Hari Kartini 2021

3 Novel Bertema Perempuan untuk Merayakan Hari Kartini

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 21 April 2021
3 Novel Bertema Perempuan untuk Merayakan Hari Kartini

Buku-buku tentang perempuan karangan penulis Indonesia. (Foto: Pixabay/@Pexels)

Ukuran:
14
Audio:

SELAMAT Hari Kartini untuk semua perempuan hebat Indonesia. Berjuta terima kasih kepada Ibu Kartini yang telah berjasa membuat status perempuan tak kalah dengan laki-laki. Untuk merayakan hari istimewa ini, yuk perbanyak pengetahuan dengan sejumlah buku bertema perempuan ini. Dijamin menginspirasi banget.

Baca juga:

Perempuan di Masa Pandemi Harus Teladani Kartini

1. Ibuk (Iwan Setyawan)

Tiga Novel Bertema Perempuan untuk Merayakan Hari Kartini
Merlihat perjuangan seorang ibu dalam novel Iwan Setyawan. (Foto: Gramedia)

Sepertinya tidak dapat dibantah bahwa sosok perempuan terhebat ialah ibu kita sendiri. Ibu meupakan orang yang mengandung dan membesarkan, cinta pertama dalam kehidupan kita. Inilah yang hendak disampaikan dalam novel karangan Iwan Setyawan.

Sim dan Tinah jatuh cinta pada pandangan pertama. Di tengah keterbatasannya, keduanya membangun rumah tangga bersama anak-anaknya. Selain belajar tentang kehidupan rumah tangga, pembaca juga diajak melihat sosok ibuk yang luar biasa. Sesuai dengan realitas, tidak ada yang namanya kesempurnaan.

Namun di balik ketidaksempurnaan itu, ada seorang ibu yang siap menjaga keseimbangan keluarganya. Tinah jadi sosok perempuan perkasa yang siap meredam tangis dan memberi cinta penuh pada keluarganya. Salut deh.

2. Cantik itu Luka (Eka Kurniawan)

Tiga Novel Bertema Perempuan untuk Merayakan Hari Kartini
Tidak selamanya menjadi cantik mendatangkan keuntungan. (Foto: Gramedia)

Perempuan dan kecantikan jadi dua hal yang sulit dipisahkan. Namun, Eka Kurniawan mencoba memberi makna baru bahwa hakikatnya cantik bukanlah segalanya. Bahkan kadang jadi sumber kesedihan.

Novel ini berlatar zaman penjajahan Belanda dan Jepang dan mengikuti tokoh utama bernama Dewi Ayu. Ia lahir dari pernikahan inses. Untugnya, Dewi tetap normal dan tidak cacat, malahan tumbuh jadi anak yang cantik. Sayang, nasibnya tidak secantik namanya. Orang tuanya pergi, kakek neneknya meninggal karena tentara Jepang. Setelahnya, ia ditahan dan dan dijadikan pelacur.

Hal tersebut membuatnya melahirkan empat orang anak. Tiga di antaranya lahir dengan wajah yang cantik, sementara yang keempat mempunyai wajah buruk rupa. Akan tetapi, pembaca akan belajar bahwa pada akhirnya menjadi rupawan bukan segala-galanya.

Baca juga:

Wanita vs Perempuan, Pilih (Mau Jadi yang) Mana?

3. Gadis Pantai (Pramoedya Ananta Toer)

Tiga Novel Bertema Perempuan untuk Merayakan Hari Kartini
Buku Gadis Pantai memperlihatkan kemirisan feodalisme masyarakat Jawa di masa lalu. (Foto: disyelvila blogspot)

Selama ini banyak orang yang lebih familiar dengan sosok Nyai Ontosoroh dari tetralogi Pulau Buru. Namun, sebenarnya Gadis Pantai dalam novel buatan Pram juga enggak kalah memorable.

Novel tersebut bercerita tentang feodalisme masyarakat Jawa yang biasa dilakukan golongan priyayi saat itu. Masih berusia 14 tahun, Gadis Pantai tiba-tiba diboyong dari kampung nelayannya untuk menikahi Bondoro. Statusnya saat itu hanya sebagai Mas Nganten. Istilah tersebut merujuk pada perempuan yang melayani kebutuhan seks priyayi sebelumnya akhirnya sang priyayi menikah dengan perempuan dari golongan sederajat.

Sayangnya, mereka tidak bisa menolak karena kalah dalam struktur masyarakat. Sungguh mengenaskan dan semena-mena. Bayangkan, pada zaman itu perempuan biasa yang bukan bangsawan dianggap seperti tidak ada harganya.

