3 Penyebab Rambut Rontok pada Perempuan, Bisa Diatasi Gak Sih?

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 15 Oktober 2024
3 Penyebab Rambut Rontok pada Perempuan, Bisa Diatasi Gak Sih?

Kemiri bisa picu kerontokan rambut. (foto: unsplash/Element5)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Perempuan dapat kehilangan 50 hingga 100 helai rambut tanpa menyadarinya menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS). Walau rambut rontok mengintai, kondisi ini sebenarnya dapat diatasi.

Dilansir Euronews, ada tiga kondisi utama yang memicu rambut rontok. Masing-masing di antaranya membutuhkan penanganan berbeda.

Jenis kerontokan paling umum kerap terjadi pada perempuan ialah alopecia androgenik atau kerontokan rambut pola perempuan. Jenis kerontokan ini ditandai dengan pelebaran belahan tengah rambut dan penipisan bertahap di sepanjang ubun-ubun dan pelipis. Kondisi ini harus ditangani oleh dokter.

"Perubahan hormonal, seperti yang terlihat pada masa menopause atau gangguan tiroid, juga dapat memberikan kontribusi yang signifikan. Sering kali ada komponen genetik," kata Dr. Zainab Laftah, konsultan dermatologis di Healthcare UK The Shard.

Baca juga:

Selamat Tinggal Rambut Rontok, Terapkan 5 Langkah Perawatan ini

Kemudian ada telogen effluvium, yakni bentuk kerontokan rambut sementara yang dipicu oleh kejadian membuat stres seperti penyakit, penurunan berat badan cepat, atau kehamilan mengakibatkan kerontokan folikel rambut secara berlebihan hingga memasuki fase telogen atau fase istirahat dari siklus pertumbuhan rambut. Setelah pemicu stres teratasi, rambut akan tumbuh kembali.

Kondisi ketiga adalah alopecia areata yang merupakan penyakit autoimun. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang folikel rambut. Penanganan dari dokter juga diperlukan untuk mengobati kondisi ini.

"(Kondisi ini) menyebabkan rambut rontok secara tiba-tiba dalam bentuk bercak-bercak kecil dan bulat di kulit kepala atau bagian tubuh lainnya," kata Laftah. (ikh)

#Kecantikan #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
ShowBiz
Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia
Proses menua tidak sebatas perubahan fisik semata.
Dwi Astarini - Senin, 01 September 2025
Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan