3 Konsep Ridwan Kamil Turunkan Kemiskinan di Jawa Barat


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto: Humas Pemprov)
MerahPutih.com - Pemerintah Jawa Barat diklaim paling baik menurunkan angka kemiskinan. Badan Pusat Statistik mencatat angka kemiskinan di Jabar pada September 2022 turun sebanyak 17,36 ribu jiwa.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menetapkan strategi penurunan angka kemiskinan dilakukan melalui tiga konsep terukur.
Baca Juga:
Angka Kemiskinan Jakarta Turun Semenjak Pandemi pada September 2022
Level miskin ekstrim diberi daya hidup dengan bantuan keuangan atau bantuan sosial. Level miskin tengah dengan agresivitas pembukaan lapangan kerja via investasi dan penguatan UMKM. Level miskin atas dilatih wirausaha dan diberi modal usaha.
Dinas Sosial sebagai perangkat daerah yang mengurusi kesejahteraan sosial berperan dalam penanggulangan kemiskinan melalui tiga program, yaitu perlindungan dan jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan rehabilitasi sosial.
"Bantuan itu bersumber dari Pusat, Pemprov dan juga pihak ketiga atau mitra. Sepanjang 2022, Dinsos Jabar berhasil mengawal program tersebut," ujar Kadinsos Jabar Dodo Suhendar, Kamis (19/1).
Ada beberapa bantuan sosial bersumber dari Pemerintah Pusat atau Kemensos, di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH). Di Jawa Barat pada 2022 terdapat 1.738.522 sasaran dengan total bantuan Rp 3.500.659.125.000.
Kemudian program Bantuan Sembako/BPNT. Program Sembako (dulu Bantuan Pangan Non Tunai) adalah Bantuan Pangan Non Tunai yang diberikan dari pemerintah kepada keluarga penerima manfaat setiap bulannya melalui mekanisme perbankan. Jumlah penerima bantuan tahun 2022 adalah 3.906.474.
Selanjutnya, sebagai bentuk pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM), pada September 2022 menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) BBM kepada masyarakat miskin yang terdata dalam DTKS. Penyaluran dilakukan oleh PT Pos Indonesia.
Di Jawa Barat, kinerja PT Pos Indonesia mendapat predikat penyaluran dengan cakupan terbanyak dan tercepat (14 hari). Sasaran yang berhasil dijangkau di Jawa Barat yaitu 4.329.839 KPM atau 99,5 persen.
Lalu, Bantuan Sosial Logistik Bencana yang merupakan bantuan sosial kepada korban bencana di lokasi bencana yang berupa makanan, sandang, perlengkapan alat mandi, maupun alat bantu evakuasi.
Selama 2022, bantuan logistik yang disalurkan bersumber dari APBN adalah sebesar Rp 6.494.691.621. Kemudian, Bantuan Atensi Anak Yatim Piatu (Non COVID-19) kepada anak di bawah 18 tahun dengan status yatim, piatu, atau yatim piatu dan tergolong tidak mampu.
Di Jawa Barat, penerima bantuan Atensi anak yatim ini ada 33.029 anak dan masing - masing mendapat Rp 600.000. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
PDIP Gelar Diskusi soal Pangan, Pendidikan, dan Kemiskinan Jelang HUT ke-50
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Digitalisasi Bansos Diklaim Bakal Kurangi 34 juta orang miskin, Data BPS Orang Miskin 23,85 juta Orang

Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan

Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun

DPRD Bersyukur Jakarta Tidak Masuk 10 Provinsi Termiskin, Akui Program Pemprov Tepat Sasaran

Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi

Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Tembus 464 Ribu Jiwa, Begini Respons Pramono Anung

Penduduk Miskin Jakarta Naik, Gubernur Pramono Cari Penyebabnya

Angka Kemiskinan Jakarta Mendadak Meroket, Gubernur Pramono Anung Ungkap Fakta Mengejutkan

Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia

Angka Kemiskinan di Indonesia Capai 23,85 Juta Orang, Prabowo Langsung Keluarkan Jurus
