2 Gunungan Grebeg Maulud Keraton Surakarta Ludes Direbut Warga Sebelum Didoakan


Warga berebut gunungan dalam upacara adat Grebeg Maulud Keraton Surakarta di halaman Masjid Agung, Senin (16/9). (Foto: MerahPutih.com/Ismail)
MerahPutih.com - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar upacara adat Grebeg Maulud di halaman Masjid Agung Keraton Surakarta, Senin (16/9).
Empat gunungan sepasang jaler (laki-laki) dan estri (perempuan) berisikan hasil bumi, yang dikeluarkan Keraton Surakarta dari Koran Kandungan menuju ke Masjid Agung. Upacara adat dipimpin langsung Kanjeng Pangeran Haryo Raditya Lintang Sasongko.
Kemudian hanya dua gunungan sepasang yang diperebutkan warga. Sedangkan satu gunungan sepasang lagi dibawa kembali ke dalam Keraton Surakarta untuk diperebutkan abdi dalem.
Baca juga:
Peringatan Maulid Nabi Momentum Umat untuk Refleksi Diri
Pantauan Merahputih.com, dua pasang gunungan tersebut tiba di Masjid Agung pukul pukul 11.15 WIB dikawal pasukan drumband pasukan abdi dalem. Ribuan warga yang memadati halaman Masjid Agung dibawah panas terik sinar matahari langsung disambut meriah dengan mendekati gunungan untuk bersiap memperebutkan.
Tak lama kemudian sepasang gunungan dibawa kembali ke Keraton Surakarta. Sementara sepasang gunungan tersisa ditinggalkan untuk didoakan dan diperebutkan. Gunungan belum didoakan sudah ludes diperebutkan warga dalam 15 menit.
“Saya datang ke Masjid Agung sejak pukul 08.00 WIB. Tadi rebutan dapat potongan bambu dan daun pisang untuk dibawa pulang ditanam di sawah biar hasil bumi panen,” kata Sumini (55) warga Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri pada Merahputih.com.
Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Dipokusumo, mengatakan Pareden Garebeg Mulud 1958 diadakan atas perintah PB XIII dan dibiayai secara utuh oleh PB XIII.
“Jadi PB XIII memberikan pasang gunungan (2 putri, 2 laki-laki), berikut dengan isi dari kotak camtoko (gunungan),” kata Gusti Dipo.
Baca juga:
Kampung Islam Kepaon Bali Rayakan Maulid Nabi dengan Pawai hingga Megibung
Ia menambahkan PB XIII, GKR Pakoe Boewono, Putra Mahkota KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, GKR Timoer Rumbai, Gusti Devi, Gusti Ratih, dan Gusti Putri Purnaningrum, dalam acara adat ini juga membagikan udig-udig di depan Pintu Kamandungan Keraton Surakarta Hadiningrat.
Kanjeng Pangeran Haryo Raditya Lintang Sasongko mengatakan terdapat empat gunungan atau dua pasang gunungan yang dikeluarkan PB XIII. Grebeg Maulud ini untuk memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Alhamdulilah upacara adat berjalan lancar Masyarakat juga antusias, menyambut Grebeg Maulud. Semoga ini dimaknai secara keseluruhan. Jika Keraton Surakarta menyambut bulan Maulid Nabi dengan suka cita, semoga ini jadi berkah semua,” kata Haryo.
Baca juga:
Prosesi Ngarak Perahu Tradisi Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Dia menambahkan gunungan hasil bumi ini bentuk rasa cinta PB XIII pada rakyatnya. Adat budaya ini untuk tetap dilestarikan.
“Solo selalu berbudaya jadi pusat budaya nasional dan Indonesia lewat event ini. Kegiatan budaya ini bentuk rasa cintai raja pada warganya bagikan gunungan berupa uborampe (hasil bumi),” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Ahmad Dhani Dapat Gelar Kanjeng Pangeran dari Keraton Surakarta

Keraton Surakarta Gelar Kirab Pusaka Malam 1 Suro, Simak Waktu dan Jalurnya

5.000 Peserta Bakal Ikut Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta

Masjid Agung Surakarta Potong Sapi Milik Prabowo Berbobot 1,019 Ton dan Pemberian Gibran dengan Berat 980 Kg

Cegah Banjir, Petugas Bongkar Paksa Belasan Bangunan tak Berizin di Atas Drainase

Muncul kembali Usulan Daerah Istimewa Surakarta, Juru Bicara Keraton Surakarta Minta Hak Dikembalikan

Abdi Dalem Keraton Solo Antre Paket Sembako Lebaran dari PB XIII, Total Ada 500 Orang

Keluarga Raja Sebar Uang Receh Saat Kirab Agung PB XIII Naik Takhta

Pakubuwono XIII Surakarta Naik Takhta Minggu, Ini Sajian Utama Prosesi Penobatan

Dibiayai Dana Hibah UEA, Revitalisasi Masjid Agung Keraton Surakarta Hampir Rampung
