330 Sekolah di Demak Terendam Banjir, Murid Libur atau Diberi Tugas
Ilustrasi: Banjir di Jalan Pantura Kudus-Demak (Antara)
MerahPutih.com - Tanggul Sungai Wulan yang berada di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus, Jawa Tengah jebol pada Minggu (17/3). Kejadian ini merupakan kali kedua pascabanjir Demak pada awal bulan Februari 2024 yang lalu.
Tercatat, sebanyak 330 sekolah tingkat TK hingga SMP di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terdampak banjir, sehingga mengakibatkan belasan ribu siswa tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar.
Baca juga:
Enam Tanggul Jebol Perparah Banjir di Demak, Padahal Baru Diperbaiki Bulan Lalu
"Hasil pendataan sementara total ada 330 sekolah. Meliputi TK dan PAUD sebanyak 185 sekolah serta SD dan SMP sebanyak 145 sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak Harris Wahyudi Ridwan di Demak, Kamis (21/3).
Ia mengatakan, setiap kelas untuk tingkat SD antara 28-30 siswa. Sedangkan SMP juga hampir sama untuk setiap kelasnya. Dengan jumlah perkiraan siswa sebanyak itu, maka siswa yang terdampak bisa mencapai belasan ribu siswa.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak juga membuat surat edaran ke sekolah-sekolah. Untuk satuan pendidikan di wilayah yang terdampak banjir dan atau akses jalur menuju sekolah tidak bisa dilalui, maka kegiatan belajar mengajar dapat dialihkan dari rumah atau tempat pengungsian dengan memberikan tugas tambahan atau pembelajaran moda daring.
"Bagi kepala sekolah, guru, atau tenaga pendidik dalam melaksanakan tugasnya di sekolah tempat bertugas terdampak banjir dan atau akses menuju sekolah tidak bisa dilalui, maka dapat finger print dan bertugas di Kantor Korwil Bidang Dikbud," ujarnya.
Selain itu, dapat mengajukan dispensasi melalui Korwil Bidang Dikbud atau Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak agar dapat bertugas di rumah atau tempat pengungsian.
Ia mempersilahkan wilayah sekitar daerah yang terdampak banjir agar dapat mengalokasikan sebagian ruang kelas untuk digunakan sebagai tempat pengungsian sementara.
"Untuk memulai kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah, kata dia, menunggu kondisi banjir sudah surut dan aman," katanya dikutip Antara.
Sinta, salah satu siswa SD 01 Wonorejo, Kecamatan Karanganyar mengakui sejak banjir dirinya memang tidak ke sekolah, karena sekolahan juga terdampak banjir.
"Di tempat pengungsian juga tidak bisa belajar karena tempatnya terbatas dan ramai. Lebih baik libur dahulu sambil menunggu banjirnya surut," ujarnya.
Jebolnya tanggul membuat air luapan sungai mengalir deras dengan seketika menggenangi 89 desa di 11 kecamatan, dan melumpuhkan lalu lintas Jalan Raya Demak-Kudus (jalur Pantura). Pantauan tim Pusdalops BNPB banjir masih menggenang dengan ketinggian 30 centimeter – 2 meter terhitung sejak Selasa (19/3).
Baca juga:
Tol Semarang-Demak Diklaim Bakal Atasi Banjir Rob di Jawa Tengah
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pekan Ini Jakarta Terancam Banjir Rob, 560 Pompa Disiapkan Pemerintah
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina
Antisipasi Banjir Rob Lebih dari Setengah Meter, BPBD DKI Siapkan 257 Lokasi Pengungsian untuk Warga Jakarta Utara
Banjir Lahar Semeru Bikin Ratusan Warga Terisolasi
Satu Rumah Sakit dan Bandara Terdampak Gempa di Kota Tarakan
Gempa M 6,2 Guncang Gorontalo Pagi ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Hari Ini Gunung Semeru 3 Kali Meletus, Erupsi Tertinggi 800 Meter
Waspada Bencana Susulan di Papua dan Papua Barat Daya, BMKG Beri Sinyal Hujan Lebat di Raja Ampat
Pramono Janji Perbaiki Tanggul Baswedan yang Jebol 40 Meter
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir