5 Kebo Bule dan 13 Pusaka Diarak Saat Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta


Kerbau-kerabau keturunan Kyai Slamet ikut prosesi 1 Suro. (MP/Ismail)
SEDIKITNYA lima ekor kerbau keramat keturunan Kyai Slamet dan 13 pusaka dikirab dalam upacara adat 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Rabu (19/7) malam. Prosesi adat mengelingu area luar Keraton Kasunanan itu rampung pada pukul 03.00 - 04.00 WIB.
Pantauan Merahputih.com, Kirab dimulai pukul 00.00 WIB, yang mana ditandai dibunyikannya lonceng di Keraton Surakarta. Barisan depan terdapat lima kerbau bule dengan berjalan dikawal pawang.
Baca Juga:

Barisan kedua terdapat rombongan pemimpin kirab, dalam hal ini adalah Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamengkunegoro Sudibyola Rajaputra Narendra Mataram dan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa dengan membawa pusaka.
Pada barisan ketiga terdapat abdi ndalem yang membawa 13 pusaka serta rombongan lima ribu orang yang ikut prosesi topo bisu.
Salah seorang sentana dalem Keraton Kasunanan Surakarta, KP Eddy Wirabhumi mengatakan, upacara adat tersebut merupakan tradisi yang rutin dilakukan setiap tahun.
Secara umum prosesi yang dilakukan sama seperti tahun sebelumnya dengan melakukan doa di dalam keraton dan kemudian dilanjutkan dengan kirab tepat pada pukul 00.00 WIB.
Baca Juga:
Buku 'Arsip dan Refleksi Gusmiati Suid' Mengekalkan Dedikasi Maestro Tari asal Minang

"Ada lima ekor kerbau yang akan ikut kirab, awalnya kita rencanakan enam ekor tapi karena ada yang melahirkan tadi pagi jadi yang ikut hanya lima ekor saja. Kalau pusakanya ada 13 buah," kata Eddy.
Dikatakannya, sebelum kirab berlangsung pihak keraton menggelar ritual adat secara internal di dalam kompleks Keraton Kasunanan Surakarta hingga kemudian dilanjutkan dengan prosesi kirab.
Kirab Pusaka akab dimulai pukul 00.00 WIB dengan mengelilingi rute luar keraton mulai dari Alun-alun Utara - Gladag - Jenderal Sudirman - Pasar Kliwon - Gading - Nonongan - Jl Slamet Riyadi sebelum kembali ke Keraton Kasunanan Surakarta. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Pengetahuan dan Filsofi pada Keris sebagai Bagian Spiritualitas
Bagikan
Berita Terkait
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya

Kabar Gembira! Semua Motor Yamaha Gratis Masuk Ancol pada 4-6 Juli 2025
