Warga Bandung Sepakat Pemberlakuan Ganjil Genap

Rabu, 25 Agustus 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung melakukan survei pengguna jalan selama pemberlakuan ganjil genap. Hasil survei di sejumlah titik itu menunjukkan mayoritas warga Bandung yang disurvei sepakat dengan pemberlakuan ganjil genap di lalu lintas Kota Bandung.

Survei dilakukan terhadap pengendara mobil dan sepeda motor, lalu para ojek online, sopir angkutan penumpang dan angkutan barang, serta para pengunjung. Tak kurang dari 100 pengendara dari masing-masing lokasi pemberlakuan ganjil genap, baik Jalan Asia Afrika maupun Jalan Ir. H. Djuanda.

Baca Juga

Penularan COVID-19 di Kota Bandung Mulai Terkendali

Di Jalan Asia Afrika, persentase terbesar jawaban responden memilih kebijakan pemberlakukan ganjil genap di waktu tertentu sebanyak 38 persen. Sebanyak 32 persen sepakat dengan penutupan jalan di waktu tertentu, dan 30 persen sisanya lebih memilih penyekatan dengan pemeriksaan dokumen.

Untuk Jalan Ir. H. Djuanda, sebanyak 58 persen responden juga sepakat dengan pemberlakuan ganjil genap di waktu tertentu. Dan 16 persen di antaranya memilih penyekatan dengan pemeriksaan dokumen. Sedangkan 14 persen responden setuju penutupan jalan di waktu terentu dan terdapat 12 persen yang memilih penutupan ruas jalan total.

"Kalau kita simpulkan keseluruhannya bahwa memang sebanyak 48 persen memilih pemberlakukan ganjil genap. Kemudian penutupan total 6 persen, penutupan jalan di waktu tertentu 23 persen, penyekatan dengan pemeriksaan dokumen perjalanan 23 persen," terang Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Ricky Gustiadi, Selasa (24/8).

Polisi mengalihkan kendaraan yang terkena penyekatan ganjil-genap di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Polisi mengalihkan kendaraan yang terkena penyekatan ganjil-genap di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

Ricky juga mengungkapkan, penerapan ganjil genap pada 20-23 Agustus 2021 di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung menunjukan penurunan jumlah kendaraan cukup signifikan. Sebagai gambarannya, volume kendaraan di Jalan Asia Afrika di hari-hari biasanya sebanyak 3.047 kendaraan per jam, turun menjadi 2.111 kendaraan per jam. Bahkan, sempat mencapai 710 kendaraan per jam.

Begitupun di Jalan Ir. H. Djuanda yang biasa dilewati 2.070 kendaraan per jam menunjukan pengurangan menjadi 1.075 kendaraaan per jam. Dengan volume terendah mencapai 542 kendaraan per jam.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Ricky Gustiadi saat menjadi narasumber di Bandung Menjawab secara virtual, Selasa (24/8).

"Artinya diberlakukannya ganjil genap ini terjadi penurunan sekitar 50 persen. Lalu lintas menjadi lancar dan volumenya berkurang, kecepatan meningkat. Artinya efektif dan berhasil," ucap Ricky.

Menurut Ricky, hasil evaluasi ganjil genap menjadi bahan rujukan untuk penentuan kebijakan oleh pimpinan. Namun saat ini, Kota Bandung masih dalam Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyaakat (PPKM) sekalipun kini tengah menurun ke level 3.

"Hasil evaluasi ganjil genap ini akan kita laporkan kepada tim Satgas COVID-19 dan akan dilaksanakan rapat terbatas. Nanti masalah lanjut atau tidaknya tergantung keputusan rapat pimpinan. Tapi dari hasil survei ini, ganjil genap efektif dan kondusif," bebernya.

Sementara itu, Kepala Unit Dikyasa Satlantas Polrestabes Bandung, AKP Asep Kusmana mengaku turut memantau langsung respon masyarakat di lapangan ketika diberlakukan ganjil genap. Hasilnya justru banyak yang memberikan tanggapan positif.

"Jadi seandainya pemberlakukan yang sebelumnya bisa mengganggu, mungkin dalam hal ini pemberlakukan ganjil genap tidak mengganggu aktivitas masyarakat," ucap Asep.

Asep mengungkapkan, pada pelaksanaannya di lapangan masih ada pengendara yang memaksakan melintas meski tak sesuai aturan. Namun, petugas selalu mengedepankan edukasi terhadap pemberlakuan aturan ganjil genap ini.

"Ini sifatnya edukasi kepada masyarakat. Apabila ada pengendara yang menerobos yang tidak masuk pengecualian, kita hentikan dan diberi imbauan secara humanis diberikan edukasi. Supaya masyarakat paham maksud dan tujuan pemberlakukan ganjil genap ini," katanya. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga

Aturan Baru PPKM Kota Bandung, Tempat Hiburan Belum Bisa Buka

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan