebut," ujar Legge.(*)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
