3 Jenis Teh Kaya Antioksidan, Lindungi Tubuh Dari Berbagai Penyakit


Teh beraroma. (Foto: Unsplash/Akhilesh Sharma)
MerahPutih.com - Setiap cangkir teh penuh dengan manfaat kesehatan. Faktanya, teh merupakan salah satu sumber antioksidan utama dalam pola makan kebanyakan orang.
Antioksidan adalah senyawa yang ditemukan dalam makanan nabati seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, biji-bijian, kopi, dan teh.
“Diet yang mengandung berbagai makanan kaya antioksidan, termasuk buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian, dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik dan penurunan risiko penyakit,” kata ahli diet olahraga Marie Spano, MS, RD, CSSD, CSCS, dikutip dari Eatingwell, Jumat (2/8).
Barbara Ruhs, MS, RD, seorang ahli diet terdaftar mengatakan antioksidan dapat bermanfaat untuk membersihkan tubuh dari bahan-bahan berbahaya. Oleh karena itu, mengonsumsi antioksidan dapat mencegah dari berbagai macam penyakit serius, salah satunya kanker.
Baca juga:
Nah, tiga jenis teh ini kaya antioksidan, antara lain:
1. Teh hitam
Teh hitam merupakan teh yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Setiap teh mengalami metode persiapan yang berbeda. Teh hitam, misalnya, menggunakan daun yang difermentasi sepenuhnya.
"Teh hitam mengandung sejumlah polifenol termasuk flavonoid, katekin, dan theaflavin. Karena daun teh hitam dibiarkan teroksidasi sepenuhnya, teh hitam sangat kaya akan theaflavin dan thearubigin, sejenis flavonoid," kata Spano.
2. Teh hijau
Teh hijau menempati posisi kedua dalam popularitas teh global. Teh ini dipuji karena berbagai manfaat kesehatannya, mulai dari peningkatan fungsi otak hingga penurunan gula darah dan peradangan usus. Tidak seperti teh hitam, teh hijau dibuat dari daun teh segar yang tidak difermentasi.
Teh hijau kaya akan katekin, sejenis antioksidan dan polifenol. Teh hijau memiliki konsentrasi katekin yang lebih tinggi daripada teh hitam atau teh oolong.
Baca juga:
Ruhs menjelaskan katekin yang paling umum, “Epigallocatechin-3-gallate (EGCG) adalah polifenol paling melimpah dalam teh hijau yang mampu menurunkan peradangan dan dikaitkan dengan penurunan risiko kanker, penyakit kardiovaskular, dan gangguan neurodegeneratif.
3. Teh putih
Teh putih dikonsumsi di seluruh dunia dan paling populer di Tiongkok. Spano menjelaskan cara pembuatannya.
“Teh putih dibuat dari daun muda yang dipetik, dikukus atau dibakar, lalu dikeringkan.”
Spano menjelaskan bahwa teh putih mengalami oksidasi minimal dan mengandung katekin dalam jumlah tinggi, bersama dengan flavonoid dan theaflavin.
Baca juga:
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh putih mengandung konsentrasi antioksidan tertinggi dibandingkan dengan teh lainnya, juga mengandung lebih sedikit kafein. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
