5 Alasan Mengurangi Konsumsi Mentega dan Beralih ke Minyak Nabati untuk Hidup Lebih Sehat

ImanKImanK - Sabtu, 08 Maret 2025
5 Alasan Mengurangi Konsumsi Mentega dan Beralih ke Minyak Nabati untuk Hidup Lebih Sehat

Ilustrasi mentega. Foto Freepik

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Konsumsi mentega mungkin terasa lezat, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi mentega dan menggantinya dengan minyak nabati dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.

Dalam studi besar yang dipublikasikan dalam JAMA Internal Medicine, peneliti mengungkapkan temuan yang mengejutkan tentang dampak mentega terhadap risiko kematian dan penyakit jantung.

Berikut ini adalah 5 alasan mengapa Anda perlu mempertimbangkan untuk mengurangi konsumsi mentega dan lebih banyak menggunakan minyak nabati.

Baca juga:

Fitur FF Beta Testing 2025 yang Bikin Gamers Penasaran, Begini Cara Aksesnya!

1. Mengurangi Risiko Kematian Dini hingga 17%

Studi yang melibatkan lebih dari 200.000 partisipan ini menunjukkan bahwa mengganti mentega dengan minyak nabati berhubungan dengan penurunan risiko kematian dini hingga 17%.

Peneliti menemukan bahwa mengganti hanya satu sendok teh mentega dengan minyak nabati setiap hari dapat memberikan dampak signifikan bagi kesehatan jangka panjang.

2. Menurunkan Risiko Kanker

Hasil studi menunjukkan bahwa setiap tambahan 10 gram minyak nabati (sekitar dua sendok teh) per hari berhubungan dengan penurunan risiko kematian akibat kanker sebanyak 11%.

Jika Anda ingin mengurangi risiko terkena kanker, beralihlah ke minyak nabati seperti minyak kedelai, kanola, dan zaitun, yang kaya akan lemak tak jenuh.

3. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Konsumsi minyak nabati juga terbukti dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa minyak nabati memiliki efek positif pada kesehatan jantung dan dapat mengurangi risiko kematian akibat masalah kardiovaskular hingga 6% dengan setiap penambahan 10 gram per hari.

Baca juga:

Selain Sayur dan Buah, Bisa Coba Diet Sambil Makan Keju

4. Mentega Meningkatkan Risiko Kematian Dini

Peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi 13 hingga 14 gram mentega (sekitar tiga potong kecil) setiap hari memiliki 15% risiko lebih tinggi untuk meninggal lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi hampir tidak ada mentega.

Sebaliknya, mereka yang mengonsumsi minyak nabati dalam jumlah tinggi memiliki risiko lebih rendah untuk meninggal secara prematur.

5. Tidak Perlu Menjauhkan Diri dari Mentega Sepenuhnya

Meskipun penelitian ini menunjukkan manfaat dari mengurangi konsumsi mentega, ahli gizi menekankan bahwa Anda tidak perlu menjauhkan diri dari mentega sepenuhnya.

Moderasi adalah kunci. Dr. Matthew Tomey, seorang kardiolog di Mount Sinai Fuster Heart Hospital, mengatakan, "Menggunakan mentega dalam jumlah moderat tidak akan merusak, tetapi penggantian dengan minyak nabati lebih baik untuk kesehatan jangka panjang."

Apa yang Dapat Anda Lakukan?

Untuk meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit serius lainnya, cobalah untuk:

  • Mengurangi konsumsi mentega dalam makanan sehari-hari.
  • Mengganti mentega dengan minyak nabati seperti minyak kedelai, kanola, atau zaitun.
  • Menjaga keseimbangan dengan memilih makanan yang kaya akan lemak tak jenuh dan rendah lemak jenuh.

Baca juga:

Meneguk Moke, Minuman Beralkohol dari Nusa Tenggara Timur

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi mentega dan menggantinya dengan minyak nabati dapat memberikan banyak manfaat kesehatan.

Dari menurunkan risiko kematian dini hingga mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung, perubahan sederhana ini dapat membuat perbedaan besar dalam jangka panjang.

Kesehatan yang lebih baik dimulai dari pilihan makanan yang tepat, dan dengan sedikit pengurangan mentega dan peningkatan minyak nabati, Anda bisa menikmati hidup lebih sehat.

#JAMA Internal Medicine #Minyak Nabati #Kesehatan #Mentega #Tips
Bagikan
Ditulis Oleh

ImanK

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Lifestyle
Ramalan Zodiak Hari Ini 1 September 2025: Keuangan dan Asmara, Bikin Pusing!
Ramalan Zodiak Hari Ini 1 September 2025: Keuangan Aries terlalu cepat ambil keputusan, Asmara Gemini sedang bosan, selengkapnya
ImanK - Minggu, 31 Agustus 2025
Ramalan Zodiak Hari Ini 1 September 2025: Keuangan dan Asmara, Bikin Pusing!
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan