Update Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Bertambah Jadi 94 Orang
Minggu, 29 Desember 2024 -
MerahPutih.com - Pesawat Jeju Air yang membawa 181 penumpang, terbakar setelah keluar dari landasan pacu dan menabrak dinding di Bandara Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12).
Kecelakaan itu terjadi pada pukul 09.07 waktu setempat, ketika Jeju Air keluar dari landasan pacu saat mendarat dan bertabrakan dengan dinding pagar di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, atau sekitar 288 km barat daya Seoul.
Meski ada dua jenazah yang diselamatkan dari kecelakaan itu, tetapi penumpang lainnya yang hilang diperkirakan tewas, kata petugas pemadam kebakaran. Kini, mereka beralih ke operasi pencarian untuk menemukan jenazah lainnya.
Mengutip Yonhap, pihak berwenang mengonfirmasi, ada 94 orang yang tewas dalam kecelakaan tersebut. Satu penumpang dan satu awak pesawat, berhasil diselamatkan tak lama setelah kecelakaan. Kini, keduanya dirawat di rumah sakit di Mokpo.
"Setelah pesawat bertabrakan dengan tembok, penumpang terlempar keluar dari pesawat. Peluang untuk selamat sangat rendah," kata seorang pejabat badan pemadam kebakaran.
“Pesawat tersebut hampir hancur seluruhnya, dan sulit untuk mengidentifikasi korban tewas. Kami sedang dalam proses memulihkan jasadnya, dan ini akan memakan waktu.”
Baca juga:
Pesawat Jatuh di Bandara Muan Korea Selatan, 28 Orang Meninggal Dunia
Pesawat yang membawa 175 penumpang dan enam awak itu, sebelumnya kembali dari Bangkok. Sebagian besar penumpang adalah warga negara Korea Selatan, kemudian ada dua warga negara Thailand.
Berdasarkan video yang ditayangkan stasiun TV lokal, pesawat berusaha mendarat tanpa menggunakan roda pendaratan. Kemudian, pesawat otu tergelincir di tanah dan menabrak dinding sebelum meledak dan terbakar.
Bahkan, pesawat Jeju Air itu hampir hancur total akibat ledakan tersebut. Pihak berwenang Jeolla Selatan meningkatkan peringatan darurat ke tingkat tertinggi, kemudian mengerahkan semua personel penyelamat serta polisi ke lokasi kecelakaan.
Para pejabat juga meyakini, bahwa kegagalan roda pendaratan disebabkan oleh serangan burung. Lalu, menjadi penyebab utama dari kecelakaan tersebut. (sof)
Baca juga:
Penyintas Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines Ungkap Ledakan sebelum Mendarat