Yuk, Olahraga untuk Cegah Depresi

Sabtu, 17 Februari 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - OLAHRAGA punya banyak manfaat baik untuk tubuh, fisik dan mental. Baru-baru ini, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan olahraga sama efektifnya dengan terapi dalam mengobati depresi.

Seperti dilaporkan laman Medical Daily, Jumat (16/2), depresi atau gangguan depresi mayor (MDD) adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perasaan sedih yang persisten. Hal itu bisa memengaruhi aktivitas harian seseorang, perilaku, dan cara mereka berpikir.

BACA JUGA:

Warna Juga Menentukan Kenyamanan Pakaian Olahraga

Kombinasi obat-obatan dan psikoterapi merupakan pengobatan yang direkomendasikan untuk orang mengalami depresi. Dalam penelitian terbaru, para peneliti menemukan bahwa jalan kaki, jogging, yoga, tai chi, olahraga aerobik, dan latihan kekuatan merupakan bentuk olahraga yang dapat digunakan sebagai pengobatan potensial untuk depresi.

"Olahraga merupakan pengobatan yang efektif untuk depresi, dengan jalan kaki atau jogging, yoga, dan latihan kekuatan lebih efektif daripada olahraga lainnya, terutama ketika intensitasnya tinggi. Yoga dan latihan kekuatan ditoleransi dengan baik dibandingkan dengan perawatan lainnya," tulis para peneliti dalam studi yang diterbitkan di British Medical Journal.

Temuan tersebut didapat setelah mengevaluasi data dari lebih 14 ribu partisipan dari 218 studi tentang olahraga dan depresi. Para peneliti mencatat bahwa intensitas aktivitas tersebut langsung terkait dengan tingkat peningkatan gejala depresi. Bahkan, latihan intensitas rendah seperti jalan kaki atau yoga juga memberikan manfaat yang signifikan.

"Latihan kekuatan terbukti menjadi olahraga yang sangat efektif untuk perempuan muda, sedangkan pria tua mendapat manfaat terbesar dari yoga,” kata penulis utama studi Dr Michael Noetel.

Para peneliti memeringatkan bahwa, hasil dari studi ini mungkin dipengaruhi oleh berbagai bias eksperimental, karena pengaburan untuk intervensi olahraga lebih sulit daripada eksperimen yang melibatkan obat-obatan, sulit untuk menghindari efek ekspektasi. Namun, para peneliti tetap merekomendasikan.(and)

Baca juga:

Bolehkah Olahraga di Malam Hari?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan