3 Kutukan di Tubuh Golkar

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Sabtu, 28 Maret 2015
3 Kutukan di Tubuh Golkar

Pengurus DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono melakukan rapat sekaligus silaturahmi dengan anggota Fraksi PG DPR RI, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (24/3). (Foto: Antara/Andika Wahyu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Politik - Perseteruan internal Partai Golkar belum juga reda meski Mahkamah Partai Golkar dan pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM sudah mengeluarkan putusan.

Selain di kantor DPP, kedua kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie juga memperebutkan Ruang Fraksi partai berlambang pohon beringin ini.

Dengan demikian, belum redanya konflik kedua kubu ini bukan tidak mungkin akan melahirkan partai baru jika mengacu pada konflik-konflik internal Golkar sebelumnya. Lihat saja misalnya lahirnya Partai Gerindra, Hanura, Nasdem dan partai sempalan Golkar lainnya. (Baca: Agung Laksono Ketum Golkar, AMPG: Upah Kami Naik!)

Hal tersebut diakui oleh Politisi Partai Golkar Andi Sinulingga saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Siapkah Pilkada Serentak" di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/3). Menurut dia, lahirnya sejumlah partai itu karena adanya konflik dan ketidakpercayaan terhadap pimpinan Partai Gokar.

"Kalau ditinggalkan partai lain tidak masalah, karena Golkar banyak melahirkan Parpol, yang jadi masalah ditinggalkan rakyat siapa yang mau milih jika ditinggalkan rakyat," katanya.

Dalam kesempatan itu, Andi juga menyebutkan ada tiga kutukan terhadap partainya sehingga tidak bisa menyelesaikan konflik. (Baca: Agus Gumiwang Klaim Kisruh Golkar Telah Usai)

"Satu, Golkar tidak pernah melahirkan pemimpin nasional bahkan sejak awal didirikan partai. Kedua, tidak pernah mantan pemimpinnya terhormat. Ketiga, selama ini Golkar hanya selalu menjadi alat kekuasaan," katanya.

Menurut dia, jika dulu Golkar dijadikan alat kekuasaan eksekutif maka pada konflik Agung dan Ical ini, Golkar dijadikan alat kekuasaan di legislatif. Karena itu, Andi berharap konflik antara kubu Agung Laksono dan Ical ini segera selesai agar bisa melahirkan pemimpin nasional. Apalagi, Golkar menjadi salah satu peserta Pilkada serentak.

"Golkar harus mandiri, jangan mau dijadikan alat kekuasaan para segelintir orang-orang yang berkepentingan," katanya. (hur)

#Kubu Aburizal Vs Kubu Agung Laksono #Kisruh Golkar #Partai Golkar
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Berita Terkait

Indonesia
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Memperjuangkan keadilan harus dengan cara adil, memperjuangkan demokrasi harus dengan cara demokratis
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 25 Oktober 2025
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Indonesia
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Framing negatif terhadap Pak Bahlil Lahadalia sudah tidak diinspirasi oleh nilai-nilai Pancasila
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Berita Foto
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia didampingi Sekjen Partai Golkar M Sarmudji dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar menyerahkan secara simbolis 610 ribu paket sembako di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/10/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 22 Oktober 2025
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Indonesia
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Setiap bangsa besar menghargai para pendirinya, pemimpinnya
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Indonesia
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
Kinerja Bahlil dan Wihaji menunjukkan bahwa kader Golkar tidak hanya berpengalaman dalam politik
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
Indonesia
Klarifikasi Pernyataan Atalia Praratya soal Dana Pesantren, Golkar Tegaskan Tak Ada Larangan APBN untuk Ponpes
Sekjen Partai Golkar menegaskan bahwa pernyataan Atalia tidak bermaksud melarang penggunaan dana APBN untuk pesantren.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 15 Oktober 2025
Klarifikasi Pernyataan Atalia Praratya soal Dana Pesantren, Golkar Tegaskan Tak Ada Larangan APBN untuk Ponpes
Indonesia
Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
Kalau sikap Golkar kan sebetulnya dari awal ketika ada rencana pemindahan Ibu Kota ke IKN itu kan kita memang mendukung penuh
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 September 2025
Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
Indonesia
Bahlil Minta Kader Golkar Jaga Ucapan dan Tindakan, Penampilan Harus Menyesuaikan
Bahlil Lahadalia, Partai Golkar, anggota fraksi, Bimbingan Teknis, aspirasi masyarakat, wakil rakyat, Presiden Prabowo Subianto, profesionalitas, pengawalan program, anggaran daerah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
Bahlil Minta Kader Golkar Jaga Ucapan dan Tindakan, Penampilan Harus Menyesuaikan
Indonesia
Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru
pemilu seharusnya melahirkan budaya politik baru, di mana rakyat tidak lagi menjadi penonton, tetapi aktor utama dalam menentukan arah bangsa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru
Indonesia
Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini
Bahlil juga menambahkan bahwa ia tidak mengetahui siapa yang akan menggantikan Dito Ariotedjo sebagai Menpora
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini
Bagikan