Tukang Becak Jadi Raja Pancong


MerahPutih Bisnis - berawal dari ketidaksengajaan seorang tukang becak bernama Mang Dadang yang biasa mangkal di daearah Beji, Depok kini jadi pengusaha sukses. Setiap ia pergi untuk mengais rezeki, ia membawa bungkusan kue pancong yang dibuat dengan tangannya sendiri beserta kopi untuk bekal sarapan pagi.
Karena kebiasaanya membawa bekal kue pancong beserta kopi, teman satu profesinya melihat dan memesan kue pada Mang Dadang. Nampaknya ‘dewi fortuna’ perlahan menghampiri Mang Dadang, pasalnya, seiring berjalannya waktu, banyak rekan-rekannya yang memesan kue buatannya tersebut.
Demi mencapai keinginannya menjadi seorang pengusaha, Mang Dadang pun menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilannya untuk ditabung. Dari tabungannya yang sudah terkumpul itu, ia pun akhirnya mendirikan sebuah usaha warung kopi yang dinamakan Warkop Pancong. Namun Mang Dadang tak sendirian mendirikan usaha tersebut, dirinya menggandeng seorang sahabatnya yang bernama Mang Kumis. Warkop pancong sendiri terletak di perempatan jalan ujung Arif Rahman Hakim, Nusantara Beji, Depok.
“Mang Kumis dan Mang Dadang mendirikan usahanya sejak tahun 1980. Ketika itu Depok masih tergabung dalam Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor. Usaha Warkop Pancong sendiri sudah berusia 34 tahun. Usaha ini sudah tiga generasi yang mengelolanya, hal itu dilihat dari karyawan senior yang kerja semenjak jaman Mang Kumis dan Mang Dadang, anak muda, dan kini remaja”, Ujar Aep Saefullah penjaga warkop tersebut.
Menurut Aep, perbedaan kue pancong di Warkop Pancong adalah dari segi pembuatannya. Bahan bakunya terbilang sama dengan kue pancong lainnya, yaitu tepung terigu, gula, mentega, dan telor. “lalu yang membedakannya itu dari cara membuatnya. Kami hanya satu-satunya di Depok. Kue pancong ini disajikan fresh, panas. Lihat saja mas yang antri untuk memesan kue ini, dari pagi hingga larut malam , sampai pagi dan malam lagi, di perkirakan ada sektiar 400 orang pembeli dalam sehari. Pada warung tersebut terdapat 12 pegawai yang silih berganti dari pagi hingga malam, karena Warkop Pancong ini buka 24 jam nonstop.” Jelasnya.
Menurut Andre pelanggan kue pancong Mang Dadang dan Mang Kumis, kue pancong disini sangat lezat karena selalu disajikan fresh, atau masih panas. Ia juga yakin semua pembeli mengutamakan kesegara kue pancong yang baru matang tersebut, pasalnya ada juga kue pancong yang dingin, namun rata-rata para pembeli tak mau kue yang sudang dingin atau yg sudah lama matang. “Nunggu matengnya mas yang lama. Jika sudah matang, aroma pancongnya sangat terasa. Hmmmm... lezat”, Ujar Andre.
Warkop Pancong sendiri tempatnya memang sangat sederhana, memojok di perempatan jalan, tepatnya di jalan Arif Rahman Hakim, Depok, Jawa Barat. Namun siapa yang meduga, jajanan kue pancong ini bisa mendatangkan ratusan pembeli setiap harinya karena kelezatan kue tersebut dengan beberapa menu pilihannya seperti, kacang coklat, strawberry, nanas. Para pelanggan ataupun yang baru ingin mencoba kelezatan kue pancong itu, rela antri untuk memesan kue tersebut. Dalam Sehari Laba yang diperoleh warung milik Mang Dadang dan Mang Kumis itu sekitar RP. 1,6 juta. Bayangkan saja jika dikalikan dengan 1 bulan. Usaha yang cukup menggiurkan bukan?.
Bagikan
Berita Terkait
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan

‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar

Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis

Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi

Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS

IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI

Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