Melalui buku ini, Pram mengajak pembaca untuk merefleksi kehidupan sosial kita saat ini. Apakah masih ada Gadis Pantai Gadis Pantai lainnya di zaman ini? Semoga tidak. (sam)

Baca juga:

Alasan Mengapa Perempuan Harus Bekerja

#Kartini #Hari Ibu Kartini #Buku #Buku Novel
Bagikan
Ditulis Oleh

Samantha Samsuddin

Be the one who brings happiness

Berita Terkait

Indonesia
Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia
Masuknya surat-surat Kartini ke dalam daftar UNESCO menunjukkan bahwa dunia mengakui warisan intelektual dan sumbangan pemikiran Indonesia bagi peradaban global
Angga Yudha Pratama - Rabu, 20 Agustus 2025
Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia
Fun
Gim ‘Candy Crush’ Rilis Buku Masak
menghadirkan resep seperti Color Bomb Cake, Rainbow Twist Treats, hingga Licorice Swirl Squares.
Dwi Astarini - Senin, 21 Juli 2025
  Gim ‘Candy Crush’ Rilis Buku Masak
Berita Foto
Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025
Ketua Umum Pita putih Indonesia Giwo Rubianto Wiyogo (kanan) menerima penghargaan RA Kartini Award 2025 Kategori Inspiring Women in Empowering Women dari CEO Transmedia, Atiek Nur Wahyuni dalam malam anugerah RA Kartini Award 2025 di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 26 Juni 2025
Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025
Fun
'Bunga Besi' Tida Wilson Hadirkan Panggung Puisi, Musik Eksperimental, dan Pameran Visual
Peluncuran Bunga Besi bukan sekadar perayaan buku, tapi juga penghayatan kolektif terhadap kata-kata yang menjelma menjadi pengalaman multisensori.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 31 Mei 2025
'Bunga Besi' Tida Wilson Hadirkan Panggung Puisi, Musik Eksperimental, dan Pameran Visual
Fun
Peluncuran Bunga Besi: Perayaan Sastra Visual dan Kolaborasi Lintas Disiplin
Bunga Besi hadir sebagai perpaduan puisi dan artbook yang menawarkan pengalaman membaca yang segar dan mendalam.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 10 Mei 2025
Peluncuran Bunga Besi: Perayaan Sastra Visual dan Kolaborasi Lintas Disiplin
Tradisi
Ketika Kartini Membela Buruh, Cerita dari Pekerja Ukir Jepara
Kartini dan gerakan buruh punya kesamaan visi soal kerja layak dan hidup bermartabat. Cerita perjuangannya di Jepara membuktikan itu.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 09 Mei 2025
Ketika Kartini Membela Buruh, Cerita dari Pekerja Ukir Jepara
ShowBiz
Pementasan ‘Terbitlah Terang’ Gemakan Suara Kartini lewat Pembacaan Surat dan Gagasannya
Sebuah penghormatan terhadap pemikiran, perjuangan, dan jiwa seorang Raden Ajeng Kartini, sosok yang hingga hari ini masih menjadi nyala api bagi perempuan dan bangsa Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 23 April 2025
Pementasan ‘Terbitlah Terang’ Gemakan Suara Kartini lewat Pembacaan Surat dan Gagasannya
Dunia
Perayaan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia 2025, Jembatan Antargenerasi dan Lintas Budaya
Hari Buku dan Hak Cipta Dunia diperingati tiap 23 April untuk menghargai kekuatan buku dan hak cipta dalam mempromosikan pendidikan dan budaya.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 23 April 2025
Perayaan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia 2025, Jembatan Antargenerasi dan Lintas Budaya
Berita Foto
Pementasan Musikalisasi Puisi Bertajuk Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini
Artis Maudy Ayunda dan Aktor Reza Rahadian saat mementaskan musikalisasi puisi bertajuk si Bertajuk Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini di Museum Nasional, Jakarta, Senin (21/4/2025).
Didik Setiawan - Senin, 21 April 2025
Pementasan Musikalisasi Puisi Bertajuk Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini
Berita Foto
Peringati Hari Kartini Petugas Bagikan Bunga Penumpang Perempuan di Stasiun Halim Whoosh
Petugas mengenakan baju kebaya membagikan bunga saat melayani penumpang memperingati Hari Kartini di Stasiun Halim Whoosh, Jakarta, Senin (21/4/2025).
Didik Setiawan - Senin, 21 April 2025
Peringati Hari Kartini Petugas Bagikan Bunga Penumpang Perempuan di Stasiun Halim Whoosh
Bagikan