Warga Yogyakarta Hidupkan Kembali Masjid Pathok Nagoro

Jumat, 11 Desember 2015 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Budaya - Pengasuh Pondok Pesantren Kaliopak M Jadul Maula menyampaikan bahwa Masjid Pathok Nagoro memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Yogyakarta. Pendiriannya dimaksudkan untuk menyatukan antara kultur Jawa dan nilai Islam.

"Masjid Pathok sebagai penyangga kebudayaan. Ini maksud pendiriannya oleh Sri Sultan pertama. Secara fisik, masjid ini menandai batas wilayah dari empat penjuru," kata Wakil Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) ini dalam gelaran drama Jawa dan wayang kulit di Masjid Pathok Nagoro, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (11/12) malam.

Selain itu, masjid ini juga berfungsi sebagai kegiatan sosial dan keilmuan. Dahulu Masjid Pathok digunakan sebaga wadah pertemuan masyarakat serta sebagai tempat menimba ilmu. "Bahkan di sini dulu sebagai tempat penyelesaian berbagai masalah," imbuhnya.

Tingginya nilai sejarah tersebut, melalui gelaran Festival Pathok, Dinas Kebudayaan bersama kelompok masyarakat Yogyakarta, di antaranya Pondok Pesantren Kaliopak, ingin menghidupkan kembali fungsi masjid Pathok Nagoro. Festival Pathok Nagoro telah berlangsung sejak 9 Desember dan berlangsung hingga Jumat (18/12) pekan depan. Beberapa rangkaian yang akan digelar di antaranya pagelaran wayang kulit Dewaruci, wayang Bima Suci, dan wayang Bima Kurda. (fre)


BACA JUGA:

  1. Kotagede Yogyakarta Bakal Seperti New Orleans AS
  2. 500 Tahun Sunan Kalijaga, Yogyakarta Gelar Festival Pathok Negoro
  3. Terealisasi, 296 Rumah Khas Majapahit Hidupkan Kembali Budaya Jawa
  4. Wisata Seni dan Budaya di Museum Sonobudoyo Yogyakarta
  5. KPMP Kampanyekan Anti Kekerasan lewat Lomba Seni Budaya

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan