4 Mitos Tentang Bra yang Harus Diketahui

Ana AmaliaAna Amalia - Selasa, 17 Maret 2015
4 Mitos Tentang Bra yang Harus Diketahui

Foto Ilustrasi Pinterest

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Kesehatan – Bra menjadi sesuatu yang sangat dekat dengan kaum wanita. Banyak hal yang dikatakan baik atau tidak baik dalam penggunaan bra, ada yang bilang bra baik digunakan saat tidur, ada juga yang mengatakan penggunaan bra dalam waktu panjang dapat menimbulkan kanker.

Hal-hal seperti itu cukup membingungkan dan membuat wanita cemas. Jadi bagaimana seharusnya, apakah penggunaan bra baik atau tidak. Mitos-mitos tentang penggunaan bra banyak berkembang di kalangan masyarakat, untuk itu inilah ulasan tentang emapt mitos yang berhubungan dengan bra.

1. Penggunaan bra saat tidur tidak baik untuk kesehatan

Ini mungkin salah satu mitos terbesar yang perlu dikarifikasi dengan jelas. Dr. Amber Guth, profesor bedah dan direktur operasi kanker payudara di NYU Medical Center mengatakan kepada Huffington Post bahwa "Sangat jelas tidak ada bukti bahwa tidur mengenakan bra baik atau justru buruk untuk kesehatan”.

Hanya saja mengenakan bra saat tidur memang membuat tidak nyaman, karena bra dibuat dengan tekstur agak kaku dan ada beberapa bra yang menggunakan kawat, ini sangat tidak nyaman ketika digunakan saat tidur.

2. Menggunakan bra dapat membuat payudara kencang.

Berlawanan dengan kepercayaan populer, bra bisa benar-benar melakukan kebalikan dari apa yang mereka klaim. Jean-Denis Rouillon, seorang profesor ilmu olahraga di Besançon Universitas Perancis, menghabiskan 15 tahun mempelajari payudara dari 330 wanita berusia antara 18 dan 35 dan mengatakan bra dapat benar-benar menyebabkan payudara kendur. Penelitian Rouillon menunjukkan bahwa wanita yang tidak mengenakan bra mendapatkan manfaat lebih dalam jangka panjang karena kurangnya tekanan pada payudara mereka memungkinkan untuk jaringan otot bisa mengembangkan lebih lanjut sehingga memberikan dukungan ekstra, menyebabkan lebih banyak ruang.

Catatan: Hasil studi yang terbaik dibuktikan pada wanita yang lebih muda. Rouillon menunjukkan bahwa wanita yang telah memakai bra selama 30 tahun tidak mendapatkan hasil dan manfaat kesehatan.

3. Memakai bra membuat payudara terlihat sama besar.

Ini adalah pernyataan yang Salah! Salah salah salah. Anda tak percaya diri tak menggunakan bra saat pergi keluar karena ukuran payudara anda tak sama antara satu dengan yang lain. Sebenarnya memiliki payudara yang tak sama bkanlah hal yang buruk, itu tah harus Anda tutupi dengan menggunakan bra. Sebenarnya bra tidak menutupi hal itu.

4. Bra menyebabkan kanker payudara

Sebuah studi pada 2014 yang dilakukan oleh para peneliti di Fred Hutchinson Cancer Research Centre di Seattle tidak menemukan hubungan langsung antara mengenakan bra dan kanker payudara.

"Risiko ini mirip tidak peduli berapa jam per hari wanita mengenakan bra, apakah mereka mengenakan bra dengan underwire, atau usia berapa mereka mulai memakai bra," kata Lu Chen, seorang peneliti di Fred Hutchinson.

“Tidak ada hubungan antara penggunaan bra dengan kanker payudara,” tambahnya.

Jadi mengapa banyak wanita lebih suka mengenakan bra?

Banyak wanita memakai bra karena mereka merasa nyaman. Mengenakan bra membuat perasaan mereka lebih tenang dan merasa aman.

#Kesehatan #Kanker Payudara
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan