4 Negara Nyatakan Bergabung Lawan Kelompok Teror Al-Shabaab


Arsip - Seorang prajurit Tentara Nasional Somalia (SNA) di Kamp Pelatihan Jazeera di Mogadishu. (ANTARA/Wikimedia Commons/AMISOM/ Raymond Baguma)
MerahPutih.com - Perang negara-negara Afrika timur melawan kelompok teror al-Shabaab terus terjadi.
Pemimpin Somalia, Kenya, Ethiopia dan Djibouti sepakat untuk membentuk pertempuran bersama melawan al-Shabaab.
Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud menjadi tuan rumah bagi Presiden Kenya William Ruto, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, dan Presiden Djibouti Ismail Omar Guelleh untuk membahas kesepakatan tersebut di ibu kota Mogadishu pada Rabu (1/2).
Baca Juga:
COVID-19 Disebut Tidak Lagi Bikin Ekonomi Terpuruk
Para pemimpin itu setuju untuk bersama-sama merencanakan dan mengorganisir operasional operasi militer kuat di garis depan negara bagian.
Melakukan pencarian dan penghancuran di berbagai garis depan yang ditujukan ke kubu utama al-Shabaab di wilayah selatan dan tengah Somalia menurut pernyataan bersama mereka.
“Operasi militer rahasia akan mencegah penyusupan elemen di masa depan pada wilayah tersebut,” kata pernyataan itu, seperti dikutip Antara.
Pernyataan itu menambahkan bahwa keempat negara juga menekankan pentingnya membangun mekanisme keamanan perbatasan bersama yang bertujuan untuk mengurangi aktivitas terorisme antar-perbatasan dan memastikan jalur perdagangan dan pergerakan yang sah.
Baca Juga:
Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Ledakan Bom di Pakistan
Para pemimpin memuji serangan Somalia yang sedang berlangsung terhadap al-Shabaab, di mana militer mereka telah merebut kembali sejumlah wilayah strategis dan memperoleh hasil signifikan selama beberapa bulan.
Mereka setuju untuk membentuk tekanan bersama bagi sejumlah wilayah yang masih dalam kendali kelompok teroris.
Kenya, Ethiopia, dan Djibouti, yang juga berkontribusi memberikan pasukan untuk Misi Transisi Afrika di Somalia (ATMIS) mengakui “perlunya kemitraan baru dan meningkatkan solidaritas di antara negara-negara tetangga Somalia.
Pernyataan itu mengatakan bahwa dalam perjuangan bersatu melawan ancaman teroris bersama menunjukkan kesatuan pendirian untuk menghadapi al-Shabaab.
Beberapa mortir ditembakkan ke wilayah berbeda Mogadishu, termasuk sebuah distrik dekat kantor presiden Somalia sebelum KTT dimulai di Hotel Decale dengan penjagaan ketat di sebelah Bandara Internasional Aden Adde.
Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan menargetkan area Halane, yang menjadi lokasi misi diplomatik dari beberapa negara dan institusi Barat, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa. (*)
Baca Juga:
Tiongkok Yakin Pandemi COVID-19 Segera Berakhir
Bagikan
Berita Terkait
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah

Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang Total Sikapi Kebijakan AS

Situasi Yang Sempat Mencekam di Mapolres Pacitan, Kewaspadaan Ditingkatkan Antisipasi Teror Susulan

Serangan Bom Mobil di Kompleks Militer Pakistan Tewaskan 12 Orang, Mayoritas Anak-Anak

Pemerintah Masih Koordinasi dengan Polri Hingga BNPT Soal Kemungkinan Memulangkan Hambali
