Tukang Becak Jadi Raja Pancong
Senin, 10 November 2014 -
>MerahPutih Bisnis - berawal dari ketidaksengajaan seorang tukang becak bernama Mang Dadang yang biasa mangkal di daearah Beji, Depok kini jadi pengusaha sukses. Setiap ia pergi untuk mengais rezeki, ia membawa bungkusan kue pancong yang dibuat dengan tangannya sendiri beserta kopi untuk bekal sarapan pagi.
>Karena kebiasaanya membawa bekal kue pancong beserta kopi, teman satu profesinya melihat dan memesan kue pada Mang Dadang. Nampaknya ‘dewi fortuna’ perlahan menghampiri Mang Dadang, pasalnya, seiring berjalannya waktu, banyak rekan-rekannya yang memesan kue buatannya tersebut. >Demi mencapai keinginannya menjadi seorang pengusaha, Mang Dadang pun menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilannya untuk ditabung. Dari tabungannya yang sudah terkumpul itu, ia pun akhirnya mendirikan sebuah usaha warung kopi yang dinamakan Warkop Pancong. Namun Mang Dadang tak sendirian mendirikan usaha tersebut, dirinya menggandeng seorang sahabatnya yang bernama Mang Kumis. Warkop pancong sendiri terletak di perempatan jalan ujung Arif Rahman Hakim, Nusantara Beji, Depok. >“Mang Kumis dan Mang Dadang mendirikan usahanya sejak tahun 1980. Ketika itu Depok masih tergabung dalam Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor. Usaha Warkop Pancong sendiri sudah berusia 34 tahun. Usaha ini sudah tiga generasi yang mengelolanya, hal itu dilihat dari karyawan senior yang kerja semenjak jaman Mang Kumis dan Mang Dadang, anak muda, dan kini remaja”, Ujar Aep Saefullah penjaga warkop tersebut. > >Menurut Aep, perbedaan kue pancong di Warkop Pancong adalah dari segi pembuatannya. Bahan bakunya terbilang sama dengan kue pancong lainnya, yaitu tepung terigu, gula, mentega, dan telor. “lalu yang membedakannya itu dari cara membuatnya. Kami hanya satu-satunya di Depok. Kue pancong ini disajikan fresh, panas. Lihat saja mas yang antri untuk memesan kue ini, dari pagi hingga larut malam , sampai pagi dan malam lagi, di perkirakan ada sektiar 400 orang pembeli dalam sehari. Pada warung tersebut terdapat 12 pegawai yang silih berganti dari pagi hingga malam, karena Warkop Pancong ini buka 24 jam nonstop.” Jelasnya. >Menurut Andre pelanggan kue pancong Mang Dadang dan Mang Kumis, kue pancong disini sangat lezat karena selalu disajikan fresh, atau masih panas. Ia juga yakin semua pembeli mengutamakan kesegara kue pancong yang baru matang tersebut, pasalnya ada juga kue pancong yang dingin, namun rata-rata para pembeli tak mau kue yang sudang dingin atau yg sudah lama matang. “Nunggu matengnya mas yang lama. Jika sudah matang, aroma pancongnya sangat terasa. Hmmmm... lezat”, Ujar Andre. >Warkop Pancong sendiri tempatnya memang sangat sederhana, memojok di perempatan jalan, tepatnya di jalan Arif Rahman Hakim, Depok, Jawa Barat. Namun siapa yang meduga, jajanan kue pancong ini bisa mendatangkan ratusan pembeli setiap harinya karena kelezatan kue tersebut dengan beberapa menu pilihannya seperti, kacang coklat, strawberry, nanas. Para pelanggan ataupun yang baru ingin mencoba kelezatan kue pancong itu, rela antri untuk memesan kue tersebut. Dalam Sehari Laba yang diperoleh warung milik Mang Dadang dan Mang Kumis itu sekitar RP. 1,6 juta. Bayangkan saja jika dikalikan dengan 1 bulan. Usaha yang cukup menggiurkan bukan?.