Turun-Naiknya Harga Cryptocurrency Dipengaruhi Banyak Faktor

Rabu, 24 Oktober 2018 - P Suryo R

UMUMNYA banyak negara menggunakan sistem mata uang fiat. Bank pusat dan badan keuangan memegang kontrol persediaan uang, sehingga secara langsung dapat mengontrol inflasi.

Sementara cryptocurrrency tidak diatur oleh pemerintah atau otoritas lain, dan belum diterima sebagai alat tukar yang sah. Cryptocurrency juga memiliki jumlah ketersediaan yang tetap sehingga tidak ada devaluasi dari cryptocurrency akibat inflasi.

Cryptocurrency dan mata uang fiat memiliki karakteristik yang serupa. Keduanya dapat digunakan sebagai alat tukar untuk membeli suatu produk dan jasa, dan memiliki nilai relatif.

Pasar cryptocurrency pun masih sangat baru dan edukasi masyarakat pada cryptocurrency masih terbatas yang membuatnya begitu mudah berubah-ubah.

cryptocurrency
Pasar cryptocurrency pun masih sangat baru. (Foto: Pexels/David McBee)

Laman Coinvestasi menyebutkan bahwa terdapat keterbatasan likuiditas dalam pasar cryptocurrency dibandingkan dengan pasar yang sudah lebih lama terbentuk seperti pasar valuta asing. Agar lebih mudah mendapat gambarannya, total nilai seluruh uang yang ada di dunia ada lebih dari $90 triliun atau lebih dari Rp1 juta triliun. Sementara total market cap cryptocurrency berada di atas $250 miliar atau lebih Rp3 ribu triliun.

Volume trading cryptocurrency per hari sekitar $14 milyar atau Rp212 triliun, sementara trading forex per hari mendekati $5 triliun atau Rp75 ribu triliun. Perbedaan antara harga jual dan beli dalam perdagangan valas paling besar hanya sekitar beberapa sen. Sementara dalam trading cryptocurrency bisa mencapai beberapa dolar. Hal ini menunjukkan pasar yang sangat tipis dapat dan bergerak cepat sehingga membuat harga cryptocurrency begitu fluktuatif.

Kemudian banyaknya pemain baru setiap hari ikut mempengaruhi fluktuasi itu. Pada awal 2018, terdapat 100 ribu pengguna baru setiap hari. Karakteristik pemain baru yang ingin mendapatkan keuntungan turut mempengaruhi pasar cryptocurrency.

Lalu adanya manipulasi harga dari exchange besar yang membuat para trader membeli atau menjual crypto. Apalagi pemain baru yang belum memiliki pengalaman dimanfaatkan oleh kondisi tersebut. Ditambah lagi, manipulasi harga sulit dikontrol dalam pasar yang belum diatur.

Permintaan dan Penawaran


Permintaan dan penawaran adalah yang paling menentukan harga cryptocurrency. Seperti prinsip dasar ekonomi. Juga dipengaruhi oleh elemen kelangkaan yang membuat harga meningkat. Ini yang jadi faktor dasar yang membuat harga Bitcoin meningkat ke harga yang paling tinggi. Penawaran Bitcoin berada di angka 21 juta BTC. Nilai itu relatif kecil dibandingkan dengan token yang lain. Sementara jumlah permintannya membludak beberapa tahun belakangan ini.

cryptocurrency
Sentimen masyarakat dan media juga memiliki pengaruh yang besar terhadap harga cryptocurrency. (Foto: Pixabay/QuinceMedia)

Sentimen masyarakat dan media juga memiliki pengaruh yang besar terhadap harga cryptocurrency. Bila sebuah token atau platform mendapat publisitas yang negatif, maka secara umum, harganya akan anjlok. Sementara itu, bila coin yang sama mendapatkan dukungan yang tinggi serta liputan media yang baik. Maka dipastikan harganya akan meningkat. Berarti harga cryptocurrency benar-benar dipengaruhi oleh perasaan dan hype masyarakat.

Faktor lain yang memengaruhi harga cryptocurrency adalah tingkat utilitas sebuah token. Yakni seberapa berguna kah suatu token itu? Kemudian platform blockchain yang mendasarinya dalam memecahkan masalah yang ada di dunia nyata. Sementara kesulitan Proof of Work dalam mining token juga bisa menentukan nilainya – kesulitan mining yang tinggi berarti semakin sulit juga untuk meningkatkan jumlah koin yang ditawarkan dan menyebabkan peningkatan harga ketika permintaannya tinggi.

Seperti pasar yang lainnya, tidak ada jaminan mengenai prediksi harga yang akan datang dalam pasar cryptocurrency. Mereka yang telah mencoba untuk memprediksi harga untuk tahun 2018 memberi prediksi di dua sisi yang berbeda.

cryptocurrency
Ada yang memprediksikan cryptocurrency tak memiliki nilai apapun. (Foto: Pixabay/WorldSpectrum)

Ada yang memprediksikan bahwa Bitcoin akan menembus $1 juta, seperti yang dikatakan oleh John McAfee (McAfee Associates), Jim Cramer dari CNBC, dan Bobby Lee (CEO BTCC Exchange). Yang lainnya memprediksi tidak terlalu tinggi, seperti Tom Lee dari Fundstrat yang memprediksikan harga Bitcoin di akhir tahun 2018 senilai $25 ribu dan $125 ribu pada tahun 2022. Robert Sluymer dari Fundstrat, memprediksikan Bitcoin tidak lebih dari $7000, Llew Claasen. Sementara direktur eksekutif di Bitcoin Foundation mengatakan Bitcoin akan mencapai $4000 di tahun 2018.

Sedangkan di sisi lain, ada yang memprediksikan sebagian hingga keseluruhan pasar akan anjlok. GP Bullhound memprediksikan 90% pasar akan jatuh di 2018. Kemudian Profesor Kenneth Rogoff dari Harvard memprediksikan Bitcoin akan melemah hingga $100. Roy Sebag CEO GoldMoney Inc., mengatakan bahwa di masa depan Bitcoin akan memiliki nilai $0.

Jadi cukup jelaas bahwa prediksi harga cryptocurrency tidak diterima secara bulat-bulat. Tetap ada faktor lain yang harus diperhatikan yang akan memengaruhi harga Bitcoin dan pasar cryptocurrency secara luas, di antaranya adalah:

Tingkat dan sifat regulasi yang diterapkan di pasar dominan cryptocurrency
Tingkat penggunaan cryptocurrency di tahun-tahun berikutnya
Tingkat pertumbuhan pasar cryptocurrency di masa mendatang
Utility token dan kemampuan teknologi yang digunakannya untuk memecahkan masalah yang ada di dunia nyata. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan