4 'Pendekar' Retail Indonesia Berbagi Kisah Sukses

Empat pendekar retail Indonesia berbagi kisah sukses. (Merahputih.com/Yudi Anugrah Nugroho)
"ANDAI aku jadi kaya, punya uang sejuta-juta”.
Potongan lagu yang dinyanyikan oleh Joshua Suherman tersebut seringkali relevan dengan banyak orang yang berandai-andai untuk memiliki uang banyak dan bisa membeli apapun yang diinginkan.
Namun, untuk mendapatkan uang yang banyak dan bisa mencapai titik sukses, ada lika-liku perjalanan yang harus dilewati. Seperti dilalui oleh empat orang pengusaha retail atau sering disebut empat pendekar retail.
Mereka adalah Djoko Susanto (Founder Alfamart Group), Kuncoro Wibowo (Presiden Komisaris Ace Hardware), Eddy Hartono (Presiden Komisaris PT Warna Mardhika), dan Rachmat Sutiono (Presiden Direktur PT Funworld Prima). Mereka berbagi pengalaman bisnisnya di acara Indonesia Retail Summit 2022, Selasa (16/8). Atas dedikasinya di bidang retail, keempatnya juga menerima penghargaan.
Baca juga:

1. Djoko Susanto (Founder Alfamart Group)
Djoko Susanto seorang pengusaha asal Indonesia, kelahiran Jakarta, 9 Februari 1950. Djoko memulai karirnya dengan berdagang seharian pada usia 19 tahun. Kemudian dia membuka warung setiap hari sampai umur 34 tahun.
Pada 1999, munculah ide untuk membuka alfamart dengan segala proses yang dilalui, hingga alfamart bisa terkenal dan sukses sampai saat ini. Djoko juga mempunyai universitas ternama di Indonesia, yaitu Universitas Bunda Mulia yang sudah memiliki beberapa cabang. Meskipun Djoko tidak melanjutkan pendidikannya pada kelas 1 SD, tidak menjadi penghalang bagi Djoko untuk bisa berada di titik seperti sekarang ini.
2. Rachmat Sutiono (Presiden Direktur PT Funworld Prima)
“Saya bukan datang dari keluarga pengusaha, bapak saya bekerja sepanjang umurnya sebagai akuntan,” kata Rachmat Sutiono memulai cerita. Dia mengutarakan ini untuk membuktikan bahwa siapa saja bisa menjadi orang yang sukses dan menjadi pengusaha asal mau berusaha.
Rachmat memulai usahanya dari nol. Dia bermodal komisi dari menjual sepeda motor milik teman. Pada dekade 1960-an, barang-barang pertukangan masih terbilang langka. Kemudian, ada kabar baik yang datang kepada Rachmat. Dia mendapatkan barang-barang tersebut dengan harga murah di pasar Lindeteves, Glodok, Jakarta. Dia lalu membawanya sendirian menggunakan bemo.
Setelah itu, Rachmat mencari peruntungan di bidang usaha lain seperti mainan, makanan, dan sebagainya. Rachmat bersama keempat temannya mulai membangun supermarket dan menggabungkannya dengan alat permainan di tanjung duren.
Ada pembagian tugas antara Rachmat dan teman-temannya. Rachmat merasa paling memahami bidang mainan daripada keempat temannya. Dia akhirnya mengambil alih bidang mainan. Dan sampai saat ini, usaha yang dijalankan semakin berkembang dan sukses.
Baca juga:

3. Eddy Hartono (Presiden Komisaris PT Warna Mardhika)
Pada usia 18 tahun, Eddy Hartono merantau naik kapal ke Jakarta untuk mencari peluang. Dia lalu bekerja menerima orderan titipan hasil bumi dan mendapatkan komisi 3 persen. Waktu kerjanya dari pagi sampai malam. Kemudian dia mendapat tawaran untuk memegang usaha rokok. Dari penjualan rokok, dia bisa memproduksi baju dan memiliki 2000 karyawan. Kemudian dia bertemu dengan Hari Darmawan (Pemilik Matahari). Sampai saat ini, Eddy sudah memiliki ratusan toko.
“Tuhan kasih saya mata, kasih saya otak, Tuhan kasih saya pikir, saya mau jadi apa. Saya berterimakasih kepada Tuhan diberikan sesuatu. Dan sampai saat ini banyak ritel yang sudah tutup sejak 1998, banyak kompetitor yang tutup, tapi saya tidak panik, akhirnya saya teruskan. Hal itu adalah opportunity untuk saya, dan setahun tiga tahun kemudian, saya bisa maju,” ujar Eddy Hartono.
4. Kuncoro Wibowo (Presiden Direktur Kawan Lama Group)
Kuncoro Wibowo memulai usaha dengan menjual alat-alat teknik di Glodok. Dia melakukannya sebagai tugas membantu orang tuanya. Saat itu, toko yang dimiliki Kuncoro bukanlah toko uang besar. Meskipun sempat putus sekolah, semangat Kuncoro untuk memperbaiki nasib tak terbendung.
Pada 1994, Kuncoro mulai mengembangkan bisnis retail seperti Ace Hardware, Informa, Krisbow, Living World, dan masih banyak lagi. Ace Hardware mulai dibuka untuk pertama kalinya di Supermal Karawaci, Tangerang. Hingga saat ini, Ace Hardware dan segala bisnis yang dimiliki oleh Kuncoro berkembang dengan baik dan memiliki cabang dimana-mana. (yos)
Baca juga:
Transaksi Daring Bantu Pengusaha UMKM Bertahan di Masa Pandemi
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis

Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi

Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS

IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI

Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga

Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis

Apple dan Indonesia Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Penjualan iPhone 16
