Usilnya Kim Jong Un Saat Temui Presiden Korsel, Nomor 2 Bikin Ngakak
Jumat, 27 April 2018 -
MerahPutih.com - Kim Jong-un mencetak sejarah sebagai Pemimpin Korea Utara (Korut) pertama yang menjejakkan kakinya di Korea Selatan (Korsel). Momen bersejarah ini terjadi di Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea. Langkah awal yang diprediksi menjadi momentum perdamaian kedua negara di semenanjung Korea yang terus berkonflik sejak 65 tahun lalu.
Dalam momen yang sangat langka itu, Presiden Korsel Moon Jae-in langsung menyambut Kim dengan menjabat erat tangan pemimpin Korut itu. Tak ada ketegangan dalam pertemuan mereka. Bahkan, Kim beberapa kali mencandai rekannya yang lebih senior dari Korsel itu. Berikut MerahPutih.com rangkum kelucuan dan ulah usil Kim Jong-un saat bertemu Presiden Korsel:
1. Kim Minta Diundang ke Kantor Presiden Korsel

Saat keduanya bertemu, Presiden Korsel sempat memamerkan keindahan alam mereka kepada Kim. Bahkan, Moon membanggakan keindahan alam di sekitar Kantor Kepresiden Korsel yang dikenal dengan sebutan Rumah Biru alias Blue House. "Saya bisa menunjukkan pemandangan yang jauh lebih baik dari ini jika Anda datang ke Blue House," kata Moon. Pemimpin Korut itu pun menanggapi enteng pernyataan Moon, dengan menjawab, "Benarkah? Saya akan mengunjungi Blue House kapan pun jika Anda mengundang saya."
Untuk diketahui, nama asli kantor Kepresidenan Korsel itu sebetulnya Cheong Wa Dae. Nama itu dalam bahasa Korsel berarti genting atau atap berwarna biru. Cheong Wa Dae merupakan dari bagian kompleks bangunan yang dibangun dengan bentuk rumah tradisional Korea dengan struktur modern.
2. Kim Jong Un Dorong Presiden Korsel Masuk Korut

Ada-ada saja ulah Kim yang tergolong masih muda baru berusia 34 tahun itu. Dia nekat mendorong rekannya Presiden Korsel Moon Jae-in masuk ke wilayah Korut tanpa rencana sebelumnya. Peristiwa unik ini berawal ketika Moon bertanya kepada Kim, ketika mereka bertemu di Garis Demarkasi Militer yang menandai perbatasan kedua negara
"Sementara Anda berkunjung ke Selatan, kapan saya bisa pergi ke sana?" tanya Moon, ketika Kim melangkahi garis batas dan menjadi pemimpin pertama Korut yang menginjakkan kaki di Selatan sejak akhir Perang Korea tahun 1953.
"Mengapa Anda tidak menyeberang sekarang saja?" jawab Kim, sambil mendorong Moon masuk ke arah wilayah Korut saat itu juga.
3. Janji Takkan Lagi Ganggu Jam Tidur Presiden

Ulah iseng Kim tak berhenti di situ. Pemimpin Korut itu kembali mencandai rekannya terkait serangkaian uji peluncuran rudal dan enam uji nuklir yang sempat memicu ketegangan kedua negara beberapa waktu lalu.
"Saya dengar tidur dini hari Anda berkali-kali terganggu karena Anda harus menghadiri pertemuan-pertemuan Dewan Keamanan Nasional gara-gara kami," kata Kim kepada Presiden Korut, mengawali candaannya merujuk ke uji coba yang mereka lalukan.
Kim pun langsung berjanji kepada Presiden Moon takkan mengulangi aksi serupa agar seniornya itu bisa tidur nyenyak sampai pagi. "Saya akan memastikan tidur pagi anda tidak terganggu," ujar dia, menegaskan janji Korut takkan lagi menggelar uji coba rudal.
4. Harapan dari Tulisan di Buku Tamu

Meski penuh canda, Pemimpin Korut Kim Jong-un ternyata bisa juga bertindak serius yang menunjukkan kewibawaannya sebagai kepala negara. Setelah bertemu di area garis Demakarsi Militer, kedua kepala negara kemudian memasuki Gedung Perdamaian di sisi Selatan, tempat mereka untuk membahas denuklirisasi dan pertukaran budaya.
Beberapa menit sebelum Kim memasuki Gedung Perdamaian, tim keamanan Korut melakukan penyisiran mencari kemungkinan adanya bahan peledak maupun alat-alat penyadap, serta menyemprotkan disinfektan di udara, di kursi, dan di buku tamu yang harus ditandatangani Kim.
Pesan yang ditulis Kim di buku tamu terdengar penuh harapan. "Sejarah baru dimulai sekarang. Era kedamaian, dari titik awal sejarah," tulis Kim.
(*)