3.175 Tenaga Medis Disebar ke 194 Lokasi Pengungsian
Tenaga kesehatan memeriksa anak yang terdampak gempa di salah satu posko pengungsian di Cianjur, Jawa Barat, Senin (22/11/2022). (ANTARA/HO-BNPB)
MerahPutih.com - Bupati Cianjur Herman Suherman menginformasikan bahwa terdapat sebanyak 323 orang meninggal dunia hingga hari kedelapan gempa sejak gempa melanda di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, sebanyak 3.175 tenaga medis tersebar pada 194 lokasi pengungsian, guna menangani warga terdampak di Cianjur, Jawa Barat.
Baca Juga:
Ketua Majelis Syura PKS Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur
"Tersebar pada 194 lokasi pengungsian di delapan kecamatan," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Cianjur, Jawa Barat, Senin (29/11).
Abdul menyebutkan, delapan kecamatan di Kabupaten Cianjur itu meliputi Pacet, Cugenang, Gekbrong, Warungkondang, Mande, Cilaku, Cibeber, dan Cianjur Kota.
Abdul menuturkan, tenaga kesehatan yang dikerahkan itu terdiri dari dokter umum, perawat, ahli gizi, bidan, apoteker, tenaga surveilan, kesehatan lingkungan, terapis, psikolog, dan beragam dokter spesialis mendukung pelayanan kesehatan warga terdampak.
Aktivitas pelayanan kesehatan yang dinaungi oleh Kementerian Kesehatan itu telah mengamati dan mendata untuk mencegah penyakit atau wabah serta penyerahan logistik kesehatan ke dinas terkait.
Di samping itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur telah melakukan "Rapid Health Assessment" (RHA), memobilisasi untuk memberikan pelayanan kesehatan di beberapa titik pengungsi, serta mendata ketersediaan obat, kelompok rentan dan tren penyakit di titik pengungsian.
Abdul menjelaskan, untuk mengantar korban yang membutuhkan operasi atau penanganan di fasilitasi kesehatan, telah tersedia 16 ambulans yang secara bergantian mengantar dan menjemput warga terdampak.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Klaster Kesehatan Penanganan Gempa bumi Kabupaten Cianjur per Minggu (27/11), tercatat lima kasus terbanyak yang ditemukan di pos kesehatan dan puskesmas, yakni Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), gastritis, hipertensi, diare dan diabetes.
Sebanyak 155 tempat tidur (TT) turut disiapkan Kabupaten Cianjur untuk menerima pasien setelah operasi yang tersebar di RSUD Cimacan (50 TT), RSUD Pagelaran Cianjur Selatan (20 TT), RSU dr. Hafiz (20 TT), RS Bhayangkara (11 TT), BBKP Ciloto Kampus Cimacan (50 TT) dan Rumah Singgah GKI (5 TT).
Baca Juga:
Tim SAR Cari Korban Gempa Cianjur Terakhir Terlihat Bergelantung di Pohon
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina
Banjir Lahar Semeru Bikin Ratusan Warga Terisolasi
Satu Rumah Sakit dan Bandara Terdampak Gempa di Kota Tarakan
Gempa M 6,2 Guncang Gorontalo Pagi ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Hari Ini Gunung Semeru 3 Kali Meletus, Erupsi Tertinggi 800 Meter
5.755 Alat Berat Siaga Tanpa Henti, Begini Cara KemenPU Pastikan Bantuan Datang Secepat Kilat Saat Ada yang Terjebak Banjir.
Profil Teuku Faisal Fathani, Kepala BMKG Baru yang Dikenal Jago Deteksi Ancaman Bencana Alam
Satu Keluarga Tertimbun Longsor di Trenggalek, 4 Meninggal 1 Selamat
Sudah Satu Pekan Semerang Dilanda Banjir, BNPB Kerahkan Pompa.Portabel
Cuaca Eksrem Bikin 12 Jenazah Terdampak Robohnya Pembatas TPU Jeruk Purut