UMKM Dituntut Gercep, Geber, dan Gaspol

Selasa, 16 Agustus 2022 - P Suryo R

DALAM hajatan Indonesia Retail Summit 2022, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Uno, menyampaikan betapa pentingnya kehadiran UMKM yang sekilas nampak hanya bisnis kecil atau rumahan.

Usaha mikro kecil menengah atau UMKM biasanya terbagi ke dalam usaha kuliner, fesyen, dan pariwisata. Semua ini tergolong ke dalam dasar yang dibutuhkan oleh banyak orang setiap harinya.

Baca Juga:

Startup Siap Dukung UMKM Indonesia Naik Kelas

umkm
Sandiaga mengungkap 3G sebagai kunci utama bagi UMKM. (merahputih.com/Marcella)

Sandiaga menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara yang konsumtif dan aktif membeli, serta mengonsumsi banyak jenis barang setiap harinya. Namun, alih-alih berakibat negatif, sifat konsumtif warga Indonesia ini justru berdampak positif. Presiden Jokowi, melalui Sandiaga, menyatakan kalau ekonomi di bidang konsumsi dan wisata adalah yang paling strategis saat ini.

"Jadi yang meng-carry kita (UMKM) ini adalah income. Jadi yang punya tabungan lebih harus Rojali. Rombongan jadi beli produk-produk ekonomi kreatif lokal. Jangan jadi Rohali dan Rohana. Rombongan hanya lihat-lihat sama rombongan hanya nanya-nanya," kata Sandiaga yang menuai gelak tawa dan tepuk tangan hadirin.

UMKM menjadi salah satu bagian dari rantai pasok yang saling menunjang aspek perekonomian satu sama lain. Sandiaga menyebutkan bahwa saat ini kolaborasi bersama pelaku ekonomi kreatif adalah kunci utama. Ada banyak hotel yang berkoordinasi dengan usaha mikro, kecil, maupun menengah dalam melengkapi layanan di perusahaan mereka. Misalnya dalam bidang kuliner di restoran hotel, sprei dan selimut di kamar, atau pajangan di dinding. Pariwisata merupakan aspek kedua yang paling berperan dalam memajukan ekonomi Indonesia.

Tak hanya di bidang ekonomi kreatif, UMKM yang bersifat Islami pun dipandang Sandiaga sebagai salah satu peluang besar. Seperti yang kita tahu, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Hal ini bisa memberikan kesempatan bagi banyak pihak untuk memproduksi produk halal. Tentunya, potensi ini bisa semakin besar jika semua pihak melakukan kolaborasi. Dengan begitu Tanah Air tak hanya menjadi pasar bagi produk luar, tetapi juga bisa menciptakan pasar sendiri dan diekspor.

Baca Juga:

Kemenparekraf Dorong UMKM untuk Manfaatkan Dompet Digital

umkm
UMKM pariwisata memegang posisi kedua yang memajukan ekonomi Indonesia. (Instagram@Sandiuno)

Jika dilihat dari dua aspek di atas, kamu pasti menyadari kalau kunci utamanya adalah dengan melakukan kolaborasi. Nah, ternyata Sandiaga Uno justru menyebutkan kalau di era ini ada tiga kunci penting dalam memajukan bisnis UMKM. Sudah bukan rahasia umum kalau saat ini semua hal mulai serba digital. Apalagi setelah masa pandemi, banyak usaha yang mengalami krisis dan turunnya pendapatan. Namun, hal ini bisa diakali dengan 3G.

"Naon eta 3G? G yang pertama adalah gercep. Kita harus gerak cepat (adaptasi), kedua geber, gerak bersama (kolaborasi), dan terakhir, gaspol (inovasi)," jelas Sandiaga sembari menyelipkan istilah khas anak muda.

Adaptasi yang dimaksud Sandiaga adalah ketika ada perubahan, kita tidak bisa berlarut-larut terlalu lama. Harus bisa mencoba berbaur secepat yang kita bisa. Sementara kolaborasi adalah saat ini sulit sekali untuk terus bertahan sendiri-sendiri. Akan lebih baik jika bersatu dan mengajak individu lain untuk memperkuat bisnis. Lalu, inovasi adalah langkah yang diambil setelah semuanya mantap. Karena kita semakin sering menghadapi ketidakpastian dalam ekonomi, kita harus terus berinovasi dan mencari kesempatan.

Dengan adanya tiga kunci utama ini, Sandiaga Uno dan pemerintah berharap UMKM bisa terus langgeng. Sebab, UMKM adalah bagian yang paling banyak menyediakan lapangan kerja bagi orang-orang di sekitar mereka. Menurut data yang disajikan Sandiaga, lapangan pekerjaan saat ini ada 1,1 juta di Indonesia. Harapannya, jumlah lapangan pekerjaan ini akan naik ke angka 4,4 juta pada 2024 dengan langgengnya UMKM. (mcl)

Baca Juga:

Optimalisasi Potensi UMKM dengan Kampanye Entrepreneur Saling Bantu

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan