17 Agustus, Pemerintah Beri Kado UMKM Rp2,4 Juta


Ilustrasi UMKM
MerahPutih.com- Program bantuan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dijanjikan Presiden Joko Widodo sebagai tambahan modal usaha akibat menurunnya pendapatan saat pandemi COVID-19 sebesar Rp2,4 juta, pada diluncurkan Agustus 2020 ini dengan total anggaran Rp28,8 Triliun.
"Mungkin pada saat atau sesudah 17 Agustus nanti oleh Pak Presiden atau Menteri,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Jakarta.
Saat ini, Kementerian Keuangan tengah melakukan pembersihan data. Sri menuturkan, program bansos produktif memiliki tantangan tersendiri yaitu mengenai data karena data yang baik ada di perbankan.
Baca Juga:
Dorong Daya Beli, Ekonomi Indonesia Tetap Minus di 2020
Sementara ini, data nonperbankan menggunakan data dari UMi dan Mekaar yang tercatat masing-masing 6 juta dan 2 juta orang, Pegadaian sebanyak 4 juta orang, serta koperasi sekitar 1,5 juta orang.
Pemerintah bakal melakukan pemutakhiran dan verifikasi data pelaku UMKM agar bantuan Rp2,4 juta dapat tersalur secara tepat dan akurat.
“Dana dan program ini akan diaudit oleh auditor eksternal seperti BPK. Kita selalu mencoba untuk konsultasi agar tidak jadi persoalan dari sisi akuntabilitas karena ini semua harus dipertanggungjawabkan,” kata Sri Mulyani.
Pemutakhiran data, tegas Sri, dilakukan agar menimbulkan keadilan bagi penerima dan menghindari potensi terjadinya ada yang mendapat dua bantuan dan tidak menerima bantuan.
“Ini akan timbulkan dimensi ketidakadilan yang biasanya menimbulkan reaksi masyarakat,” tegas Sri Mulyani.

Kementerian Koperasi dan UKM menekankan pentingnya gotong royong dan kolaborasi untuk memulihkan bisnis para pelaku UMKM dari pandemi COVID-19. Kolaborasi jugamenjadi kata kunci dalam kondisi pandemi.
Kementerian Koperasi dan UKM mendata dan mengumpulkan laporan dari para pelaku UMKM yang terdampak pandemi melalui berbagai jalur, yang kemudian mendapatkan setidaknya ada 300.000 laporan.
"Sudah dihimpun secara daring, by name, by address, by NIK, geotagging, sampai dengan business intelligence-nya sehingga ini dijadikan dasar bagi kita untuk mendesain program, yang bukan hanya cepat, tapi juga tepat sasaran”, kata Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari.
Baca Juga:
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM

Transaksi UMKM Dalam Negeri Periode Januari - Agustus 2025 Tembus Rp 1,49 Triliun

Dukung Desa Kreatif dan UMKM, Kemenparekraf Ajukan Anggaran Rp1,06 Triliun

Banyak Pedagang Angkat Kaki dari District Blok M, Pramono Gratiskan Sewa Kios selama 2 Bulan

UMKM Blok M Menjerit Harga Sewa Kios Tinggi, Gubernur Ancam Putus Kerja Sama MRT Jakarta

Lonjakan Harga Sewa Kios Blok M, Gubernur Pramono Anung Pasang Badan untuk UMKM

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Bale Festival UMKM Solo Gerakan Usaha Lokal Buat Ciptakan Lapangan Kerja

UMKM di Jawa Tengah Dilatih Manfaatkan Pasar Ekspor, Bukan Hanya Jago Kandang

Cuma Modal Klik, UMKM DKI Jakarta Bisa Langsung Dapatkan Sertifikasi Halal
