Trump Ngotot Ingin Kuasai Gaza, Hamas Minta Pertemuan Darurat OKI

Jumat, 07 Februari 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Jalur Gaza diwacanakan akan diserahkan ke Amerika Serikat oleh Israel di akhir pertempuran. Hal itu diungkapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (6/2), yang diunggah Trump di akun Truth Social.

Ia menyebutkan, di akhir pertempuran, "Warga Palestina, orang-orang seperti Chuck Schumer, sudah akan dimukimkan kembali di komunitas yang jauh lebih aman dan lebih indah, dengan rumah-rumah baru dan modern, di wilayah tersebut.”

Warga Palestina, disebut Trump, akan mendapatkan "kesempatan hidup bahagia, aman dan bebas" melalui skema relokasi yang diusulkannya, dengan merencanakan warga Palestina mengungsi ke Mesir dan Yordania.

"AS, yang bekerja sama dengan tim-tim pembangunan hebat dari seluruh dunia, akan perlahan-lahan dan hati-hati memulai pembangunan yang kelak akan menjadi salah satu pembangunan terbesar dan paling spektakuler di dunia," kata Trump.

Baca juga:

Donald Trump Larang Transgender Berkompetisi di Bidang Olahraga Wanita, Ingin Persaingan Adil

Trump menegaskan, tidak diperlukan tentara AS untuk upaya-upaya ini, Trump mengklaim bahwa tindakan-tindakan ini akan membawa stabilitas ke kawasan tersebut.

Sementara itu, Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, menyerukan Organisasi Kerja sama Islam (OKI), Liga Arab, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengadakan pertemuan darurat setelah pernyataan kontroversial Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengenai Gaza.

Hamas mengeluarkan pernyataan pada Rabu (5/2) sebagai tanggapan terhadap usulan Presiden AS Donald Trump bahwa Amerika Serikat seharusnya mengambil alih Jalur Gaza.

Sambil mengutuk keras usulan Trump, Hamas menyatakan pernyataan tersebut bersifat agresif terhadap rakyat Palestina dan perjuangan mereka, tidak akan membawa stabilitas di kawasan, dan hanya akan memperburuk keadaan.

Hamas menegaskan bahwa rakyat Palestina dan pasukan Perlawanan tidak akan membiarkan negara mana pun di dunia menduduki tanah mereka atau memaksakan perwalian atas mereka.

“Kami menyerukan pemerintahan AS dan Presiden Trump untuk menarik kembali pernyataan tidak bertanggung jawab ini yang bertentangan dengan hukum internasional dan hak-hak alami rakyat Palestina atas tanah mereka,” ucap Hamas dikutip Antara. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan