2 Nahkoda yang Terjun ke Laut saat Kapalnya Dicegat Patroli Belum Ditemukan

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Jumat, 10 Maret 2017
2 Nahkoda yang Terjun ke Laut saat Kapalnya Dicegat Patroli Belum Ditemukan
ILUSTRASI FOTO (Antara/Rahmad)

Nakhoda KM Jaya Lestari II dan KM Samudra Jaya II yang kabur menceburkan diri ke laut saat dihdang oleh petugas patroli Bea Cukai Kepulauan Riau, hingga saat ini belum ditemukan.

KM Jaya Lestari II dan KM Samudra Jaya II dicegat di perairan Tanjung Jumpul pada akhir Februari 2017 lalu karena dicurigai membawa "ballpress" pakaian bekas dari Port Klang Malaysia.

"Kami masih melakukan pencarian terhadap nakhoda di Tanjungbalai Asahan, namun sampai saat ini belum ditemukan," kata Kepala Bidang Penyidikan dan Penanganan Barang Hasil Penindakan Kanwil Ditjen Bea Cuka Khusus Kepri, Winarko Dian Subagyo seperti dilansir Antara, Kamis (9/3).

Selain kedua nakhoda melarikan diri, KM Samudra Jaya II yang mengangkut 500 bal ballpress dikaramkan saat petugas patroli melakukan penindakan.

Sedangkan KM Lestari Jaya III yang mengangkut 496 ballpress berhasil diselamatkan dan ditarik ke dermaga Kanwil BC Kepri di Meral.

Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kanwil Ditjen BC Khusus Kepri R Evy Suhartantyo mengatakan, penindakan yang dilakukan terhadap kedua kapal tersebut mendapat perlawanan dari kru kapal.

Khusus penindakan terhadap KM Samudra Jaya II, jelas dia, terjadi perlawanan dari puluhan massa dan ABK, selanjutnya mereka terjun ke laut dan berenang menuju daratan.

"Dari puluhan massa itu, yang berhasil kita amankan sebanyak 8 orang, dan ABK sebanyak 4 orang. Mereka sudah kita limpahkan ke bidang penyidikan. Sedangkan kapal dan muatannya dikaramkan ke laut," kata dia.

Evy mengatakan pihaknya meningkatkan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait, termasuk aparat kepolisian dan TNI AL untuk keamanan petugas patroli, menyusul maraknya aksi perlawanan dari pelaku penyelundupan.

KM Samudra Jaya II dan KM Lestari Jaya III mengangkut pakaian bekas dari Port Klang, Malaysia tujuan Tanjungbalai Asahan, dengan total nilai barang sekitar Rp2,988 miliar dan perkiraan potensi kerugian negara sekitar Rp698 juta.

#Penangkapan Kapal #Penenggelaman Kapal Asing #Kapal Laut
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan