1 dari 3 Tanaman di Bumi Terancam Punah


Pohon tropis besar di hutan dipterocarps hilang akibat perluasan perkebunan kelapa sawit. (Foto: geocities)
MULAI dari pohon ek dan magnolia yang terkenal hingga pohon kayu tropis. Setidaknya satu dari tiga atau sekitar 30 persen spesies pohon dunia menghadapi kepunahan di alam liar. Demikian menurut penilaian baru.
Para ahli mengatakan 17.500 spesies pohon terancam. Ini merupakan dua kali lipat jumlah mamalia, burung, amfibi, dan reptil yang terancam digabungkan.
Kelompok konservasi menyerukan upaya perlindungan mendesak di tengah ancaman seperti deforestasi, penebangan dan perubahan iklim.
"Kami memiliki hampir 60.000 spesies pohon di planet ini, dan untuk pertama kalinya kami sekarang tahu spesies mana yang membutuhkan tindakan konservasi, apa ancaman terbesar bagi mereka dan di mana mereka berada," kata Dr Malin Rivers dari badan amal Botanic Gardens Conservation International di Kew, London.
Baca juga:

Untuk bumi yang sehat, kita membutuhkan keanekaragaman spesies pohon, tambah Sara Oldfield, ketua bersama Kelompok Spesialis Pohon Global dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.
"Setiap spesies pohon memiliki peran ekologis yang unik untuk dimainkan. Dengan 30 persen spesies pohon dunia terancam punah, kita perlu segera meningkatkan tindakan konservasi," katanya seperti diberitakan bbc (31/8).
Laporan State of the World's Trees menemukan, setidaknya 30 persen dari 60.000 spesies pohon yang diketahui menghadapi kepunahan. Sekitar 142 spesies telah punah dari alam liar, sementara 442 berada di ambang kepunahan, dengan kurang dari 50 pohon individu yang tersisa.
Pohon yang memiliki risiko kepunahan tertentu meliputi:
1. Pohon tropis besar yang dikenal sebagai dipterocarps yang hilang karena perluasan perkebunan kelapa sawit.
2. Pohon ek hilang karena pertanian dan pembangunan di beberapa bagian Meksiko, Chili, dan Argentina.
3. Pohon ebony dan rosewood ditebang untuk diambil kayunya di Madagaskar.
4. Pohon magnolia terancam dari pengumpulan tanaman yang tidak berkelanjutan.
5. Pohon seperti Fraxinus atau ash tree yang mati karena hama dan penyakit di Inggris dan Amerika Utara.
Ancaman terbesar terhadap pohon secara global adalah pembukaan hutan untuk tanaman (berdampak pada 29 persen spesies), penebangan (27 persen), pembukaan untuk penggembalaan ternak atau pertanian (14 persen), pembukaan untuk pembangunan (13 persen), dan kebakaran (13 persen).
Baca juga:

Perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan kenaikan permukaan laut semakin mengancam pohon, tetapi peneliti mengatakan dengan tindakan konservasi, ada harapan untuk masa depan.
"Laporan tersebut memberi kami peta jalan untuk memobilisasi komunitas konservasi yang lebih luas dan pemain kunci lainnya untuk memastikan bahwa konservasi pohon berada di garis depan agenda konservasi," kata Rivers.
Para ahli menyerukan sejumlah tindakan, termasuk:
1. Melestarikan hutan yang ada dan memperluas kawasan lindung (saat ini setidaknya 64 persen dari semua spesies pohon dapat ditemukan di setidaknya satu kawasan konservasi).
2. Memelihara spesies yang terancam punah di kebun raya atau bank benih dengan harapan suatu hari mereka dapat dikembalikan ke alam liar (saat ini sekitar 30 persen dari semua pohon dicadangkan dengan cara ini).
3. Memberikan edukasi untuk memastikan skema penghijauan dan penanaman pohon dilakukan secara ilmiah, dengan pohon yang tepat di tempat yang tepat, termasuk spesies langka dan terancam punah.
4. Meningkatkan pendanaan untuk konservasi pohon.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa satu juta hewan dan spesies tumbuhan terancam punah. Selama 300 tahun terakhir, luas hutan dunia telah berkurang sekitar 40 persen dan 29 negara telah kehilangan lebih dari 90 persen tutupan hutannya.
Penelitian menunjukkan, tujuh komoditas utama mendorong lebih dari setengah deforestasi di seluruh dunia. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

4 Hotel di Puncak Cemari Ciliwung Disegel, 18 Lainnya Masih Diperiksa KLH

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Juli Agustus Akan Terasa Lebih Singkat karena Rotasi Bumi Lebih Cepat, Netizen: Kalau Nunggu Gajian Tetap Berasa Lamanya

Komisi IV DPR Desak Investigasi Pemberi Izin Tambang Nikel di Raja Ampat

Rekam Jejak PT ASP Pengelola Nikel Raja Ampat, Terafiliasi dengan Raksasa Tambang Asal China yang Punya Proyek Besar di Indonesia

Komisi XII DPR Singgung Pemulihan Kawasan setelah Izin 4 Perusahaan Tambang di Raja Ampat Dicabut

Langgar Aturan dan Merusak Alam, Prabowo Akhirnya Hentikan Langsung Izin Tambang Nikel di Raja Ampat

Kerusakan Alam Raja Ampat akibat Tambang Nikel: Merusak Sumber Pangan Biru Masyarakat Lokal

Cemari Raja Ampat, Bahlil Diminta Tindak Tegas Perusahaan Tambang Nikel
