Waspada Tantrum Ketika Anak Demam
Minggu, 15 September 2019 -
BUNDA jangan bingung jika anak bunda tiba-tiba merasa lemas. Apalagi jika biasanya si kecil aktif. Kemungkinannya anak bunda tengah dalam kondisi demam. Tapi bunda juga pun harus waspada. Karena dari demam, anak bunda bisa mengalami tantrum.
Tantrum merupakan ledakan emosi yang tinggi. Luapan emosi ini bukan diekspresikan melalui ucapan, melainkan perilaku. Jika usia anak bunda di bawah empat tahun, besar kemungkinannya dia terkena tantrum. Sebab, kosakata anak pada usia tersebut terbatas.
Baca juga:
Hadapi Tantrum pada Anak yang Kecanduan Gadget, Lakukan Hal Ini
"Vocabulary mereka (anak di bawah 4 tahun) terbatas, jadi mereka menunjukkan lewat perilaku," ujar Psikolog anak Jovita Ferliana, M.Psi di Jakarta. Sama saat si kecil terkena demam. Karena merasa tidak nyaman dengan suhu tubuhnya, maka si kecil akan langsung rewel.

Bunda tidak perlu panik saat anak tantrum. Jangan langsung menyuruh si kecil untuk diam. Biarkan si kecil bertingkah sampai si kecil merasa lelah. Baru setelahnya bunda bisa menenangkan si kecil dengan memeluknya dari belakang.
Jangan pernah memeluk anak tantrum dari depan. Karena dia panik. Bisa-bisa bunda terkena pukulan si kecil yang tengah marah-marah. Bisa-bisa bunda malah bisa terluka. "Setelah beberapa saat kondisinya nanti bisa stabil," tambahnya.
Baca juga:
Ketika si kecil sudah tenang. Bunda baru bisa ajak si kecil bercerita. Si kecil akan terlarut dengan cerita bunda. Apalagi jika bunda bercerita tentang tokoh kartun yang dia sukai. Seperti superhero favoritnya.

Bunda pun harus kompak dengan suami. Jangan pernah bersikap seakan bunda dan suami panik. Karena kalau kalian berdua panik. Susana hati si kecil akan sama seperti bunda. Cobalah memberikan perhatian ekstra saat anak demam. "Anak akan bahagia jika ibu dan ayahnya kasih perhatian ke mereka," tutur Jovita.
Oh iya, demam bukan satu-satunya penyebab tantrum. Saat anak merasa lelah dan ngantuk, itu juga bisa berujung terhadap tantrum. Oleh karena itu, bunda harus peka dengan kondisi yang dialami anak. Cobalah untuk selalu bangun komunikasi yang baik dengan si kecil. (ikh)
Baca juga: